Jumat, 18 Mei 2018

Membangun Asbabun Nashr*





Ikhwati fillah…

bahwa saat ini dan hari-hari kedepan, kita berada dalam suasana _ma’rokah siyasiyah_
kita berusaha seoptimal mungkin untuk mendapatkan kemenangan sejati, yaitu kemenangan yang dirihoi Allah SWT.
sudah banyak taujih motivasi yang kita dapatkan, menjadi _tadzkiroh_ sekaligus _tau’iyah_  buat kita semua.
Dengan itu, kita senantiasa bergerak, mulai dari menyusun rencana, hingga mengaplikasikan rencana tersebut dengan amal nyata.

Sejatinya, menyusun rencana kerja bagi jamaah dakwah pada hakekatnya berupaya mencari taufik dan hidayah Allah SWT, sepanjang kita masih berpatokan kepada _dhawabit syar’iyah_ , panduan syar’i.
Selain itu, kita juga harus berpegang pada _dhawabit sunnah kauniyah_ , sehingga program kita akan selaras dengan programnya Allah SWT.

Sebagaimana sebuah pertarungan atau pertempuran, pastinya kita ingin mendapatkan kemenangan. Dan kita memahami bahwa kemenangan itu hanya milik dan dari Allah, sehingga semua yang kita rencanakan dan kita amalkan, baik secara _fardiyan_  maupun  _jamaiyan_  hendaknya bisa membangun dan menumbuhkan *asbabun nashr*  atau sebab-sebab datangnya pertolongan Allah.
Jika kita belum bisa  melakukan hal tsb dalam diri kita dan dalam jamaah kita, maka kita akan jauh dari keberhasilan untuk merealisasikan dari apa yang kita rencanakan dan cita-citakan. Betapapun bagus dan indahnya program yang kita susun.

Firman Allah

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
"Hai orang-orang mu'min, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (Q.S Muhammad ayat 7)


terkait dengan ayat tersebut, kita mesti mengevaluasi dan melihat apakah program-program kita sudah betul-betul untuk _yanshurullah_ . _Yanshuru dakwah ilaLlah_ , _yanshurul Islam wal muslimin_ , seluruhnya harus benar-benar jelas tergambar dalam program dan kerja-kerja kita.
Asbabun nashr ini harus benar-benar kita penuhi agar program kita bisa berhasil.



يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱرْكَعُوا۟ وَٱسْجُدُوا۟ وَٱعْبُدُوا۟ رَبَّكُمْ وَٱفْعَلُوا۟ ٱلْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ۩

Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan. (Q.S Al Hajj ayat 77)

Ayyuhal ikhwah...

pada edisi yg lalu kita sudah membahas tentang pentingnya kita membangun dan mewujudkan *Asbabun Nashr* dalam perjuangan kita...

Dalam kesempatan ini, kita akan membahas seputar *'awamilun najah* atau *'awamilul falah* , yaitu faktor atau sarana untuk mencapai keberhasilan..

Faktor2 ini sesungguhnya banyak disebutkan didalam AL Quran, salah satunya ayat yang ada di pembukaan tadi.
Dalam ayat tersebut, sebab keberhasilan yaitu karena adanya *hablun minAllah* dan *hablun minan_naas* . Antara kualitas *hablun minallah* yg merefleksikan *hablun minan_nas* yang baik.

Keberhasilan kita dalam membangun hablun minallah harus terefleksikan dalam kebaikan dan kebajikan dalam ruang lingkup hablun minan_nas kita.

Ayat lainnya adalah surat Al Mukminun. Di surat tersebut disebut Asbabul falah yang berkontek Fardi juga digariskan dalam ayat 1-11.
Satu persatu ayat tersebut menjelaskan tentang karakter *Asbabul Falah* atau *awamilul falah* bagi aktivis dakwah.

Pemaparan antara asbabun nashr dan Awamilul falah ini sejatinya sudah dijelaskan oleh imam syahid dalam arkanul bai'ah. Jika kita berusaha disiplin dalam menerapkan arkanul bai'ah tersebut, inSya Allah kita juga akan mendapatkan kemenangan.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا لَقِيتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوا وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Hai orang-orang yang beriman. apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu berhasil. (Q.S Al Anfal ayat 45)

Ayat tsb menegaskan bahwa, ketika kita menghadapi tantangan yang berat, hendaknya kita Tsabat dan membangun hubungan dengan ALlah dengan dzikir yang banyak, Insya Allah kemenangan akan kita dapatkan.

Semoga kita bisa terus mengamalkan rukun Tsabat ini dalam keseharian kita.



Wallahu a’lam

0 komentar:

Posting Komentar