Kemajuan dan kemunduran umat Islam berkaitan erat
dengan kegiatan dakwah yang dilakukan. Apabila aktivitas dakwah
yang dilakukan semakin profesional, terencana, gencar, aktual,
tepat dan kreatif, maka tercapilah tujuan dari dakwah. Moh. Ali
Aziz dalam bukunya Ilmu Dakwah menyebutkan bahwa ketepatan
dan keberhasilan dakwah akan dapat terwujud dengan baik apabila
komponen-komponen dakwah terpenuhi. (Aziz, 2004 : 75).
Islam merupakan agama yang terbaik dan mendapatkan
tempat di sisi Allah sebagaimana firman-Nya yang artinya : “
Sesungguhnya agama yang paling mulia di sisi Allah adalah agama Islam”
(QS. Ali Imran : 19). A
Pandangan Islam Terhadap Sosial Budaya Masyarakat
Islam merupakan ajaran yang diturunkan untuk manusia
agar bersosialisasi kepada masyarakat lainnya. Kemudian melahirkan
suatu keSosial Budayaan dalam masyarakat tersebut. Sebagai ajaran yang
datang dari Allah, Islam tidak bertentangan dengan manusia karena
Allah merupakan sumber ajaran dan pencipta manusia dan alam
seisinya. Islam memandang masyarakat sebagai komunitas social
dan wahana aktualisasi amal saleh. Banyak ayat al-Qur’an yang
membahas peranan manusia di tengah manusia lain menempatkan
Islam sebagai agama yang paling manusiawi di bandingkan agama
lainnya (Aripudin, 2012:55).
Pada tradisi saling menghormati dan menghormati pada
masyarakat, ucapan salam, permisi, kulo nuwun, punten, campurrasun
dan merendahkan badan terkadang dipraktikan silih berganti dan
saling mengisi satu sama lain, itu semua merupakan kearifan lokal yang
selama ini kita lakukan dalam kehidupan kita. Bentuk penghormatan
tersebut dipandang masyarakat yang mempunyai perilaku dan tatanan
Sosial Budaya yang luhur, dan dalam hal ini Islam juga mengajarkan Sosial Budaya
yang saling menghormati, Sosial Budaya toleransi, Sosial Budaya saling tegur sapa
serta Sosial Budaya silaturrahmi saling mengunjungi diantara kita. Dengan
demikian Islam juga memandang kehidupan yang baik ini selalu kita
tingkatkan untuk menuju suatu kehidupan yang baik, aman tentram
dan selalu harmoni.
Pandangan Islam tentang kehidupan BerSosial Budaya
Untuk memahami Islam sebagai system nilai diperlukan
pengetahuan dan pemahaman yang memadai perihal keyakinan
dan pandangan dasar Islam mengenai kehidupan. Tujuan utama
diturunkan al-Qur’an adalah mempengaruhi dan member pedoman
bagi tingkah laku manusia. Senada dengan itu menurut Fazlur
Rahman, tidak heran kalau al-Qur’an berulang-ulang mengecam
tindakan menyembah selain Allah atau menyekutukan Allah. Empat
hal utama yang berkenaan dengan sifat Allah, terutama penciptaan,
rezeki, petunjuk dan penilaian. Penciptaan alam merupakan
pagelaran kasih sayang Allah karena alam semesta tidak mungkin ada
dengan sendirinya. Tanpa kasih sayang Allah alam semesta hanyalah
kehampaan murni tanpa keanekaragaman makhluk di dalamnya.
Keberadaan manusia di muka bumi juga membuktikan terwujudnya
kehidupan dimana manusia juga membutuhkan interaksi sesama
manusia untuk membangun peradaban antar Sosial Budaya.
Mewujudkan Dakwah Antar Sosial Budaya
Seiring berjalannya waktu dengan berbagai perkembangan
manusia, maka komunikasi yang sebelumnya menjadi alat bantu
bagi manusia untuk menyampaikan gagasan dan keinginan, mulai
berkembang menjadi ilmu pengetahuan yang bersifat multi-disipliner.
Komunikasi yang efektif menjadi keinginan semua orang. dengan
komunikasi efektif tersebut, pihak-pihak yang terlibat di dalamnya
memperoleh manfaat sesuai yang diinginkan sebagaimana firman
Allah (QS.An-Nahl, 6 :125) yang artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan
Allah dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan
cara yang bijaksana. Sesungguhnya Allah dialah yang lebih baik mengetahui
tentang siap yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah y
ang lebih mengetahui dari
orang-orang yang mendapat petunjuk ”(Aang, 2009:5).
Sebagai makhluk yang berSosial Budaya, maka misi dakwah melalui
pendekatan dakwah antar Sosial Budaya manusia selalu hidup bersama
dan tidak dapat hidup sendiri dalam memenuhi kebutuhannya. Sejak
lahir manusia selalu berinteraksi dengan orang lain. ini dapat dilihat
dalam kehidupan kita sehari-hari, semua kegiatan yang dilakukan
manusia selalu berhubungan dengan orang lain. Bayi yang baru lahir
perlu interaksi dengan ibu, begitu juga dalam perkembangannya
selalu dibantu oleh anggota keluarga lain. Interaksi manusia dengan
manusia tersebut menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk sosial
yang punya Sosial Budaya dan selalu hidup bersama serta tidak dapat hidup
sendiri dalam memenuhi kebutuhannya.
Kekuatan nilai-nilai dakwah antar Sosial Budaya maupun segala
sumber daya Sosial Budaya yang ada akan membentuk dan mempengaruhi
pula tingkah laku. Oleh karena setiap individu memiliki lingkungan
sosial antar Sosial Budaya yang saling berbeda dengan yang lain, maka
situasi ini menghasilkan karakter sosial Sosial Budaya setiap individu
bersifat unik, khusus, dan berbeda dengan orang lain dan itu yang
kita sebut Dakwah dalam perspektif dakwah antar Sosial Budaya, meskipun
berasal dari keluarga yang sama, karakter seseorang tidaklah
sama persis dengan anggota keluarga lainnya karena lingkungan
Sosial Budayanya tidak terbatas pada keluarga, melainkan mencakup teman
sebaya, masyarakat, sekolah, media massa, dan sebagainya. Para ahli
antropologi memiliki kesamaan pendapat mengenai tiga karakteristik
Sosial Budaya: Pertama, Sosial Budaya bukan pembawaan sejak lahir melainkan
dipelajari. Kedua, berbagai bentuk Sosial Budaya saling berhubungan kalau
salah satu aspek Sosial Budaya tersentuh, yang lain ikut berpengaruh. Ketiga,
dimiliki bersama oleh anggota kelompok dan menjadi pembatas
antara kelompok yang berbeda.
Untuk mewariskan Sosial Budaya tersebut, proses dakwah dilakukan
melalui tiga upaya yang saling kait mengait, yaitu:
(1) pembiasaan (habit formation),
(2) proses dakwah dan nasihat baik, dan
(3) keteladanan (role model).
Manusia adalah pengemban Sosial Budaya (culture bearer), dan dia
akan mewariskan keSosial Budayaan tersebut kepada keturunannya. Proses
dakwah tidak lain merupakan proses transformasi nilai-nilai sosial
Sosial Budaya, yakni proses untuk mewariskan keSosial Budayaan kepada generasi
muda. Pengertian berdakwah jauh lebih luas dari pengertian nasehat.
Proses dakwah bukan hanya sebagai pengalihan pengetahuan dan
keterampilan kepada masyarakat dakwah tetapi juga pengalihan
nilai-nilai sosial dan Sosial Budaya (transmission of social and culture values and
norms).
Bagaimana Cara Kita Supaya Bisa Bemasyarakat Sama Dalam Keberagaman
Keberagaman di lingkungan masyarakat mencakup perbedaan jenis kelamin, agama, ras, etika, nilai-nilai, latar belakang Sosial Budaya, kemampuan, dan pendidikan. Termasuk bagaimana seseorang mengidentifikasi diri sendiri, cara pandang orang lain terhadap masyarakatnya, .
Keberagaman akan mendorong kita lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan masyarakat yang cepat berubah. kita juga tidak akan kesulitan menjalin komunikasi dengan masyarakat, a maupun kolega. Mengingat pentingnya keberagaman, kamu harus bisa menyesuaikan diri dan berbaur dengan kita lainnya. Adapun cara agar kamu bisa bemasyarakat sama dalam keberagaman, antara lain sebagai berikut.
1. Menghargai Perbedaan
Di dunia, kamu akan bertemu dengan banyak orang dari berbagai daerah dan latar belakang. Bukan hal mudah untuk menghargai perbedaan. Bahkan, perbedaan dapat menjadi salah satu alasan terbesar terjadinya konflik di tempat masyarakat. Namun, hal ini harus dilakukan agar kamu bisa berinteraksi dan menjalin hubungan baik dengan orang lain.
Sikap saling menghargai di lingkungan masyarakat akan menghindarkan kamu dari konflik ketika memiliki perbedaan pendapat dengan masyarakat lain. Tak hanya itu saja, menghargai perbedaan juga membantu kamu melancarkan komunikasi untuk mengopmasyarakatalkan kinerja
2. Menghormati Orang Lain
Menghormati orang lain sama dengan menghormati diri sendiri. Kamu bisa menunjukkan rasa hormat dengan menjaga sikap dan bertutur kata sopan. Ketika masyarakat masyarakat mengalami kesulitan, jangan ragu untuk memberikan dukungan dan bantuan sesuai kemampuan. Hal kecil ini akan membuat orang lain menilai kamu sebagai sosok yang menyenangkan.
Menanamkan rasa hormat kepada orang lain di lingkungan akan menumbuhkan profesionalitas. Kamu juga akan dikenal sebagai pribadi yang baik, beretika, dan bersimpati terhadap orang lain.
3. Menumbuhkan Toleransi
Menumbuhkan toleransi adalah bagaimana cara kita supaya bisa bemasyarakat sama dalam keberagaman. Tak jarang, perbedaan jabatan, sikap, cara pandang, dan pola pikir kerap memicu pertengkaran kecil. Meskipun tampak sepele, hal ini menyebabkan ketidaknyamanan yang berdampak buruk pada produktivitas. Namun, hal ini dapat dihindari apabila kamu memiliki rasa toleransi. Toleransi yang tinggi dapat menurunkan risiko terjadinya permusuhan sesama masyarakat masyarakat.
Pada dasarnya, toleransi merupakan gambaran mengenai cara kamu memperlakukan orang lain, menjaga pikiran tetap terbuka ketika berinteraksi, menerima perbedaan, dan bagaimana sikap kamu terhadap kebiasaan orang lain. Toleransi tidak hanya mendorong rasa hormat, melainkan juga menciptakan komunikasi terbuka, sikap jujur, kepercayaan, dan loyalitas. Seluruh hal tersebut merupakan poin penting untuk menciptakan ikatan kekeluargaan yang erat.
Rasa toleransi yang tinggi akan membuat kamu lebih menghargai keberadaan masyarakat masyarakat dan atasan. Ketika orang lain menyukai sesuatu yang tidak kamu sukai, kamu akan bersikap biasa dan menghargai perbedaan tersebut. Kamu juga akan menghormati pemeluk agama lain untuk melakukan ibadah atau merayakan hari besar keagamaan. Bahkan, kamu tak segan memberikan ucapan dan turut bersukacita.
4. Berkomitmen Untuk Satu Tujuan
Untuk bertahan di lingkungan dibutuhkan lebih dari sekadar kemampuan beradaptasi. Kamu harus memiliki tekad kuat dan belajar mencintai pemasyarakatan. Kamu juga harus bisa bemasyarakat sama dengan masyarakat lain. Namun, hal ini bukan perkara mudah. Pasalnya, setiap orang memiliki gaya masyarakat dan cara pandang yang berbeda. Tak jarang, perbedaan ini menyebabkan sedikit gesekan yang membuat hubungan merenggang.
Supaya hal tersebut dapat dihindari, mulailah menjalin hubungan baik dengan masyarakat. Pegang teguh komitmen untuk mengerahkan seluruh kemampuan demi kemajuan dakwah. Berfokus pada komitmen yang sama mampu meleburkan segala perbedaan. Hal ini akan memudahkan kamu berbaur dan bemasyarakat dengan masyarakat lainnya. Suasana di lingkungan pun akan makin nyaman.
5. Berkomunikasi Dengan Baik
Komunikasi di lingkungan masyarakat bertujuan untuk membangun solidaritas dan masyarakat . Komunikasi yang baik akan memudahkan kamu melakukan koordinasi dengan lainnya. Ketika terjadi masalah mendesak, kamu dan masyarakat mampu menyelesaikannya dengan tepat dan cepat.
Mengingat menjalin hubungan baik sangat diperlukan di lingkungan masyarakat, mulailah mencari teman sebanyak-banyaknya. Kamu bisa mengasah kemampuan berkomunikasi dengan membuka obrolan ringan. Bicaralah dengan santai menggunakan bahasa yang sopan dan berikan senyum tulus. Ketika kamu melakukan kesalahan, jangan takut untuk berkata jujur. Mengakui kesalahan memang sulit, tetapi hal ini akan membuat orang lain lebih menghargai kamu.
0 komentar:
Posting Komentar