Rabu, 26 Agustus 2015

BERITA DUNIA ISLAM

TOL LAUT Turki yang Hubungkan ASIA-EROPA Resmi Beroperasi

Hari Sabtu (22/8/2015) pukul 15 waktu Istanbul, seperti dilansir di laman
 Facebook Perdana Menteri Turki yang juga adalah Presiden Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), Ahmet Davutoğlu, Terowongan Euro-Asia diresmikan dan dibuka.

Terowongan bawah laut (baca: selat) sepanjang 5,4 km yang menembus Selat Bosphorus yang menghubungkan benua Asia dan benua Eropa ini mulai dibangun pada 26 Februari 2011. Dan selesai lebih cepat dari yang ditargetkan (Oktober 2016).

Terowongan ini terdiri dari 3 lantai. Lantai pertama untuk jalur kereta (Metro atau Tram), lantai kedua untuk jalur menuju Asia dan lantai ketiga untuk jalur menuju Eropa.

Selamat kepada masyarakat Turki atas terwujudnya cita-cita memiliki terowongan bawah laut yang menghubungkan Asia dan Eropa yang dicita-citakan sejak zaman kekhalifahan Turki Utsmani. Tak
dinyana, impian bersama peradaban ini terwujud di tahun 2015 ini di era Presiden Erdogan.

Inilah 'tol laut' sebenarnya.


80.000 Warga Inggris Menandatangani Petisi Untuk Menangkap PM Israel di London

Lebih dari 80.000 warga Inggris menandatangani petisi yang menyerukan penangkapan PM Israel Benjamin Netanyahu ketika ia tiba di London pada bulan September, media lokal melaporkan kemarin.

"Di bawah hukum internasional ia harus ditangkap karena kejahatan perang saat tiba di Inggris untuk pembantaian lebih dari 2.000 warga sipil pada tahun 2014," kata Moran, mengacu pada perang Israel 51 hari terhadap Jalur Gaza tahun lalu.

Ketika jumlah penandatangan mencapai 100.000, permohonan bisa dibahas di parlemen, tapi Moran menyatakan keraguan bahwa ini akan terjadi karena ikatan yang kuat pemerintah Inggris dengan Israel.

Dalam menanggapi permohonan, pemerintah Inggris mengatakan: "Mengunjungi kepala pemerintahan asing, seperti Perdana Menteri Netanyahu, memiliki kekebalan dari proses hukum, dan tidak dapat ditangkap atau ditahan."

"Kami menyadari bahwa konflik di Gaza tahun lalu mengerikan," tambahnya. "Sebagai Perdana Menteri David Cameron mengatakan, kami semua sangat sedih oleh kekerasan dan Inggris telah berada di garis depan upaya rekonstruksi internasional."

"Namun, perdana menteri jelas pengakuan Inggris hak Israel untuk mengambil tindakan proporsional untuk membela diri, dalam batas-batas hukum kemanusiaan internasional."

Selama kunjungan Netanyahu ke London September depan, pemerintah Inggris mengatakan, akan membahas dengan dia solusi dua-negara untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina.

Sumber:
 middleeastmonitor.com



0 komentar:

Posting Komentar