MENJADI PEMENANG
Siapakah burung tercepat di dunia? Jawabannya adalah Elang Peregrine, yang kecepatannya menyentuh angka 390 km per jam. Artinya, lebih cepat dari mobil mewah Ferrari SF90 Stradale.
Elang pemangsa ini memiliki tubuh setara dengan burung gagak, namun dengan sayap yang jauh lebih besar. Ekor yang panjang, dan struktur bulu yang bergelombang menjadikan dia sangat aerodinamis ketika terbang di udara.
Lalu bagaimana dengan burung yang terkuat di dunia? Dialah burung Kapinis, yang sering disebut sebagai burung Apus-apus. Jurnal Current Biology menunjukkan bukti penelitian para ahli dari Universitas Lund di Swedia, bahwa burung Kapinis mampu terbang di udara selama sepuluh bulan tanpa sekalipun mendarat ke daratan!
Tetapi untuk kategori burung terbesar di dunia, pemenangnya adalah burung Unta. Bahkan seorang manusia bisa duduk di atas punggung burung Unta layaknya hewan tunggangan. Tinggi burung ini mencapai 2,6 meter dan beratnya hingga 156 kg.
Selain tubuhnya yang jumbo, telur burung Unta juga yang terbesar. Berat satu butirnya sekira 1,5 kg. Bayangkan jika dimasak menjadi telur dadar, tentunya akan mencukupi untuk santapan satu keluarga.
Setelah membaca semua catatan yang menakjubkan ini, maka tebaklah siapakah burung yang paling sukses? Rupanya bukan Elang Peregrine, bukan burung Kapinis, bukan pula burung Unta.
Karena bangsa burung yang paling sukses adalah sejenis burung pelatuk dengan jambul berwarna kuning dan hitam, bernama _Hoopoe Bird._ Perkenalkan, dialah yang disebut sebagai burung Hud-hud. Salah satu binatang yang namanya diabadikan Al-Quran, dan kelak merupakan salah satu dari hewan yang masuk surga. Inilah kesuksesan sejati.
Burung Hud-hud meraih sukses bukan karena ia yang tercepat, terkuat, ataupun terbesar. Namun karena ia berani mengambil risiko. Ketika sedang terbang di atas langit negeri Saba, ia berani memutuskan untuk mencari berita tentang negeri itu. Meskipun ia tahu risikonya akan membuat ia terlambat dan mendapat hukuman berat.
لَأُعَذِّبَنَّهُ عَذَابًا شَدِيدًا أَوْ لَأَذْبَحَنَّهُ أَوْ لَيَأْتِيَنِّي بِسُلْطَانٍ مُبِينٍ
_Sulaiman berkata, "Sungguh aku pasti akan mengazabnya dengan azab yang keras atau benar-benar menyembelihnya kecuali jika dia datang kepadaku dengan alasan yang sangat terang."_
(Surat An-Naml: 21)
Mungkin saja kawanan burung lain ada yang terbang melintasi negeri Saba, namun bedanya mereka lebih memilih untuk cari aman. Mungkin pikir mereka daripada datang terlambat, daripada menerima hukuman, lebih baik abaikan saja perihal kaum para penyembah matahari tersebut.
Tapi tidak demikian dengan burung Hud-hud. Ia tampil berani mengambil sebuah langkah besar, meski mempertaruhkan nyawanya sendiri. Jika kita terus berada di zona nyaman memang tidak pernah kalah, tetapi ingatlah tanpa keberanian keluar dari zona nyaman kita tidak pernah menang.
Sesekali cobalah hal-hal baru, berkenalan dengan orang-orang baru, dan mempelajari ilmu-ilmu baru. Kita tidak akan menyangka di luar sana ternyata banyak sekali ide-ide yang membuat kita semakin bertumbuh. Seperti burung Hud-hud yang tidak menyangka keputusannya diganjar surga.
_Salam Bertumbuh._
⏰ _Ada rezeki baru jika kita mau mencoba kehidupan yang baru!_
0 komentar:
Posting Komentar