Minggu, 16 April 2017

MALU DAN KEUTAMAANNYA






Ibnu Umar meriwayatkan,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ عَلَى رَجُلٍ مِنْ الْأَنْصَارِ وَهُوَ يَعِظُ أَخَاهُ فِي الْحَيَاءِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعْهُ فَإِنَّ الْحَيَاءَ مِنْ الْإِيمَانِ
"Rasulullah saw melewati seorang Anshar saat ia menasihati saudaranya tentang malu. Rasulullah saw bersabda, 'Biarkan saja, sebab rasa malu itu bagian dari iman." (Muttafaq Alaihi).
Imran bin Hushain ra berkata, Rasulullah saw bersabda,
الْحَيَاءُ لَا يَأْتِي إِلَّا بِخَيْرٍ
"Tidaklah datang rasa malu selain dengan kebaikan." (Muttafaq Alaihi).
Di riwayat Muslim disebutkan,
الْحَيَاءُ ِخَيْرٌ كُلُّهُ
"Rasa malu itu adalah kebaikan, semuanya."
الْحَيَاءُ كُلُّهُ ِخَيْرٌ
"Rasa malu itu semuanya kebaikan."
الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنْ الطَّرِيقِ وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنْ الْإِيمَانِ
"Iman itu ada tujuh puluh sekian atau enam puluh sekian cabang. Yang paling mulia adalah ucapan La ilaha Illallah dan yang paling rendah menyingkirkan penghalang dari jalan. Keimanan adalah cabang dari iman." (Muttafaq Alaihi).
Abu Sa'id Al-Khudri meriwayatkan,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَشَدَّ حَيَاءً مِنْ الْعَذْرَاءِ فِي خِدْرِهَا وَكَانَ إِذَا كَرِهَ شَيْئًا عَرَفْنَاهُ فِي وَجْهِهِ
"Adalah Rasulullah saw itu orang yang paling malu terhadap gadis yang berada dalam biliknya. Dan jika beliau tidak suka sesuatu, kami mengetahuinya dari wajahnya." (Muttafaq Alaihi).
Para ulama berkata, "Hakikat malu adalah akhlak yang mendorong seseorang meninggalkan perbuatan buruk dan menecegahkan bermalas-malasan menunaikan hak sapa saja.
Kami juga meriwayatkan dari Abul Qasim, Al-Junaid ra. Ia berkata, "Malu adalah melihat semua nikmat dan melihat sikap malas, lalu dari keduanya muncul kondisi yang dinakaman malu. Wallahu A'lam.
---oo0oo---


0 komentar:

Posting Komentar