Minggu, 06 Juli 2025

Membicarakan Kezaliman Orang Zalim

 



_Assalamu'alaikum, ustadz izin meneruskan pertanyaan teman. Bagaimana hukumnya dalam islam jika membicarakan orang yg berbuat zalim?


🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃


Wa'alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh 


Membicarakan orang zalim dan kezalimannya, orang jahat dan kejahatannya, jika kezaliman dan kejahatannya membahayakan orang lain, masyarakat, negara, dan agama .. maka membicarakannya bukanlah ghibah, bukan hal terlarang khususnya jika memiliki maslahat. Bahkan hal itu bisa dianggap sebagai mencegah kemungkaran atau meminimalisir kejahatan, agar orang-orang bisa mengantisipasi kezaliman dan kejahatan orang tersebut. 


Imam An Nawawi Rahimahullah dalam _Riyadhushshalin_-nya mengategorikan ini dalam ghibah yang diperbolehkan:


باب ما يُباح من الغيبة .....الرابع: تحذير ا لمسلمين من الشر ونصيحتهم, وذلك من وجوه 


_Bab Ghibah Yang Diperbolehkan ... Keempat: Memperingatkan kaum muslimin dari kejahatan dan menasihati mereka. Hal ini terdiri berbagai macam model._


Al 'Allamah Yusuf Al Qaradhawi Rahimahullah menjelaskan:


أما المسلمون المجاهرون بالفسق والفجور وأصحاب البدع والمعتقدات الفاسدة، فيجوز ذكر مساوئهم إذا كان فيه مصلحة تدعو إليه، كالتحذير من حالهم، والتنفير من أفعالهم.


_Adapun kaum Muslimin yang secara terang-terangan menampakkan kefasikan, kejahatan, serta para pelaku bid‘ah dan penganut keyakinan yang menyimpang, maka diperbolehkan untuk menyebutkan keburukan dan penyimpangan mereka apabila terdapat maslahat yang dibenarkan syariat, seperti untuk memberikan peringatan kepada umat terhadap kondisi mereka, atau dalam rangka menjauhkan masyarakat dari perilaku dan ajaran yang mereka bawa._*(Al Qaradhawi, _Fiqhush Shalah_, hal. 694. Dar Asy Syamiyah, Turki)*


Bahkan, berkata-kata buruk pun dibolehkan untuk para pelaku kezaliman. Dalilnya adalah:


لا يُحِبُّ اللَّهُ الْجَهْرَ بِالسُّوءِ مِنْ الْقَوْلِ إِلاَّ مَنْ ظُلِمَ


_”Allah tidak menyukai ucapan buruk yang diucapkan terang-terangan *kecuali oleh orang yang dianiaya/di zhalimi.”*_ (QS An-Nisaa’ ayat 148).


Juga,  Sabda Rasulullah ﷺ :


اللَّهُمَّ مَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ هَذِهِ أُمَّتِي شَيْئاً فَرَفَقَ بِهِمْ، فَارْفُقْ بِهِ. وَمَنْ شَقَّ عَلَيْهَا فَاشْفُقْ عَلَيْهِ. رواه مسلم.


_“Ya Allah, siapa saja yang memimpin/mengurus urusan umatku ini, yang kemudian ia menyayangi mereka, maka sayangilah ia. Dan siapa saja yang menyusahkan mereka, maka *SUSAHKANLAH DIA”*._  *(HR. Muslim no. 1828)*


Ulama sekelas Imam Hasan Al Bashri Rahimahullah, yang melarang berontak kepada pemimpin zalim pun pernah berdoa buruk kepada tokoh zalim di masanya, yaitu Gubernur Al Hajjaj bin Yusuf Ats Tsaqafi:


اللَّهُمَّ يَا قَاصِمَ الْجَبَابِرَةِ اقْصِمِ الْحَجَّاجَ ابن يوسوف...


_“Ya Allah yang maha perkasa atas orang-orang zalim,  hancurkan dan binasakanlah Hajjaj Bin Yusuf...”_  *(Imam Ibnu Katsir, _Al Bidayah wan Nihayah,_ jilid. 9, hal. 117)*


Imam An Nawawi dalam _Al Adzkar_ membuat bab berjudul:


بابُ جَواز دُعاء الإِنسان على مَنْ ظَلَمَ المسلمين أو ظلَمه وحدَه


_Bab tentang dibolehkannya seseorang berdoa (keburukan) terhadap orang yang menzalimi kaum Muslimin atau menzaliminya secara pribadi._


Beliau  _Rahimahullah_ menjelaskan:


وَقَدْ تَظَاهَرَ عَلىَ جَوَازِهِ نُصُوْصُ الْكِتَابِ وَالسُنَةِ وَأَفْعَالُ سَلَفِ الْأُمَةِ وَخَلَفِهَا


_“Telah jelas kebolehan hal tersebut,  berdasarkan nash-nash Al-Qur`an dan As-Sunnah. Juga berdasarkan perbuatan generasi umat Islam terdahulu (yaitu salaf) maupun generasi terkemudian (khalaf).”_ *(Al Adzkar, jilid. 1, hal. 493)*


Para salaf pun menjelaskan, membicarakan orang zalim bukanlah ghibah, misalnya pemimpin yang zalim, juga orang fasiq, dan pembawa kesesatan:


قال ابن عيينة: «ثلاثةٌ ليست لهم غيبة: الإمام الجائر، والفاسق المعلِنُ بفسقهِ، والمبتدعُ الذي يدعو الناس إلى بدعته»


_Sufyan bin 'Uyainah berkata:_


_Ada tiga hal yang bagi mereka tidak termasuk ghibah:_


- _Menggunjing pemimpin yang zalim_

- _Orang fasik yang terang-terangan kefasikannya_

- _Ahli bid'ah yang mengajak manusia kepada kebid'ahannya_


*(Al Baihaqi, Syu’abul Iman No. 6374)*


قال الحسن البصري: «ثلاثةٌ ليست لهم حُرمةٌ في الغيبة: فاسقٌ يعلنُ الفسقَ، والأميرُ الجائر، وصاحب البدعة المعلِنُ البدعة»


_Hasan Al Bashri berkata:_


_Ada tiga hal yang tidak diharamkan mengghibah mereka:_


- _Orang fasik yang terang-terangan fasiknya_

- _Pemimpin yang zalim_

- _Pelaku bid'ah yang terang-terangan bid'ahnya_


*(Al Baihaqi, Syu’abul Iman No. 9221)*


قال إبراهيم: قال: «ثلاثٌ كانوا لا يعدُّونهنَّ من الغيبة: الإمامُ الجائر، والمبتدع، والفاسقُ المجاهر بفسقه»  


_Ibrahim An Nakha'i berkata:_


_Ada tiga hal yang tidak dihitung sebagai ghibah:_


- _Pemimpin yang zalim_

- _Pelaku bid'ah_

- _Orang fasik yang terang-terangan kefasikannya_


*(Ibnu Abi ad Dunya, Ash Shamtu, hal. 142)*


Ada pun jika orang zalim itu melakukan kesalahan pribadi, aib pribadi, yang dampaknya merugikan diri sendiri saja, maka seperti ini tidak boleh disebarkan. 


Demikian. Wallahu A'lam



0 komentar:

Posting Komentar