Senin, 14 September 2015

PILAR KEBANGKITAN UMMAT




“Sesungguhnya setiap umat yang ingin membina dan membangun diri-nya, serta berjuang untuk mewujudkan cita-cita dan membela agamanya, haruslah memiliki kekuatan jiwa yang dahsyat. Kekuatan jiwa itu terekspresikan dalam beberapa hal sebagai berikut:

1.      Tekad yang membaja yang tak pernah melemah (al-iradah).
2.      Kesetiaan yang teguh dan tidak tersusupi oleh pengkhianatan (al-wafa`)
3.      Pengorbanan yang tidak terbatasi oleh keserakahan dan kekikiran (al-tadhhiyah)
4.      Pengetahuan dan keyakinan serta penghormatan yang tinggi terhadap ideologi yang diperjuangkan yang dapat menghindarkan:
a.      Kesalahan
b.      Penyimpangan
c.       Tawar-menawar dengan yang lain
d.      Tertipu oleh ideologi lain.
Hanya di atas pilar-pilar dasar itulah —yang sepenuhnya merupakan kekhususan jiwa— dan hanya di atas kekuatan spiritual yang dahsyat ini, sebuah ideologi akan hidup, bangsa yang muda dan sedang bangkit akan terbina, dan sungai kehidupan akan menga­lir kembali dalam jiwa mereka setelah sekian lama mengalami kekeringan.”

Setiap bangsa yang tidak memiliki keempat sifat tersebut —atau minimal para pemimpinnya—, maka dapat dipastikan dia akan menjadi bangsa yang rapuh dan miskin. Tidak akan ada kebaikan yang dapat ia raih atau harapan yang dapat ia capai dengan kele­mahannya itu. Selamanya ia akan hidup dalam mimpi dan persang­kaan-persangkaan yang hampa.
“Sesungguhnya prasangka itu tidak berguna untuk mencapai kebenaran.”

Inilah hukum dan sunah Allah yang berlaku dalam kehidupan makhluk-Nya. Dan tidak akan pernah ada perubahan dalam hukum dan sunah Allah itu.
“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sen­diri.” (Ar-Ra’d: 11)

I/73-74