Selasa, 02 Agustus 2016

Mind Mapping Alat Berpikir Efektif



Selama ini kita belajar tidak merujuk ke cara bekerja otak. Otak sebagai organ vital dalam belajar, sama sekali tidak dipelajari lebih dahulu cara bekerjanya oleh para pendidik dan juga anak didik.
Otak ternyata didesain untuk mencari makna. Sel-sel saraf otak akan tumbuh hebat bila diberi tantangan dan rangsangan-rangsangan baru. Jika kita memahami cara otak bekerja dan berfungsi, otak akan membalas dengan bekerja lebih baik. Kita akan mudah menemukan ide cemerlang, mengingkat informasi ketika membutuhkan, dan menemukan jalan keluar kreatif terhadap masalah.
Otak buntu merupakan momok bagi kalangan yang bergelut dengan gagasan dan kreativitas. Ternyata bukan hanaya seniman atau pemikir yang masuk kalangan yang bergelut dengan gagasan dan kreativitas. Pekerja kantoran juga tak jarang harus berkutat dengan ide-ide ketika ia diberi tugas menyiapkan laporan atau membuat presentasi. Bayangkan apabila pada saat itu pikiran kita sendang buntu.
Salah satu alternatif untuk memecahkan kebuntuan otak adalah dengan menggambarkan peta pkiran. Peta Pikiran merupakan salah satu dari jenis-jenis strategi kognitif yang terdiri dari chunking (order, classify, arrange), spatial atau menunjukkan hubungan yang terdiri dari tabel dan concept map (peta kognitif), bridging atau menjembati pemahaman yang terdiri dari metafor, analogi, dan advance organizer, serta multipurpose yang terdiri dari rehearsal, imaginery, dan mnemonics.
Peta Pikiran

Mind Mapping akan membantu membuka potensi otak kita sepenuhnya. Jutaan orang menggunakan Peta Pikiran setiap hari untuk membantu mereka. Ada yang menggunakannya agar mereka bisa membuat perencanaan yang lebih baik atau menjadi pembicara yang lebih percaya diri, sementara ada juga yang menggunakan Peta Pikiran untuk memecahkan masalah dalam skala yang lebih besar.
Menurut Tony Buzan, sebagai penemu Mind Mapping atau Peta Pikiran, Peta Pikiran adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar otak . Peta pikiran juga merupakan cara mencatat yang kreatif, efektikf, dan secara harafiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita.
Menurut Hernowo, Peta Pikiran juga merupakan alat berpikir yang sangat efektif karena ia memberi peluang kepada kita untuk membuat garis besar tentang berbagai gagasan pokok (main ideas) dan menyebabkan kita melihat secara jelas dan cepat bagaimana berbagai gagasan tadi saling berhubungan dan berkaitan.
Ada juga yang menyebut sebagai Peta Kognitif yaitu tampilan konsep-konsep secara skematis yang mampu menunjukkan makna konsep berdasarkan proposisi.
Konsep ini didasarkan pada cara kerja otak kita menyimpan informasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa otak kita tidak menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang terjejer rapi melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang bercabang-cabang yang apabila dilihat sekilas akan tampak seperti cabang-cabang pohon. Dari fakta tersebut dapat disimpulkan apabila kita juga menyimpan informasi seperti cara kerja otak, maka akan semakin baik informasi tersimpan dalam otak dan hasil akhirnya tentu saja proses belajar kita akan semakih mudah.
Oleh karena itu Peta Pikiran merupakan peta rute yang hebat bagi ingatan, memungkingkan kita menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Ini berarti mengingat informasi akan lebih mudah dan lebih bisa diandalkan daripada menggunakan teknik pencatatan tradisional.
Semua Peta Pikiran mempunyai kesamaan yaitu menggunakan warna, memiliki struktur alami yang memancar dari pusat, semua menggunakan garis lengkung, symbol, kata, dan gambar yang sesuai dengan satu rangkaian aturan yang sederhana, mendasar, alami, dan sesuai dengan cara kerja otak.
Sifat dari Peta Pikiran atau Peta Kognitif adalah berubah sesuai dengan perkembangan pemahaman seseorang.
Fungsi Peta Pikiran

Peta Pikiran melibatkan kedua sisi otak karena peta pikiran menggunakan gambar, warna, dan imajinasi (wilayah otak kanan) bersamaan dengan kata, angka, logika (wilayah otak kiri). Menurut Tony Buzan, ada beberapa kerja otak yang dapat mendorong sinergis dan asosiasi.
Cara kita membantu Peta Pikiran juga mendorong sinergis, dengan cara cabang tumbuh ke luar untuk membantu anak-anak cabang lain mendorong kita akan menciptakan lebih banya ide dari setiap pikiran yang kita tambahkan ke dalam Peta Pikiran.
Peta Pikiran juga membantu otak membuat loncatan pengertian dan imajinasi besar melalui asosiasi. Jika kita hanya membuat daftar sederhana tentang sebuah gagasan, kemungkinan besar kita tidak menghasilkan jumlah ide yang sama seperti jika kita membuat Peta Pikiran.
Semakin sering kita menggunakan Peta Pikiran di dalam kehidupan sehari-hari, semakin mudahlah kita melibatkan kedua sisi otak, ingatlah semakin sering kita mengulang sesuatu, semakin mudah kita melakukannya. Memang sebaiknya kita menganggap Peta Pikiran sebagai eksteranalisasi pikiran-pikiran di dalam kepala. Ini berarti banyak manfaat yang dapat kita peroleh dengan menggunakan peta pikiran.
Tony Buzan mengatakan bahwa Peta Pikiran dapat membantu kita untuk banyak hal yaitu :
  1. Merencanakan
  2. Berkomunikasi
  3. Menjadi lebih kreatif
  4. Menyelesaikan masalah
  5. Memusatkan perhatian
  6. Menyusun dan menjelaskan pikiran-pikian
  7. Mengingat dengan lebih baik
  8. Belajar lebih cepat dan efisien
  9. Melatih “gambar keseluruhan”
Sedangkan menurut Michael Michaliko dalam buku Cracking Creative Mind Mapping mengatakan bahwa kegunaan Peta Pikiran adalah :
  1. Mengaktifkan seluruh otak
  2. Membereskan akal dari kekusutan mental
  3. Memungkinkan kita berfokus pada pokok bahasan
  4. Membantu menunjukkan hubungan antara bagian-bagian informasi yang saling terpisah.
  5. Memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian.
  6. Memungkinkan kita mengelompokkan konsep, membantu kita dalam membandingkan.
Dalam bahan ajar Prof Dr. I.G.A.K. Wardhani, MSc. Ed, dikatakan bahwa fungsi dari Peta Kognitif adalah :
  1. Peta Visual, menggambarkan pemahaman seseorang terhadap konsep tertentu.
  2. Membantu mengorganisasikan materi/konsep perkuliahan.
  3. Membantu menemukan informasi dalam pikiran.
Peta pikiran juga mendorong kreativitas. Jika kita ingin memunculkan ide-ide yang cemarlang, menemukan solusi yang inspiratif untuk menyelesaikan masalah atau menemukan cara baru untuk memotivasi diri dan orang lain, dan kita perlu membebaskan imajinasi kita dengan menggunakan Peta Pikiran. Jadi dikaitkan dengan berpikir kreatif, Peta Pikiran dapat membantu :
  1. Meningkatkan kecepatan berpikir
  2. Memberi kita kelenturan yang terbatas
  3. Menjelajah jauh dari pemikian kita tempat ide-ide orisinil menunggu.
Sistem pendidikan cenderung berfokus pada keterampilan otak kiri dan kurang menekankan keterampilan otak kanan yang langsung berdampak pada kemampuan kita berpikir secara kreatif.
Selain itu dalam aplikasi sehari-hari Peta Pikiran dapat digunakan untuk mengembangkan kepribadian, mengembangkan kemampuan menulis dll.
Salah satunya menurut Wycoff, ada delapan manfaat peta pikiran untuk pengembangan diri yaitu :
  1. Dalam bidang penulisan. Peta pikiran dapat membantu seorang pengarang dalam menggali tokoh novel baru atau mendobrak rintangan-rintangan menulis sehingga kegiatan menulis dapat dilangsungkan secara cepat, mudah, dan mengalir.
  2. Dalam bidang menajemen proyek. Peta pikiran membantu seseorang memecahkan suatu proyek menjadi bagian-bagian kecil yang kemudian dapat terawasi secara detail.
  3. Memperkaya kegiatan brainst
    orming baik dilakukan secara individu maupun kelompok, cocok dengan teknik peta pikiran.
  4. Untuk mengefektifkan rapat. Peta pikiran menjadikan waktu rapat lebih efektif dan produktif.
  5. Untuk menyusun daftar tugas. Peta pikiran akan dapat membantu kita membuat daftar tugas yang memotivasi.
  6. Untuk melakukan presentasi yang dinamis. Dengan peta pikiran, materi presentasi akan dapat diingat lebih mudah dan membuat para pendengar presentasi mendapatkan materi yang kaya dan bervariasi.
  7. Untuk membuat catatan yang memberdayakan diri. Metode pencatatan peta pikiran yang menggabungkan teks dan gambar akan membantu seseorang dalam mengelola informasi, menambahkan kaitan dan asosiasi, serta menjadikan informasi lebih bertahan lama dalam ingatan.
  8. Untuk mengenali diri. Apabila seseorang dapat membiasakan diri menggunakan peta pikiran dalam bidangnya, dia akan dibawa masuk dalam ke inner-self nya.
  9.  
Langkah Pembuatan Peta Pikiran

Untuk membuat Peta Pikiran ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan yaitu konsep utama, isu utama, sub-isu (dari setiap isu utama), sub-sub-isu (dari setiap sub-isu), dan Proposisi. Bagaimana langkah-langkah membuat Peta Pikiran?
Dalam bahan ajar Prof Dr. I.G.A.K. Wardhani, MSc.Ed. ada 5 langkah membuat Peta Konsep atau Peta Pikiran yaitu :
  1. Tentukan Satu Isu Utama. Letakan dalam kota di tengah-tengah kertas.
  2. Pikirkan Isu Utama yang berhubungan dengan konsep utama. Tuliskan konsep-konsep tersebut, gambarkan, dan tunjukkan hubungannya dengan konsep utama.
  3. Identifikai Sub-Isu, yang berhubungan dengan isu utama dan tentukan hubungannya.
  4. Identifkasi Sub-sub-isu, yang berhubungan dengan sub-isu dan tentukan hubungannya.
  5. Reviu, bertujuan untuk ketepatan dan kelengkapan konsep serta proposisinya.
Sedangkan menurut Tony Buzan dalam bukunya “Mind Mapping”, ada 7 langkah membuat Peta Pikiran :
  1. Mulai dari bagian Tengah kertas kosong yang sisinya panjang diletakan mendatar. Alasan, karena memulai dari tengah memberi kebebasan kepada otak untuk menyebarkan ke segala arah dan untuk mengungkapkan dirinya dengan lebih bebas dan alami.
  2. Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral Anda. Alasan, karena gambar bermaksa seribu kta dan membantu kita menggunakan imajinasi. Sebuah gambar sentral akan lebih menarik, membuat kita tetap terfokus, membantu kita berkonsentrasi, dan mengaktifkan otak kita.
  3. Gunakan warna. Alasan, karena bagi otak, warna sama menariknya dengan gambar. Warna membuat Peta Pikiran lebih hidup, menambah energi kepada Pemikiran Kreatif, dan menyenangkan.
  4. Hubungkan Cabang-Cabang Uama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan seterusnya. Alasan, karena otak bekerja menurut asosiai. Otak senang mengaitkan dua (atau tiga, atau empat) hal sekaligus. Bila kita menghubungkan cabang-cabang, kita akan lebih mudah mengerti dan mengingat.
  5. Penghubungan cabang-cabang utama akan menciptakan dan mementapkan struktur dasar atau arsitektur pikiran kita. Ini serupa dengan cara pohon mengaitkan cabang-cabangnya yang menyebar dari batang utama. Jika ada celah-celah kecil di antara batang sentral dencan cabang-cabang utamanya atau di antara cabang-cabang utama dengan cabang dan ranting yang lebih kecil, alam tidak akan bekerja dengan baik.
  6. Buatlah garis hubung yang Melengkung, bukan garis lurus. Alasan, karena garis lurus akan membosankan otak. Cabang-cabang yang melengkung dan organis, seperti cabang-cabang pohon, jauh lebih menarik bagi mata.
  7. Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis. Alasan, karena kata kunci tunggal memberi lebih banyak daya dan flesibilitas kepada Peta Pikiran. Setiap kata tunggal atau gambar adalah seperti pengganda, menghasilkan sederet asosiasi dan hubungannya sendiri. Bila kita menggunakan kata tunggal, setiap kata ini akan lebih bebas dan cenderung menghambat efek pemicu ini. Peta pikiran memiliki lebih banyak kata kunci seperti tangan yang semua sendi jarinya bekerja.
  8. Gunakan gambar. Alasan, karena seperti gambar sentral, setiap gambar bermaksa seribu kata. Jika bila kita hanya mempunyai 10 gambar di dalam Peta Pikiran kita, Peta Pkiran kita sudah setara dengan 10.000 kata catatan.
KESIMPULAN
Mind Mapping atau peta pikiran sangat efektif karena Peta Pikiran melibatkan/bekerja sama kedua sisi otak dan cara kerjanya alami. Peta pikiran merupakan perwujudan fisik dari Mind Mapping pikiran dalam jaringan kerja yang luar biasa. Peta Pikiran merupakan peta rute yang hebat bagi ingatan, memungkingkan kita menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal.
Peta Pikiran mendorong kreativitas karena dapat memunculkan ide-ide yang cemerlang, menemukan solusi yang inspiratif untuk menyelesaikan masalah atau menemukan cara baru untuk memotivasi diri dan orang lain, dan kita perlu membebaskan imajinasi kita dengan menggunakan Peta Pikiran.
Peta Pikiran dapat digunakan di semua bidang. Dalam pembuatan peta pikiran ada langkah-langkah yang perlu diperhatikan. Peta Kognitif berbentuk tampilan konsep-konsep secara skematis yang mampu menunjukkan makna konsep berdasarkan proposisi.
DAFTAR PUSTAKA
Hernowo, 2005, Artikel Buka Pikiran dengan “Mind Mapping”, Pikiran Rakyat Online, Bandung
Hernowo, 2005, Artikel Brain-Based Writing, Pikiran Rakyat Online, Bandung
Hokky Situngkir, paper Penggunaan Fuzzy Cognitive Mapping dalam Konstruksi Analisis Sosial, Trend.
I.G.A.K. Wardhani, Prof. Dr. MSc.Ed, 2007, Bahan Ajar Strategi Kognitif.
Tony Buzan, 2007, Buku Pintar Mind Mapping, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Tony Buzan, 2007, Buku Pintar Mind Mapping untuk Anak, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
www.sekolahindonesica, com, Peta Pikiran.


0 komentar:

Posting Komentar