Adalah suatu hal yang tidak dapat
dipungkiri bagi seorang muslim bahwa Agama Islam merupakan agama motivasi,
dimana setiap muslim diwajibkan untuk menyeru dan berdakwah kepada Al Islam
sesuai kemampuan dan potensi yang dimiliki masing-masing individu. Sebab Islam bukanlah agama yang dikhususkan
bagi sekelompok orang, tidak pula dibatasi untuk suatu tempat maupun waktu
tertentu, tapi ia adalah agama bagi seluruh umat manusia. Sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah
SWT:
“Katakanlahwahai sekalian manusia, sesungguhnya aku
ini adalah utusan Allah kepada kalian semua”.
Jadi Islam
merupakan agama dakwah, dimana setiap muslim wajib dan berkepentingan untuk
mendakwahkan Islam kepada manusia.
Dakwah seacara bahasa (etimologis) berarti jeritan, seruan atau
permohonan. Adapun menurut
syara(istilah) ada beberapa definisi:
Menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah,
dakwah adalah
mengajak seseorang agar beriman kepada Allah dan beriman kepada apa yang dibawa
oleh para Rasul-Nya dengan cara membenarkan apa uang mereka beritakan dan
mengikuti apa yang mereka perintahkan.
Menurut Syaikh Muhammad As Shawwaf,
dakwah adalah
risalah langit yang diturunkan ke bumi, berupa hidayah Sang Khalik kepada
makhluk, yaitu dien dan jalan-Nya yang lurus yang sengaja dipilih-Nya dan
dijadikan sebagai jalan satu-satunya untuk bisa selamat kembali kepada-Nya.
“Sesungguhnya
Agama yang diridhoi Allah adalah Agama Islam (QS. 3: 19).
Menurut Dr. Muhammad Al wakil,
dakwah adalah
mengumpulkan manusia dalam kebaikan dan menunjukkan mereka jalan yang benar
dengan cara amar ma’ruf dan nahi munkar.
Allah berfirman :
“Jadilah
diantara kamu sebaik-baik ummat, yang mengajak kepada kebaikan, menyeru yang
ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung
(QS. 3 : 104).
Menurut Ustadz Fathi yakan,
dakwah adalah
penghancuran dan pembinaan. yaitu
penghancuran jahiliyah dengan segala macam bentuknya, baik jahiliyah pola
pikir, moral maupun jahiliyah perumdang-undangan dan hukum. Setelah itu pembinaan masyarakat dengan
landasan pijak keislaman, baik dalam wujud dan kandungannya, dalam bentk dan
isinya, dalam perundang-undangan dan cara hidup, maupun dalam segi persepsi
keyakinan terhadap alam, manusia dan kehidupan.
Dr. taufiq Al Wa’i,
menjelaskan
makna yang terkandung dalam dakwah Islamiyah yaitu mengumpulkan manusia dalam
kebaikan, menunjukkan mereka jalan yang benar dengan cara merealisasikan manhaj
Allah di bumi dalam ucapan dan amalan, menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah
dari yang munkar, membimbing manusia kepada shiratal
mustaqim dan bersabar menghadapi ujian yang menghadang di perjalanan. Hal ini sesuai dengan firman Allah:
“Hai anakku dirikanlah shalat, serulah manusia
mengerjakan yang ma’ruf, mencegah mereka dari perbuatan munkar dan bersabarlah
atas apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya
yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (QS. Lukman: 17).
Kelima definisi dakwah tersebut kesemuanya berimpit pada satu titik
temu, yaitu bahwa dakeah bukan hanya terbatas pada penjelasan dan penyampaian
semata, namun juga menyentuh pada pembinaan dan takwin (pembentukan) pribadi,
keluarga dan masyarakat Islam.
Perlu dibedakan bahwa dakwah dihadapan para pendosa, penentang dan
pelaku kemaksiatan harus ditekankan kepada ta’rif (pengenalan) dan
tabligh. Sedangkan dakwah kepada
orang-orang yang relatif masih mempunyai fitrah yang bersih maka dakwah dapat
ditekankan pada pembinaan dan takwin.
Apabila kita melakukan pembinaan dan takwin kepada para pendosa,
penentang dan pelaku kemaksiatan, maka kita telah melewati batas yang mengarah
pada kesia-siaan. Begitu pula apabila di
hadapan mereka yang masih mempunyai fitrah yang bersih kemudian kita hanya
terpaku kepada bentuk ta’rif dan tabligh saja, maka itu berarti kita telah
membuang waktu dan memubadzirkan potensi.
PAHALA YANG BESAR BAGI PARA DA’I
Berdakwah kepada Allah adalah amal
yang paling mulia, taqarrub yang paling mendekatkan diri kepada Aallah dan amal
yang paling diwajibkan. Allah telah
mengutus seorang ciptaan-Nya yang bersih diantara para Nabi dan Rasul, juga
untuk berdakwah. Allah telah menentukan
bahwa dakwah adalah syiar para pengikut Rasulullah SAW. Dakwah menghasilkan pahala yang besar bagi
orang yang melakukannya, baik di dunia maupun akhirat. Rasulullah bertekad mengeluarkan manusia dari
kegelapan menuju cahaya dan alhamdulillah hingga saat ini masih ada sebagian
manusia yang mengikuti jejaknya.
Seorang muslim terdeorong untuk berdakwah dan bersemangat untuk
memberi petunjuk kepada manusia , karena Allah mengangkat derajat para da’i dan
memberi mereka pahala, karomah, rahmat dan keridhaan, baik di dunia maupun di
akhirat. Hal ini telah ditetapkan dalam
beberapa nash Al Quran dan Sunnah.
1. Penyeru
kepada Allah adalah sebaik-baik manusia dalam perkataan
Allah meninggikan derajat para da’i dan menjadikannya sebaik-baik
manusia. Allah SWT berfirman:
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang
yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal shalih dan berkata: sesungguhnya
aku termasuk orang-orang yang berserah diri” (QS. Fushilat: 33).
2. Do’a Nabi
kepada orang yang menyampaikan perkataannya
Diantara faktor yang mendorong seorang muslim untuk bersemangat dalam menyebarkan Islam kepada
manusia adalah doa nabi yang mulia bagi orang yang menyampaikan perkataan
beliau kepada orang lain. Imam Ibnu
Majah meriwayatkan dari Jubair bin Muth’im r.a., dia berkata, rasulullah
berdiri di dalam masjid Khalif di Mina seraya berkata:
“Allah membaguskan orang yang mendengarkan
perkataanku, lalu menyampaikannya.
Betapa banyak orang yang menyampaikan ilmu tetapi tidak mengetahui dan
berapa banyak orang yang menyampaikan ilmu kepada orang yang lebih pandai
daripada dia”.
3. Pahala yang besar bagi orang yang menjadi
perantara bagi seseorang dalam mendapatkan petunjuk
Allah memberikan pahala yang besar bagi orang yang menjadi perantara
bagi seseorang dalam mendapatkan petunjuk.
Imam Bukhari meriwayatkan, dari Sahl bin Sa’d r.a., sesungguhnya
Rasulullah SAW berkata kepada Ali r.a. ketika memberikan bendera kepadanya di
perang Khaibar:
“Tembuslah bersama
pasukanmu hingga kamu berada di halaman mereka, lalu serulah mereka kepada
Islam dan kabarkanlah kepada mereka apa-apa yang wajib atas mereka dari hak-hak
Allah. Demi Allah ! dengan perantara
kamu, Allah memberi prtunjuk satu orang, lebih baik bagimu daripada memliki
onta yang paling bagus”.
4. Pahala
seorang da’i seperti pahala orang yang mengikutinya
Nabi Muhammad SAW menerangkan, orang yang menunjukkan suatu kebaikan
maka baginya seperti pahala orang yang mengerjakannya. Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Mas’ud r.a,
dia berkata, rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa
menunjukkan suatu kebaikan, maka baginya seperti pahala orang yang
mengerjakannya”.
Dalam hadits
lain juga diterangkan:
“Barang siapa
menyeru kepada petunjuk, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang
mengikutinya tanpa berkurang sedikitpun dari pahala mereka” (HR. Muslim).
5. Rahmat
Allah serta doa penghuni langit dan bumi bagi orang yang mengajarkan kebaikan
kepada manusia
Rasulullah SAW memberi kabar gembira bahwa Allah, malaikat, penghuni
langit dan bumi mendoakan bagi orang yang mengajarkan kebaikan kepada
manusia. Imam At Tirmidzi meriwayatkan
dari Abu Amamah Al Bahiliy r.a, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah, malaikat-Nya, para penghuni langit dan bumi
mulai semut di dalam lubangnya sampai ikan paus, benar-benar mendoakan orang
yang mengajarkan kebaikan kepada manusia”.
6. Pahala
seorang da’i tetap mengalir setelah meninggal dunia
Nabi yang mulia mengabarkan, barang siapa memberi manfaat kepada
manusia dengan ilmunya, maka pahalanya akan terus mengalir hingga setelah ia
kembali kepada Rabbnya. Imam Muslim
meriwayatkan dari Abu hurairah r.a , sesungguhnya Rasulullah SAW bersadba:
“Apabila manusia mati maka
terputuslah amalnyam kecuali 3 perkara, sadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat
dan anak sholeh yang mendoakannya”.
Wallahu a’lam bisshawab
0 komentar:
Posting Komentar