Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Fathul Bari mengutip perkataan
Ibnu Ishak, ketika Rasulullah SAW mengutus al-Ala' bin al-Hadhrami, beliau
bersabda, ''Apabila engkau ditanya tentang kunci surga, katakanlah kuncinya
adalah la Ilaha Illallah (Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah).''
Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan
berkata sebanyak apa pun la Ilaha Illallah dibaca, tidak akan memberikan
manfaat sedikit pun kepada yang mengucapkannya, kecuali telah memenuhi tujuh
syarat. Pertama, mengetahui maknanya. Yakni, mengetahui makna yang meniadakan
dan yang menetapkan. Oleh karena itu, siapa saja yang mengucapkan la Ilaha
Illallah, sedangkan ia tidak mengerti makna dan apa yang menjadi tuntutannya,
maka ucapannya tidak akan bermanfaat baginya. Sebab, jangankan yakin dengan apa
yang diucapkannya, tahu artinya saja tidak. Ini sama dengan orang yang
berbicara dengan suatu bahasa, namun ia tidak paham bahasa itu.
Kedua, disertai keyakinan. Keyakinan adalah
bentuk kesempurnaan pengetahuan. Dan dengan keyakinan ini setiap bentuk
keraguan dan kebimbangan akan dihilangkan. Ketiga, dibarengi keikhlasan.
Keikhlasan akan meniadakan segala bentuk kesyirikan. Dan keikhlasan inilah yang
dikehendaki dari la Ilaha Illallah. Keempat, kejujuran. Kejujuran akan mencegah
timbulnya kemunafikan. Seperti mereka mengucapkan la Ilaha Illallah dengan
mulut mereka, sementara hatinya tidak meyakini maknanya.
Kelima, mencintai kalimat itu, sehingga,
ketika mengucapkannya wajahnya tampak berseri. Dengan demikian, berbeda dengan
wajah yang diperlihatkan oleh orang-orang munafik. Keenam, tunduk untuk
melaksanakan hak-hak la Ilaha Illallah. Yaitu melaksanakan amal-amal wajib,
ikhlas karena Allah dan hanya mencari ridha-Nya. Dan demikian inilah tindakan
yang dikehendaki dari la Ilaha Illallah.
Ketujuh, adanya penerimaan yang meniadakan
bentuk penolakan. Hal ini dibuktikan dengan melaksanakan perintah-perintah
Allah dan menjauhi setiap larangan-Nya. Inilah syarat-syarat yang telah digali
oleh para ulama dari Alquran dan sunah agar la Ilaha Illallah dapat menjadi
kunci yang akan membuka pintu surga.
Oleh : Muhammad Bajuri, Hikmah - REPUBLIKA