_Rindu itu berat,_
_Ingin berjumpa dengan Rabbnya dan kekasihNya,_
_Letih itu konsekuensi,_
_Dalam perjuangan butuh pengorbanan,_
_Bilakah istirahat?,_
_Istirahat kelak di taman surgaNya,_
_Itulah tempat terbaik dan terindah!_
_Kenalilah lahan dakwahmu,_
_Kerjakan sesuai kemampuanmu,_
_Teruslah bekerja dari yang mudah bagimu,_
_Sesungguhnya Kegersangan yang mencekam adalah gersang nya hati dari dzikir dan doa kepada RabbNya!_
_Teruslah bergerak menjemput keberkahanNya,_
_Harokah barokah begitu kata ulama,_
_Jangan berdiam diri karena itu akan mematikan potensi,_
_Zona nyaman akan mengubur impian mu!!!_
_Sesungguhnya risalah dakwah ini hanya mampu dipikul oleh para pemikul beban,_
_Bebaskan fikiranmu dari belenggu penjara pemikiran!,_
_Jangan merasa malu dan ragu,_
_Jangan merasa lemah dan gentar,_
_Hadapilah semua ujian, rintangan dan tantangan,_
_Cukup katakan karena ada ALLAH YANG MAHA KUAT LAGI MAHA PERKASA!!!_
إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّي مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُرْدِفِينَ
_"(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Rabbmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu, “Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut.”_ [Al-Anfâl/ 8: 9]
حسبن الله ونعم الوكيل نعم المولى ونعم النصير
_“Cukuplah ALLAH sebagai penolong kami, dan ALLAH adalah sebaik-baik pelindung”_
*"Lagi Punya Masalah?"*
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَمَوَالِ وَالأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ
“Sungguh, Kami akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikan kabar gembira bagi orang-orang yang bersabar” (QS. Al Baqarah: 155).
من يرد الله به خيرا يصب منه
_“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan, Allah akan memberinya musibah (ujian).”_ (HR. Al-Bukhari).
_"Jangan katakan kepada ALLAH 'Aku punya masalah besar' tetapi katakanah kepada masalah 'Aku punya Allah Yang Maha Besar''"._ (Ali bin Abi Thalib)
_"Jika bersama dakwah saja engkau serapuh itu, sekuat apa jika engkau seorang diri?"_ (KH. Rahmat Abdullah)
*"Jangan Lari dari Medan Pertempuran"*
_Hadapilah segala tantangan_
_Sambutlah harimu dengan suka cita_
_Hadapilah segala ujian_
_Dalam kesulitan pasti ada kemudahan_
(Hadapilah - Shoutul Harokah)
وَمَنْ يُوَلِّهِمْ يَوْمَئِذٍ دُبُرَهُ إِلَّا مُتَحَرِّفًا لِقِتَالٍ أَوْ مُتَحَيِّزًا إِلَىٰ فِئَةٍ فَقَدْ بَاءَ بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ وَمَأْوَاهُ جَهَنَّمُ ۖ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
_“Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (sisat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya.”_ (QS. Al-Anfaal :16).
اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ.... "وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ"...
_"Jauhilah oleh kalian tujuh dosa-dosa besar yang membinasakan.” (Kemudian beliau menyebutkan salah satu nya adalah) *melarikan diri dari pertempuran*..."_ (HR. Bukhari)
_“Ketakutan adalah penjara bernama kegagalan. Taklukan rasa takut karena sukses adalah hak pemberani.”_ (Jefri Al Buchori)
*"Terus Semangat Menebar Keindahan kepada Dunia!"*
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَبْ
_"Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Rabbmulah hendaknya kamu berharap."_ (QS al-Insyirah/94:7-8)
كُلُّ النَّاسِ يَغْدُو فَبَايِعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا أَوْ مُوبِقُهَا
_"Setiap hari semua orang melanjutkan perjalanan hidupnya, keluar mempertaruhkan dirinya! Ada yang membebaskan dirinya dan ada pula yang mencelakakanya !"_ (HR. Muslim)
_“Memanfaatkan waktu lebih berat daripada memperbaiki masa lalu dan masa depan. Memanfaatkan waktu berarti melakukan amal-amal paling utama, paling berguna bagi diri dan paling banyak membawa kebahagiaan."_ (Ibnul Qayyim)
_"Adakalanya para penyeru kebenaran harus menjadi kepompong, berkarya dalam diam, bertahan dalam kesempitan. Tetapi, bila tiba saatnya menjadi kupu-kupu, tak ada pilihan kecuali terbang, melantun kebaikan di antara bunga, menebar keindahan pada dunia"._ (Salim A. fillah)
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ
_"Ya Allâh, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Ya Allâh, aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka dan siksa kubur."_
*"Bahagia karena Memperjuangkan Kebenaran"*
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
_"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik (bahagia) dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan."_ (QS. An Nahl : 97)
_“Kata al-Haya’ [rasa malu] berasal dari kata al-Hayat [kehidupan] sebab *hati yang hidup akan membuat pemiliknya merasakan kehidupan yang sejati.* Di dalam dirinya terdapat rasa malu yang akan menghalanginya dari berbagai keburukan. Karena sesungguhnya kehidupan hati itu adalah sesuatu yang bisa mencegah dirinya dari melakukan berbagai hal yang jelek dan merusak hati.”_ (Ibnu Taimiyah)
_"Lakukanlah kebaikan sekecil apapun, karena engkau tidak pernah tahu kebaikan yang mana yang akan membawamu ke surga."_ (Hasan Al-Basri)
Sesungguhnya doa untuk mendapatkan kebahagiaan telah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلاَ تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ وَأَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ
_“Ya Allah, aku mengharapkan rahmat-Mu, maka janganlah Engkau pasrahkan (urusan) ku pada diriku sendiri walau hanya sekejap mata. Perbaikilah urusanku semuanya. Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau.”_ (HR. Abu Dawud dan dihasankan oleh Al-Albani).
_*"Jadilah sebab bagi kebahagiaan orang lain. Dan kebahagian kita menjadi urusan Allah.”*_
*"Kesabaran Tanpa Batas"*
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
_“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah *Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.*”_ (QS. Az-Zumar: 10)
ومن يستعفف يعفه اللَّه، ومن يستغن يغنه اللَّه، ومن يتصبر يصبره اللَّه، وما أعطي أحد عطاء خيرا وأوسع مِنْ الصبر> مُتَّفّقٌ عَلَيْهِ
_"Barangsiapa yang menjaga diri – dari meminta-minta pada orang lain, maka akan diberi rezeki kepuasan oleh Allah dan barangsiapa yang merasa dirinya cukup maka akan diberi kekayaan oleh Allah – kaya hati dan jiwa – dan barangsiapa yang berlaku sabar maka akan dikarunia kesabaran oleh Allah. *Tiada seorang pun yang dikaruniai suatu pemberian yang lebih baik serta lebih luas – kegunaannya – daripada karunia kesabaran itu.*”_ (Muttafaq ‘alaih)
_*"Yakinlah, ada sesuatu yang menantimu setelah banyak kesabaran (yang kau jalani), yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit."*_
(Ali Bin Abi Thalib)
_"Lakukan semua kebaikan, maka Allah yang akan menyelesaikan. Bersihkan hati dari dengki, sombong dan riya. *Jika hatimu bersih maka akan ada cahaya yang kamu tidak tahu apa itu, ada orang-orang yang mencintaimu tanpa sebab, ada kemudahan yang tidak tahu dari mana asalnya.*"_ (Habib Salim Segaf Al Jufri)
*"Menjadi Generasi yang Menggantikan atau Tergantikan?"*
ہٰۤاَنۡتُمۡ ہٰۤؤُلَآءِ تُدۡعَوۡنَ لِتُنۡفِقُوۡا فِیۡ سَبِیۡلِ اللّٰہِ ۚ فَمِنۡکُمۡ مَّنۡ یَّبۡخَلُ ۚ وَ مَنۡ یَّبۡخَلۡ فَاِنَّمَا یَبۡخَلُ عَنۡ نَّفۡسِہٖ ؕ وَ اللّٰہُ الۡغَنِیُّ وَ اَنۡتُمُ الۡفُقَرَآءُ ۚ وَ اِنۡ تَتَوَلَّوۡا یَسۡتَبۡدِلۡ قَوۡمًا غَیۡرَکُمۡ ۙ ثُمَّ لَا یَکُوۡنُوۡۤا اَمۡثَالَکُمۡ
_*"Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah.* Maka di antara kamu ada yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang berkehendak (kepada-Nya), *dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu ini."*_ (QS. Muhammad/47:38)
لاَ يَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِـي ظَاهِرِيْنَ حَتَّى يَأْتِيَهُمْ أَمْرُ اللهِ وَهُمْ ظَاهِرُونَ
_“Akan selalu ada sekelompok orang dari umatku yang unggul/menang hingga tiba pada mereka keputusan Allah, sedang mereka adalah orang-orang yang unggul/menang.”_ (Shahih Al-Bukhari, no. 7311)
_"Jika engkau bersabar, takdir akan tetap berlaku bagimu dan engkau akan mendapatkan pahala. Jika engkau berkeluh kesah, takdir juga akan berlaku bagimu dan engkau akan mendapatkan dosa."_ (Ali Bin Abi Thalib)
_"Semakin besar tantangan semakin besar peluang kemenangan. Jangan menyibukkan diri dengan urusan tidak penting. *Kalau kalian berpaling, Allah akan mengganti dengan kaum yg lain yang tidak seperti kalian.*"_ (Habib Salim Segaf Al Jufri)
*"Kemantapan Hati atas PilihanNya"*
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ.
_”(Mereka berdoa), “Ya Rabb kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.”_ (QS. Ali ‘Imran[3] : 8)
_“Wahai Rasulullah, apakah hati itu benar-benar berbolak-balik?” Rasul ﷺ menjawab: "Ya, tidak sekali-kali Allah menciptakan seorang manusia melainkan hati manusia itu berada di antara dua jari (kekuasaan) Allah subhanahu wa ta’ala. Jika Dia menghendaki untuk meluruskannya, maka Dia menjadikannya lurus. Dan jika Dia menghendaki untuk menyesatkannya, maka Dia menjadikannya sesat."_
_“Di antara kebahagiaan manusia adalah menentukan pilihannya dengan Allah dan diantara kebahagiaan manusia adalah keridhoanya pada apa yang Allah tentukan. Dan di antara tanda kesengsaraan manusia adalah ia meninggalkan Allah dalam pilihannya. Dan di antara tanda kesengsaraan manusia adalah kemarahaannya pada apa yang Allah tetapkan atas dirinya”_ (HR. Imam Ahmad )
_"Perubahan itu sudah kita rasakan. Benci menjadi cinta. Cinta menjadi benci. Siapa yang menciptakan perubahan? ALLAH yang membuat semua itu. Kemenangan, kekalahan, kekuatan semua asalnya dari ALLAH"_ (Habib Salim Segaf Al Jufri)
اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ القُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبنَا عَلَى طَاعَتِكَ
_"Wahai Dzat Yang membolak-balikkan hati! Arahkanlah hati kami di atas ketaatan."_
*"Tinggalkan Perdebatan! Teruslah Fokus Bekerja! "*
وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ ۖ وَاصْبِرُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
_“Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan *janganlah kalian berbantah-bantahan*, yang menyebabkan kalian menjadi gentar dan hilang kekuatan kalian dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”_ (QS Al-Anfal : 46)
أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِى رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِى وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِى أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ
_“Aku menjamin sebuah rumah di pinggir jannah (surga) bagi siapa saja yang meninggalkan perdebatan berkepanjangan meskipun ia dalam kebenaran (al haq), juga sebuah rumah di tengah jannah bagi siapa saja yang meninggalkan berbohong walaupun ia sedang bercanda, serta sebuah rumah di puncak jannah bagi siapa saja yang berakhlak mulia.”_ (HR. Abu Dawud)
لا يجد عبد حقيقة الإيمان حتى يدع المراء وهو محق ويدع الكذب في المزاح وهو يرى أنه لو شاء لغلب
_“Seseorang tidak akan merasakan hakikat iman sampai ia mampu meninggalkan perdebatan yang berkepanjangan meskipun ia dalam kebenaran, dan meninggalkan berbohong meskipun hanya bercanda padahal ia tahu seandainya ia mau ia pasti menang dalam perdebatan itu”_ (Umar Bin Khattab)
مَا نَاظَرْتُ أَحَدًا إِلا عَلَى النَّصِيحَةِ
_“Tidaklah aku mendebat seseorang melainkan dalam rangka memberi nasihat.”_ (Imam Syafi'i)
*"Jalan Cinta Para Pejuang"*
_di sana, ada cita dan tujuan,_
_yang membuatmu menatap jauh ke depan_
_di kala malam begitu pekat_
_dan mata sebaiknya dipejam saja_
__cintamu masih lincah melesat_
_jauh melampaui ruang dan masa_
_kelananya menjejakkan mimpi-mimpi_
(Salim A. Fillah)
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْرِي نَفْسَهُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ رَءُوفٌ بِالْعِبَادِ
_"Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya."_ (QS. Al Baqarah : 207)
وَاعْلَمْ أَنَّ فِي الصَّبْرِ عَلَى مَا تَكْرَهُ خَيْرًا كَثِيرًا وَأَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ وَأَنَّ الْفَرَجَ مَعَ الْكَرْبِ وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
_“Dan ketahuilah bahwa dalam kesabaran terhadap apa yang tidak engkau senangi terdapat kebaikan yang sangat banyak. Ketahuilah pula, bahwa pertolongan itu bersama kesabaran, dan jalan keluar, kelapangan ada bersama kesempitan/kesulitan, dan bahwasanya bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan.”_ (HR. Ahmad)
لَوْ كَانَ عَرَضًا قَرِيبًا وَسَفَرًا قَاصِدًا لَّاتَّبَعُوكَ ۚ
_“Kalau yang kamu serukan kepada mereka itu, keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak berapa jauh, pastilah mereka mengikutimu”._(QS. At Taubah : 42)
_"Jangan resah andai ada yang membencimu, kerana masih banyak yang mencintaimu di dunia. Tetapi resah dan takutlah andai Allah membencimu, karena tiada lagi yang mencintaimu di akhirat."_ (Imam Ghazali)
_*"Jangan Takut Jatuh! Jangan Takut Gagal"*_
وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
_"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."_ (QS. Al Baqarah : 216)
مَنْ مَاتَ وَلمَ ْيَغْزُ وَلَمْ يُحَدِّثْ نَفْسَهُ بِالْغَزْوِ مَاتَ مِيْتَةً جَاهِلِيِّةً
_“Barangsiapa meninggal dunia sedang ia tidak pernah ikut berperang dan ia juga tidak pernah berniat untuk berperang, maka ia meninggal dunia dalam keadaan jahiliyah.”_ (Muttafaq ‘alaih)
_"Berpikirlah positif, tidak peduli seberapa keras kehidupanmu."_ (Ali bin Abi Thalib)
_"Jangan takut jatuh, karena yang tidak pernah memanjatlah yang tidak pernah jatuh. Jangan takut gagal, karena yang tidak pernah gagal hanyalah orang-orang yang tidak pernah melangkah. Jangan takut salah, karena dengan kesalahan yang pertama kita dapat menambah pengetahuan untuk mencari jalan yang benar pada langkah yang kedua."_ (Buya Hamka)
_*Waktu adalah aset yang paling berharga. Jangan pernah mengatakan nanti saja. Segera kerjakan apa yang harus dikerjakan.*_
*"Tingkatkan Kewaspadaan dan Berhati-hatilah! "*
وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَاحْذَرُوا ۚ
_"Dan taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada Rasul-(Nya) dan berhati-hatilah..."_ (QS. Al Maidah : 92)
_“Tidaklah berkumpul dalam diri seseorang dua perasaan ini, melainkan Allah akan memberikan apa yang dia harapkan dan menenangkannya dari apa yang ia cemaskan.”_ (HR. At-Tirmidzi dan Nasa’i).
_"Kehidupan itu laksana lautan. Orang yang tiada berhati-hati dalam mengayuh perahu, memegang kemudi dan menjaga layar, maka karamlah ia digulung oleh ombak dan gelombang. Hilang di tengah samudera yang luas. Tiada akan tercapai olehnya tanah tepi."_ (Buya Hamka)
_“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu keimanan yang tak pernah pudar, kenikmatan yang tak pernah habis, bidadari surga yang selalu suci, dan berilah aku kedudukan yang dapat mendampingi kedudukan Nabi Muhammad Saw di dalam surga yang paling tinggi dan kekal abadi.”_ (Ibnu Mas'ud RA)
_*"Seberapa Kuat Tekadmu? "*_
فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
_"Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya..”_ (QS.Al-Imran: 159)
لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُوْنَ عَلَى اللهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ ، تَغدُوْ خِمَاصًا ، وتَرُوْحُ بِطَانًا
_“Seandainya kalian bertawakkal kepada Allâh dengan sungguh-sungguh tawakkal kepada-Nya, sungguh kalian akan diberikan rizki oleh Allâh sebagaimana Dia memberikan rizki kepada burung. Pagi hari burung tersebut keluar dalam keadaan lapar dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang.”_ (HR. Ahmad)
_"Sisihkan gelombang-gelombang kerisauan dengan kekuatan kesabaran dan keyakinan. Nilai seseorang sesuai dengan kadar tekadnya."_ (Ali bin Abi Thalib)
وأجمع القوم على أن التوكل لا ينافي القيام بالأسباب, فلا يصح التوكل إلا مع القيام بها
_“Telah disepakati bersama bahwa tawakal tidak menafikan usaha untuk mengambil sebab, tidaklah dibenarkan jika tawakal tanpa usaha. "_ (Ibnu al-Qayyim al-Jauziyah)
_*"Kita jangan bosan dengan tugas dakwah apapun yang terjadi !"*_ (KH. Hilmi Aminuddin)
_*"Tinggalkan Keraguan, Tetap Fokus Menuju Jalan Kemenangan!*"_
إِنَّ الَّذِينَ هُمْ مِنْ خَشْيَةِ رَبِّهِمْ مُشْفِقُونَ ...أُولَئِكَ يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَهُمْ لَهَا سَابِقُونَ
_"Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena takut akan (azab) Tuhan mereka., ...mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya."_ (QS. Al Mu’minun: 57 & 61)
_"Barangsiapa menempatkan dirinya di tempat-tempat yang mencurigakan janganlah ia menyalahkan orang lain yang berburuk sangka kepadanya."_ (Ali bin Abi Thalib)
_"Sesungguhnya orang mukmin itu menggabungkan dalam dirinya kebaikan dan rasa takut kepada Allah. Dan sesungguhnya orang munafik itu menggabungkan dalam dirinya keburukan dan merasa aman dari azab Allah."_ (Hasan Al-Basri)
دع ما يريبك إلى ما لا يريبك
_“Tinggalkan hal yang meragukanmu kepada yang tidak meragukanmu."_ (HR. An Nasai dan Tirmidzi)
_"Jika kau melewati suatu jalan yang penuh duri, dan engkau melewatinya dengan penuh kehati-hatian tanpa harus melukai diri maka begitulah taqwa."_ (Umar Ibn Khatab).
إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ مَفَازًا
_"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan."_ (QS. An-Naba : 31)
_*Waspadalah, "Jebakan" berupa Nikmat!*_
فَاِذَا مَسَّ الْاِنْسَانَ ضُرٌّ دَعَانَا ۖ ثُمَّ اِذَا خَوَّلْنٰهُ نِعْمَةً مِّنَّا ۙ قَالَ اِنَّمَآ اُوْتِيْتُهٗ عَلٰى عِلْمٍ ۗبَلْ هِيَ فِتْنَةٌ وَّلٰكِنَّ اَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ ﴿الزمر : ۴۹﴾
_“Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan kepadanya nikmat dari Kami ia berkata, “Sesungguhnya aku diberi nikmat itu hanyalah karena kepintaranku”. sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka itu tidak mengetahui.”_ (Az Zumar: 49)
ولكن أكثرهم -لجهلهم وسوء ظنهم- لا يعلمون أن ذلك استدراج لهم من الله، وامتحان لهم على شكر النعم
_Tetapi kebanyakan manusia –karena kebodohan dan buruknya prasangka mereka- tidak mengetahui bahwa hal itu merupakan istidraj dari Allah dan ujian bagi mereka agar mensyukuri nikmat._ (Tafsir Al Muyassar, 1/464)
إِذَا رَأَيْتَ اللهَ تَعَالَى يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا مَا يُحِبُّ وَهُوَ مُقِيمٌ عَلَى مَعَاصِيْهِ فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِنهُ اسْتِدْرَاجٌ
_“Bila kamu melihat Allah memberi pada hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari Allah.”_ (HR. Ahmad)
فكم من مستدرج بالنعم وهو لا يشعر، مفتون بثناء الجهال عليه، مغرور بقضاء الله حوائجه وستره عليه!
_“Betapa banyak orang yang terfitnah dengan diberi kenikmatan (dibiarkan tenggelam dalam kenikmatan, sehingga semakin jauh tersesat dari jalan Allah), sedangkan ia tidak menyadari hal itu. Mereka terfitnah dengan pujian orang-orang bodoh, tertipu dengan kebutuhannya yang selalu terpenuhi dan aibnya yang selalu ditutup oleh Allah.”_ (Ibnul Qayyim)
_“Orang mukmin melakukan kebaikan sembari berharap-harap cemas, sedang pendosa melakukan kedurhakaan dan merasa dirinya aman.”_ (Al Hasan al Bashri)
*"Berpacu dengan Waktu !"*
فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَوَهَبْنَا لَهُ يَحْيَى وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَباً وَرَهَباً وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ
_“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas.”_ (QS. Al Anbiya’ [21 ]: 90).
مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ اَلْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيهِ
_"Termasuk baiknya keislaman seseorang ialah ia meninggalkan apa yang tidak berguna baginya.”_ (HR. Tirmidzi)
اِبْنَ آدَمَ إِيَّاكَ وَالتَّسْوِيْفَ فَإِنَّكَ بِيَوْمِكَ وَلَسْتَ بِغَدٍّ فَإِنْ يَكُنْ غَدٌّ لَكَ فَكُنْ فِي غَدٍّ كَمَا كُنْتَ فِيْ الْيَوْمَ وَإِلَّا يَكُنْ لَكَ لَمْ تَنْدَمْ عَلَى مَا فَرَّطْتَ فِيْ الْيَوْمِ
_"Wahai anak Adam, janganlah engkau menunda-nunda (amalan-amalan), karena engkau memiliki kesempatan pada hari ini, adapun besok pagi belum tentu engkau memilikinya. Jika engkau bertemu besok hari, maka lakukanlah pada esok hari itu sebagaimana engkau lakukan pada hari ini. Jika engkau tidak bertemu esok hari, engkau tidak akan menyesali sikapmu yang menyia-nyiakan hari ini."_ [Al Hasan Al Basri]
_“Potensi terbesar orang yang cerdik untuk kesuksesan adalah waktu. Waktu adalah potensi kekayaan untuk dimanfaatkan. (Apalagi) kewajiban sedemikian banyak sementara waktu begitu mengejar-ngejar,”_ [Ibnu Uqail]
اَلْوَقْتُ أَنْفَاسٌ لَا تَعُوْدُ
_*“Waktu adalah nafas yang tidak mungkin akan kembali.”*_
_*Jika terhadap waktu saja kita sudah sering melalaikan, lalu kesuksesan seperti apa yang kita dambakan?*_