Selasa, 27 Agustus 2013

Dakwah Akan Jalan akan Berjalan Ada atau Tanpa Kita



Selayaknya tidak ada rasa kekhawatiran di dalam hati ketika ada seorang al-akh atau al-ukh tidak lagi bersama dalam barisan dakwah. Baik itu dikarenakan ia futur, mengundurkan diri ataupun pindah tugas. Karena kita telah meyakini bahwa islam ini milik Allah dan Allah lah yang akan menjaganya.Termasuk para juru dakwahnya, Allah telah menjamin akan selalu ada orang-orang yang menjaga islam dengan jalan dakwah setiap masanya. Ketika generasi sebelumnya telah hilang maka Dia akan menggantikannya dengan yang lain kembali, sehingga islam dan dakwah islam akan senantiasa ada sampai hari akhir kelak.


Berhenti atau terus itu adalah pilihan, bersama atau tidak juga adalah pilihan. Dakwah islam akan terus berjalan baik dengan atau tanpa kita. Itupun adalah pilihan, apakah kita yang akan sebagai juru dakwahnya atau membiarkan hanya orang lain saja yang menjalankan tugas dakwah itu. Sedangkan kita hanya duduk dan melihat perkembangannya saja.

”Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai ´uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar," (QS. An Nisa' : 95)

Seharusnya dan selayaknya bagi kita semua ketika hanya dengan alasan banyaknya aktifitas kita terus kemudian kita tidak lagi bersama dalam barisan dakwah. Begitu banyak keutamaan-keutamaan dakwah yang telah kita ketahui sebelumnya, lantas kalah dengan ego pribadi kita. Meruginya kita ketika tidak terus bersamanya atau bersamanya hanya sekedar saja tidak berkeinginan semaksimal mungkin. Karena seharusnya kita merasakan bahwa kehadiran kita di dalam barisan dakwah, dakwah akan diuntungkan. Dengan kita lah dakwah ini akan dimenangkan.

Seharusnya ada sebuah perasaan menyesal ketika kita harus berhenti sejenak atau selamanya, atau tidak lagi bersama barisan dakwah. Terus kemudian digantikan dengan orang-orang yang pasti lebih baik dengan kita. Yakni mereka yang akan selalu istiqomah menjalankan amanah dakwah itu. yang dengannya dakwah berkembang pesat bahkan mungkin dengan sarananya dakwah ini akan dimenangkan. Sedangkan kita hanya duduk terdiam dengan aktifitas-aktifitas pribadi kita melihat mereka yang berhasil menggantikan kita untuk menjadi lebih baik lagi. Tidakkah ada rasa iri di hati kita, ketika kita tidak termasuk satu di dalam barisan dakwah itu? apakah kita akan seperti ini :

"jika ada 1 Mujahid di dunia ini, maka sudah dipastikan dia bukanlah aku.
Jika ada 10 Mujahid, maka aku tidak termasuk satu di dalamnya.
Jika ada 100 Mujahid, maka aku pun tidak termasuk satu di dalamnya.
Jika ada 1000 Mujahid, maka aku juga tidak termasuk satu di dalamnya."

Jadi, jangan bersedih saja bagi yang ditinggalkan teman-teman seperjuangan karena mereka tidak lagi bersama kita dengan alasan apapun itu. Jangan risau dengan sedikitnya orang yang bersama kita dalam barisan dakwah ini, karena itu bisa jadi memberikan peluang besar bagi kita untuk semakin banyak berkontribusi dan memberikan yang terbaik bagi dakwah ini. Jangan risau dengan perkembangan dakwah ini ketika ada sebagian dari kita yang rehat sejenak, karena dakwah ini milik Allah, islam ini milik Allah. Yakinlah Allah akan menjaganya dan menggantikan mereka yang rehat sejenak itu dengan generasi baru lagi.

“si anu mau mengundurkan diri, katanya jadwalnya full jadi takut gak bisa optimal dengan amanahnya di sini.” sms seorang staf kepada pemimpinnya. “sedangkan si itu mau pindah, mau melanjutkan study nya jadi gak di sini lagi, Jadi siapa yang akan menggantikan mereka?” Tambahnya. Salahkah jika pemimpinnya tersebut menjawab dengan jawabanya yang singkat dan padat “mujahid-mujahidah baru”

PIDATO H.ANIS MATTA, Lc SAAT SILATURRAHIIM KEBANGSAAN YG DISELENGGARAKAN GOLKAR


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta menyampaikan beberapa guyonan, saat berpidato sekitar lima menit.
Anis berpidato dalam 'Silaturahmi Idul Fitri 1434 H dan Silaturahmi Kebangsaan 2014' yang digelar Partai Golkar di Hotel Shangrila Jakarta, Senin (26/8/2013) malam.
Hadir dalam acara itu sejumlah ketua umum partai politik (parpol) seperti Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, Ketua Umum Gerindra Suhardi, Ketua Umum PBB MS Kaban, dan Ketua Umum PKS Anis Matta.
Presiden SBY dan Wakil Presiden Boediono serta sejumlah menteri anggota Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II, juga hadir.
Memulai sambutannya, Anis Matta tampil dengan mimik cukup serius, dan menyapa satu per satu hadirin diawali presiden, wapres, Aburizal Bakrie, para ketua umum parpol, dan pimpinan lembaga negara yang hadir.
"Saya ingin mengapresiasi ide acara silaturahmi kebangsaan, khusus untuk Bang Ical Bakrie dan Partai Golkar. Ini adalah ide yang sangat brilian, karena bukan hanya kita memertahankan tradisi kemajemukaan kebangsaan, tapi juga membuat kompetisi politik di negeri kita ini asyik," tutur Anis Matta dengan mimik cukup serius.
Kemudian, Anis Matta mulai sedikit rileks menyampaikan sambutannya.
"Hal seperti ini mengubah suasana politik yang selalu saya katakan, tiba-tiba berubah menjadi permainan yang sangat berbahaya, menjadi permainan yang atrataktif, seru tapi tidak berbahaya. Terima kasih atas ide ini," kata Anis Matta.
Dia kemudian melanjutkan sambutannya.
"Tadi saya berbicara dengan Fahri Hamzah di dalam mobil dan bilang ke saya, ini bedanya partai yang berkuasa 32 tahun. Jadi, kalau berkuasa lagi pantas-pantas saja," ujar Fahri disambut tawa hadirin.
Ical dan beberapa kader Golkar yang duduk di barisan depan tampak tertawa, namun SBY tidak tersenyum sama sekali. Anis Matta kembali melanjutkan guyonannya.
"Saya sekarang sedikit belajar banyak dari para senior Partai Golkar. Kalau kekuasaannya ini (dijabat) dalam waktu yang panjang, selalu membuat orang lebih memandangnya, daripada orang-orang baru yang bermain di pentas politik," papar Anis.
Dalam acara yang dihadiri sejumlah pimpinan parpol itu, juga disertai sambutan para ketua umum parpol yang hadir.
Wiranto yang mendapat giliran untuk memberi sambutan juga ikut memberi guyonannya. Calon presiden dari Partai Hanura secara guyon menawarkan diri jadi advisor (penasihat) untuk Konvensi Capres Partai Demokrat.
"Kalau butuh advisor konvensi, karena saya pernah ikut konvensi dulu, saya bersedia," cetus Wiranto.
Wiranto pada 2004 lalu pernah ikut Konvensi Capres Partai Golkar, namun tidak terpilih. Kini, pada Pilpres 2014, Partai Demokrat mengikuti jejak Golkar menggelar konvensi capres.
"Tentu ini sangat menggembirakan," imbuh Wiranto.
Guyon Wiranto disambut tawa ribuan kader Golkar. Presiden SBY dan Wakil Presiden Boediono serta beberapa ketua umum partai politik yang hadir, tampak tersenyum mendengar sambutan Wiranto. (*)

Senin, 26 Agustus 2013

SYUR’ATUL ISTIJABAH (Respon yang cepat)




K
esetiaan seorang pekerja kepada atasannya diukur dengan kecepatannya melaksanakan perintah dan menjauhi larangan atasan tersebut. Demikian juga dalam hubungan interaksi seorang manusia  dengan Allah Azza Wa Jalla. Dalam hubungannya dengan Allah seorang muslim bagaikan seorang pekerja terhadap Tuannya. Bahkan Allah melebihi Tuan mana pun di permukaan bumi ini, Dia memberikan fasilitas kepada hamba-Nya dengan berbagai kenikmatan hidup yang tidak dapat dibalas dengan harga semahal apapun. Karena itu, sebagai hamba, manusia yang beriman kepada Allah wajib sesegera mungkin merespon apa saja yang Allah perintahkan sekuat kemampuannya. Manakala ia dilarang atau diharamkan terhadap sesuatu maka dengan cepat dia harus .menghentikannya. Sikap demikian itu disebut  “Syur’atul Istijabah” (Respon yang cepat).
Respon yang tinggi dan cepat dari seorang muslim terhadap perintah dan laranganNya ini merupakan buah keimanannya kepada Allah, Malaikat, Kitab, dan Rasul-rasul-Nya. Keimanan yang benar dan mendalam merupakan modal utama dari “istijabah”, sebagaimana dinyatakan di dalam Al Qur-anul Karim,
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ (البقرة:285)
Rasul telah beriman kepada al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan):"Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan, "Kami dengar dan kami ta'at". (Mereka berdoa):"Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali". (QS. 2:Al Baqarah: 285)

Sikap “sam’an wa thoatan” (mendengar dan taat) merupakan tuntutan iman. Dengan kata lain, iman seseorang tidak dapat dianggap benar dan lurus sebelum melahirkan sikap ini dalam kehidupan sehari-hari. Iman sejati membawa orang beriman pada perjanjian yang mengikat dengan Allah untuk melaksanakan syariat-Nya di muka bumi. Sebagai contoh, ayat dalam Surat Al Baqarah di atas, sebelumnya didahului dengan firman Allah ayat 284 yang membuat para sahabat Nabi menangis ketika ayat tersebut  diturunkan. Pasalnya, dalam ayat tersebut Allah menyatakan bahwa Dia akan menghisab amal manusia baik yang tampak maupun tersembunyi dan Dia akan mengampuni atau mengazab manusia sesuai dengan kehendak-Nya,

لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَإِنْ تُبْدُوا مَا فِي أَنْفُسِكُمْ أَو تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللَّهُ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (البقرة:284)
Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. 2.Al Baqarah :284)
Para sahabat Nabi menangis membaca ayat ini karena merasa betapa jiwa mereka tidak memiliki kemampuan untuk senantiasa bersih dari noda dan dosa. Namun di sisi lain mereka siap menerima ketentuan Allah dalam ayat ini. Lantaran itu mereka bertanya kepada Nabi Muhammad dan mendapat jawaban dengan turunnya ayat 285-286. Allah memuji kesiapan mereka untuk mendengar dan taat karena keimanan mereka kepada Allah yang memiliki langit dan bumi.
Ketika seorang muslim bersyahadat, sebagai perwujudan keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya dia melakukan jual beli dengan Allah. Dia sebagai pihak penjual dan Allah sebagai Pembeli. Syahadat kita adalah bai’ah yang wajib direalisasikan dalam hidup keseharian. Seorang pedagang yang baik tidak akan memberikan barang dagangan yang buruk, palsu atau pun rendah kualitasnya. Apalagi pembelinya adalah Allah Azza Wa Jalla yang memberikan harga yang mahal yaitu syurga. Firman Allah,
إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْداً عَلَيْهِ حَقّاً فِي التَّوْرَاةِ وَالْأِنْجِيلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (التوبة:111)
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan al-Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. (QS. 9:111)
            Karena harga tinggi (surga) yang diberikan Allah inilah maka orang-orang beriman bersegera memberikan yang terbaik dalam hidupnya. Dalam hal ini kualitas tertinggi dari pencapaian iman seseorang adalah kesediaan memberikan nyawa di jalan Allah. Karena itu dinyatakan bahwa mereka siap berperang membunuh atau terbunuh. Atas janji yang demikian Allah menuntut orang-orang beriman untuk senantiasa memiliki komitmen terhadap perjanjian ini.
وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَمِيثَاقَهُ الَّذِي وَاثَقَكُمْ بِهِ إِذْ قُلْتُمْ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ  (المائدة:7)
Dan ingatlah karunia Allah kepadamu dan perjanjian-Nya yang telah diikat-Nya dengan kamu, ketika kamu mengatakan :"Kami dengar dan kami ta'ati". Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui isi hati(mu). (QS. 5. Al Maaidah:7)

 

Pelajaran Dari Al Qur-an dan Sunnah

Al Quranul Karim dipenuhi ibroh dari kehidupan orang-orang beriman di masa lalu. Kisah-kisah dalam Kitabullah  bukan hanya sekedar cerita tetapi merupakan contoh teladan dan pelajaran yang penting bagi setiap insan beriman untuk meningkatkan kualitas imannya kepada Allah. Salah satu kisah yang populer dalam menunjukkan syuratul istijabah suatu kaum di masa lalu adalah kisah para hawariy yang merupakan sahabat dekat Nabi Isa Alaihis Salam. Mereka memiliki kepekaan yang tinggi dalam memberikan reaksi terhadap peristiwa yang terjadi pada masyarakatnya. Manakala Bani Israil mengingkari Kerasulannya, Nabi Isa segera bertanya kepada para hawariy. Mereka segera pula memberikan jawaban yang menunjukkan kesiapan bekerjasama dengan pemimpinnya.
فَلَمَّا أَحَسَّ عِيسَى مِنْهُمُ الْكُفْرَ قَالَ مَنْ أَنْصَارِي إِلَى اللَّهِ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنْصَارُ اللَّهِ آمَنَّا بِاللَّهِ وَاشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ (آل عمران:52)
Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani Israil) berkatalah dia:"Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah" Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab:"Kamilah penolong-penolong (agama) Allah. Kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri. (QS. 3:52)
            Nyata sekali bahwa iman kepada Allah dan penyerahan diri kepada syariat-Nya menjadikan  para hawariy mempunyai kepekaan yang tinggi untuk segera merespon seruan dari pemimpin mereka.  Selain itu syuratul istijabah menunjukkan pemahaman yang mendalam kepada wahyu yang diturunkan, mengikuti petunjuk Rasul, dan mempunyai semangat serta cita-cita yang tinggi. Perhatikan kelanjutan ayat berikut ini
رَبَّنَا آمَنَّا بِمَا أَنْزَلْتَ وَاتَّبَعْنَا الرَّسُولَ فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ (آل عمران:53)
Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul, karena itu masukkanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah)". (QS. 3. Ali Imraan:53)
            Dalam kisah hidup Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wa Sallam kita juga menemukan kecepatan reaksi para sahabat Rasulullah ketika mereka menerima seruan Nabi. Hal ini karena mereka ingin mengikuti keteladanan para hawariy Isa dalam menolong agama Allah,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا أَنْصَارَ اللَّهِ كَمَا قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ لِلْحَوَارِيِّينَ مَنْ أَنْصَارِي إِلَى اللَّهِ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنْصَارُ اللَّهِ فَآمَنَتْ طَائِفَةٌ مِنْ بَنِي إِسْرائيلَ وَكَفَرَتْ طَائِفَةٌ فَأَيَّدْنَا الَّذِينَ آمَنُوا عَلَى عَدُوِّهِمْ فَأَصْبَحُوا ظَاهِرِينَ (الصف:14)
Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong-penolong (agama) Allah sebagaimana Isa putera Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia:"Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?". Pengikut-pengikut yang setia itu berkata:"Kamilah penolong penolong agama Allah!", lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan (yang lain) kafir; maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang. (QS. 61. As Shof:14)
            Kecepatan merespon perintah pemimpin sangat penting dalam gerakan dakwah Islam. Ini dicontohkan sahabat, Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a katanya: Ketika ayat ini diturunkan:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَرفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ

(Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suara kamu melebihi suara Nabi). Hingga ke akhir ayat 2 surat al-Hujurat. Tsabit bin Qais sedang duduk di rumahnya dan berkata: "Aku ini termasuk ahli Neraka!" Beliau bersembunyi dari Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wa Sallam  sehingga beliau bertanya kepada Saad bin Muaz, “Wahai Abu Amru, bagaimanakah keadaan Tsabit  ? Adakah dia sakit ?       “ Sa’ad menjawab,    “Keadaannya seperti biasa dan aku tidak mendengar berita yang menyatakan dia sakit”. Lalu Saad pun menziarahinya dan memberitahu kepadanya tentang percakapan beliau dengan Rasulullah. Tsabit berkata, “Ayat ini diturunkan, sedangkan kamu semua mengetahui bahwa aku adalah orang yang paling nyaring suaranya, melebihi suara Rasulullah. Kalau begitu aku ini termasuk ahli Neraka. Maka Sa’ad menceritakan hal itu kepada Rasulullah Shollallahu Alaihi Wa Sallam. Maka Rasulullah Shollallahu Alaihi Wa Sallam  pun bersabda,”Bahkan dia termasuk dari kalangan ahli Surga *
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ (لأنفال:24)
Hai orang-orang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya, dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan. (QS. 8:24)

رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِياً يُنَادِي لِلْإِيمَانِ أَنْ آمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ (آل عمران:193)
Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu):"Berimanlah kamu kepada Tuhanmu"; maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang berbakti. (QS. 3:193)

Jumat, 23 Agustus 2013

SENI KETIDAK MUNGKINAN (OLEH UST H. M. ANIS MATTA Lc)

Sejarah kepahlawanan tidaklah ditulis dengan mulus. Para pahlawan Mukmin sejati tidak selalu menghadapi situasi dan peristiwa yang mereka inginkan. Kita mungkin akan lebih kuat apabila situasi dan peristiwa yang tidak kita inginkan itu sudah kita duga sebelumnya, sehingga ada waktu yang memadai untuk melakukan antisipasi.

Akan tetapi, apa yang akan dilakukan para pahlawan mukin sejati apabila mereka menghadapi situasi dan peristiwa yang tidak mereka inginkan dan tanpa mereka duga sebelumnya? Ini jelas berbeda dengan situasi sebelumnya. Di sana kita mempunyai waktu yang memadai untuk melakukan antisipasi,tetapi di sini kita tidak mempunyai waktu itu. Di sana secara psikologis kita akan lebih siap, tetapi di sini kita tidak terlalu siap. Namun, saat-saat seperti ini akan selalu terulang dalam kehidupan para pahlawan mukimin sejati. Saat-saat seperti ini merupakan saat yang paling rumit dalam hidup mereka. Dan inilah salah satu momentum kepahlawan dalam hidup mereka.

Yang pertama kali mereka lakukan adalah menerima kenyataan itu apa adanya. Mereka tidak menolaknya, tidak juga mencela atau mengumpatnya. Dalam situasi seperti itu mereka menjadi sangat realistis; situasi atau peristiwa itu sudah terjadi, ia sudah menjadi kenyataan yang tidak dapat ditolak. Maka, jalan terbaik adalah menerimanya apa adanya. Tentu saja, tidaklah cukup hanya dengan menerima situasi dan peristiwa itu apa adanya. Maka, yang selanjutnya mereka lakukan adalah menentukan kemungkinan paling buruk yang dapat mengalihkan arah perjalanan mereka menuju kepahlawan. Jalan menuju kepahlawan itu haruslah jelas, sejelas matahari dalam benak dan kesadarannya.

Dengan begitu, ia mengetahui semua kemungkinan yang dapat mengalihkan arah perjalanannya. Misalnya, hadirnya situasi atau peristiwa tertentu di luar kehendaknya dan di luar dirinya serta tanpa ia duga sebelumnya, namun ia menyentuh dan mempengaruhi kehidupannya secara keseluruhan.

Itulah poin paling penting yang harus ia tentukan ketika selanjutnya ia berinteraksi dengan peristiwa atau situasi tersebut. Apabila poin yang dapat mengalihkan arah perjalanannya telah is temukan, maka langkah selanjutnya adalah mengadaptasikan dirinya dengan situasi-situasi baru yang terjadi setelah perubahan keadaan tersebut. Pikiran, jiwa, dan ruhnya harus belajar hidup normal dalam situasi-situasi baru tersebut.

Akan tetapi, dalam proses itu pula ia mencoba menemukan celah yang dapat mengambalikan kekuatan dirinya secara penuh, menemukan saat-saat keseimbangan optimalnya dari seluruh instrumen kepribadiannya dan memuntahkan karya-karya terbaiknya dalam situasi-situasi tersebut. Ia melampaui dengan tenang seluruh hambatan-hambatan yang merintanginya dalam situasi-situasi baru itu.

Kalau politik didefinisikan sebagai seni kemungkinan, kepahlawanan adalah kebalikannya; seni ketidakmungkinan.[]

*Buku Mencari Pahlawan Indonesia

Kamis, 22 Agustus 2013

JUMLAH TPS PEMILU 2014


NO URUT KECAMATAN JLH TPS
I AMPENAN       207
II MATARAM        187
III CAKRANEGARA        166
IV SEKARBELA        123
V SELAPARANG        170
VI SANDUBAYA        147
TOTAL..........................>    1,000

























NO URUT NAMA DESA / KELURAHAN JLH TPS
I AMPENAN   207
1 AMPENAN SELATAN     20
2 AMPENAN TENGAH     27
3 PEJERUK     24
4 AMPENAN UTARA     19
5 TAMAN SARI     18
6 BANJAR     17
7 KEBUN SARI     20
8 PEJARAKAN KARYA     15
9 DAYAN PEKEN     23
10 BINTARO     24
TOTAL..........................>   207
NO URUT NAMA DESA / KELURAHAN JLH TPS
II MATARAM   187
1 PEGESANGAN     19
2 MATARAM TIMUR     15
3 PAGUTAN     25
4 PEGESANGAN BARAT     25
5 PEGESANGAN TIMUR     27
6 PEJANGGIK     21
7 PUNIA     15
8 PAGUTAN TIMUR     16
9 PAGUTAN BARAT     24
TOTAL..........................>   187



NO URUT NAMA DESA / KELURAHAN JLH TPS
III CAKRANEGARA 166
1 CAKRA SELATAN 18
2 CAKRA BARAT 20
3 CAKRA TIMUR 10
4 CAKRA UTARA 15
5 SAYANG-SAYANG 19
6 CAKRA SEL. BARU 20
7 SAPTA MARGA 16
8 CILINAYA 17
9 MAYURA 15
10 KARANG TALIWANG 16
TOTAL..........................> 166



NO URUT NAMA DESA / KELURAHAN JLH TPS
IV SEKARBELA   123
1 KARANG PULE     30
2 TANJUNG KARANG     17
3 JEMPONG BARU     32
4 TJG KARANG PERMAI     17
5 KEKALIK JAYA     27
TOTAL..........................>   123



NO URUT NAMA DESA / KELURAHAN JLH TPS
V SELAPARANG   170
1 MATARAM BARAT     13
2 DASAN AGUNG     24
3 MONJOK     30
4 KARANG BARU     27
5 REMBIGA     29
6 GOMONG       8
7 DSN AGUNG BARU     12
8 MONJOK TIMUR     11
9 MONJOK BARAT     16
TOTAL..........................>   170



NO URUT NAMA DESA / KELURAHAN JLH TPS
VI SANDUBAYA   147
1 DASAN CERMEN     11
2 BABAKAN     21
3 BERTAIS     22
4 SELAGALAS     26
5 ABIAN TUBUH BARU     16
6 TURIDA     24
7 MANDALIKA     27
TOTAL..........................>   147