Sabtu, 27 Agustus 2016

MOTIVASI DAKWAH



            Adalah suatu hal yang tidak dapat dipungkiri bagi seorang muslim bahwa Agama Islam merupakan agama motivasi, dimana setiap muslim diwajibkan untuk menyeru dan berdakwah kepada Al Islam sesuai kemampuan dan potensi yang dimiliki masing-masing individu.  Sebab Islam bukanlah agama yang dikhususkan bagi sekelompok orang, tidak pula dibatasi untuk suatu tempat maupun waktu tertentu, tapi ia adalah agama bagi seluruh umat manusia.  Sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah SWT:


“Katakanlahwahai sekalian manusia, sesungguhnya aku ini adalah utusan Allah kepada kalian semua”.  
Jadi Islam merupakan agama dakwah, dimana setiap muslim wajib dan berkepentingan untuk mendakwahkan Islam kepada manusia.
Dakwah seacara bahasa (etimologis) berarti jeritan, seruan atau permohonan.  Adapun menurut syara(istilah) ada beberapa definisi:
Menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah,
dakwah adalah mengajak seseorang agar beriman kepada Allah dan beriman kepada apa yang dibawa oleh para Rasul-Nya dengan cara membenarkan apa uang mereka beritakan dan mengikuti apa yang mereka perintahkan.
Menurut Syaikh Muhammad As Shawwaf,
dakwah adalah risalah langit yang diturunkan ke bumi, berupa hidayah Sang Khalik kepada makhluk, yaitu dien dan jalan-Nya yang lurus yang sengaja dipilih-Nya dan dijadikan sebagai jalan satu-satunya untuk bisa selamat kembali kepada-Nya.
“Sesungguhnya Agama yang diridhoi Allah adalah Agama Islam (QS. 3: 19).
Menurut Dr. Muhammad Al wakil,
dakwah adalah mengumpulkan manusia dalam kebaikan dan menunjukkan mereka jalan yang benar dengan cara amar ma’ruf dan nahi munkar.  Allah berfirman :
“Jadilah diantara kamu sebaik-baik ummat, yang mengajak kepada kebaikan, menyeru yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung (QS. 3 : 104).
Menurut Ustadz Fathi yakan,
dakwah adalah penghancuran dan pembinaan.  yaitu penghancuran jahiliyah dengan segala macam bentuknya, baik jahiliyah pola pikir, moral maupun jahiliyah perumdang-undangan dan hukum.  Setelah itu pembinaan masyarakat dengan landasan pijak keislaman, baik dalam wujud dan kandungannya, dalam bentk dan isinya, dalam perundang-undangan dan cara hidup, maupun dalam segi persepsi keyakinan terhadap alam, manusia dan kehidupan.
Dr. taufiq Al Wa’i,
menjelaskan makna yang terkandung dalam dakwah Islamiyah yaitu mengumpulkan manusia dalam kebaikan, menunjukkan mereka jalan yang benar dengan cara merealisasikan manhaj Allah di bumi dalam ucapan dan amalan, menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, membimbing manusia kepada shiratal mustaqim dan bersabar menghadapi ujian yang menghadang di perjalanan.  Hal ini sesuai dengan firman Allah:
“Hai anakku dirikanlah shalat, serulah manusia mengerjakan yang ma’ruf, mencegah mereka dari perbuatan munkar dan bersabarlah atas apa yang menimpa kamu.  Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (QS. Lukman: 17).
Kelima definisi dakwah tersebut kesemuanya berimpit pada satu titik temu, yaitu bahwa dakeah bukan hanya terbatas pada penjelasan dan penyampaian semata, namun juga menyentuh pada pembinaan dan takwin (pembentukan) pribadi, keluarga dan masyarakat Islam.
Perlu dibedakan bahwa dakwah dihadapan para pendosa, penentang dan pelaku kemaksiatan harus ditekankan kepada ta’rif (pengenalan) dan tabligh.  Sedangkan dakwah kepada orang-orang yang relatif masih mempunyai fitrah yang bersih maka dakwah dapat ditekankan pada pembinaan dan takwin.  Apabila kita melakukan pembinaan dan takwin kepada para pendosa, penentang dan pelaku kemaksiatan, maka kita telah melewati batas yang mengarah pada kesia-siaan.  Begitu pula apabila di hadapan mereka yang masih mempunyai fitrah yang bersih kemudian kita hanya terpaku kepada bentuk ta’rif dan tabligh saja, maka itu berarti kita telah membuang waktu dan memubadzirkan potensi.

PAHALA YANG BESAR BAGI PARA DA’I

            Berdakwah kepada Allah adalah amal yang paling mulia, taqarrub yang paling mendekatkan diri kepada Aallah dan amal yang paling diwajibkan.   Allah telah mengutus seorang ciptaan-Nya yang bersih diantara para Nabi dan Rasul, juga untuk berdakwah.  Allah telah menentukan bahwa dakwah adalah syiar para pengikut Rasulullah SAW.  Dakwah menghasilkan pahala yang besar bagi orang yang melakukannya, baik di dunia maupun akhirat.  Rasulullah bertekad mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya dan alhamdulillah hingga saat ini masih ada sebagian manusia yang mengikuti jejaknya.
Seorang muslim terdeorong untuk berdakwah dan bersemangat untuk memberi petunjuk kepada manusia , karena Allah mengangkat derajat para da’i dan memberi mereka pahala, karomah, rahmat dan keridhaan, baik di dunia maupun di akhirat.  Hal ini telah ditetapkan dalam beberapa nash Al Quran dan Sunnah.
1.  Penyeru kepada Allah adalah sebaik-baik manusia dalam perkataan
Allah meninggikan derajat para da’i dan menjadikannya sebaik-baik manusia.  Allah SWT berfirman:


“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal shalih dan berkata: sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri” (QS. Fushilat: 33).

2.  Do’a Nabi kepada orang yang menyampaikan perkataannya
Diantara faktor yang mendorong seorang muslim untuk  bersemangat dalam menyebarkan Islam kepada manusia adalah doa nabi yang mulia bagi orang yang menyampaikan perkataan beliau kepada orang lain.  Imam Ibnu Majah meriwayatkan dari Jubair bin Muth’im r.a., dia berkata, rasulullah berdiri di dalam masjid Khalif di Mina seraya berkata:
“Allah membaguskan orang yang mendengarkan perkataanku, lalu menyampaikannya.  Betapa banyak orang yang menyampaikan ilmu tetapi tidak mengetahui dan berapa banyak orang yang menyampaikan ilmu kepada orang yang lebih pandai daripada dia”.

3.  Pahala yang besar bagi orang yang menjadi perantara bagi seseorang dalam mendapatkan petunjuk
Allah memberikan pahala yang besar bagi orang yang menjadi perantara bagi seseorang dalam mendapatkan petunjuk.  Imam Bukhari meriwayatkan, dari Sahl bin Sa’d r.a., sesungguhnya Rasulullah SAW berkata kepada Ali r.a. ketika memberikan bendera kepadanya di perang Khaibar:
“Tembuslah bersama pasukanmu hingga kamu berada di halaman mereka, lalu serulah mereka kepada Islam dan kabarkanlah kepada mereka apa-apa yang wajib atas mereka dari hak-hak Allah.  Demi Allah ! dengan perantara kamu, Allah memberi prtunjuk satu orang, lebih baik bagimu daripada memliki onta yang paling bagus”.

4.  Pahala seorang da’i seperti pahala orang yang mengikutinya
Nabi Muhammad SAW menerangkan, orang yang menunjukkan suatu kebaikan maka baginya seperti pahala orang yang mengerjakannya.  Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Mas’ud r.a, dia berkata, rasulullah SAW bersabda:


“Barang siapa menunjukkan suatu kebaikan, maka baginya seperti pahala orang yang mengerjakannya”.
Dalam hadits lain juga diterangkan:


“Barang siapa menyeru kepada petunjuk, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa berkurang sedikitpun dari pahala mereka” (HR. Muslim).

5. Rahmat Allah serta doa penghuni langit dan bumi bagi orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia
Rasulullah SAW memberi kabar gembira bahwa Allah, malaikat, penghuni langit dan bumi mendoakan bagi orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia.  Imam At Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Amamah Al Bahiliy r.a, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda:



“Sesungguhnya Allah, malaikat-Nya, para penghuni langit dan bumi mulai semut di dalam lubangnya sampai ikan paus, benar-benar mendoakan orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia”.

6.  Pahala seorang da’i tetap mengalir setelah meninggal dunia
Nabi yang mulia mengabarkan, barang siapa memberi manfaat kepada manusia dengan ilmunya, maka pahalanya akan terus mengalir hingga setelah ia kembali kepada Rabbnya.  Imam Muslim meriwayatkan dari Abu hurairah r.a , sesungguhnya Rasulullah SAW bersadba:
“Apabila manusia mati maka terputuslah amalnyam kecuali 3 perkara, sadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang mendoakannya”.


Wallahu a’lam bisshawab

0 komentar:

Posting Komentar