Pertama: berdoa, awal bulan saat melihat hilal (bulan sabit) Sya’ban dan doa keberkahan.
Sahabat Thalhah RA.
meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. jika melihat hilal berdoa:
اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ
وَالإِيمَانِ ، وَالسَّلاَمَةِ وَالإِسْلاَمِ ، رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ
“Ya Allah munculkanlah
bulan ini kepada kami dengan kemudahan dan keimanan, keselamatan dan
ketundukan, Tuhanku dan Tuhanmu (wahai
bulan) adalah Allah (HR.Turmudzi, dishahihkan oleh Syeikh al-Albani)
Sedang sahabat Anas bin Malik RA meriwayatkan :
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ رَجَبٌ، قَالَ: " اللهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ
وَشَعْبَانَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي رَمَضَانَ
Jika memasuki bulan Rajab
Rasulullah berdoa: ” wahai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan”. (HR.Ahmad, Baihaqi, Ibnu
As-Sunni, al-Bazzar dan Abu Nuiam dengan sanad yang lemah)
Kedua: Puasa Sunnat Sya’ban.
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه
وسلم- يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يُفْطِرُ. وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لاَ
يَصُومُ. وَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- اسْتَكْمَلَ
صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلاَّ رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ فِى شَهْرٍ أَكْثَرَ
مِنْهُ صِيَامًا فِى شَعْبَانَ.
Aisyah RA. mengatakan:
Saya tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa sebulan penuh kecuali
bulan Ramadhan, dan saya tidak melihat beliau banyak berpuasa selain di bulan
Sya’ban; dalam riwayat lain: Rasulullah berpuasa bulan Sya’ban keseluruhan,
adalah beliau berpuasa Sya’ban kecuali sedikit (Muttafaq alaih).
Ketiga: Mengqadha puasa yang tertinggal (jika ada); Aisyah
RA.mengatakan:
كَانَ يَكُونُ عَلَىَّ الصَّوْمُ مِنْ
رَمَضَانَ فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِيَهُ إِلاَّ فِى شَعْبَانَ الشُّغُلُ مِنْ
رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-
Saya punya hutang puasa
Ramadhan (tahun lalu), namun saya tidak bisa mengqadhanya kecuali di bulan
Sya’ban karena kesibukan mengurus Rasulullah SAW. (Muttafaq alaih)
Keempat: Tazkiyah
akidah (membersihkan) akidah dari segala bentuk kesyirikan
Kelima: Tazkiyah
amal (membersihkan) amal dari segala bentuk bid’ah
Keenam: Tazkiyah hati (membersihkan hati dari syahna’
(permusuhan, kedengkian)
Ketiga hal tersebut
berdasarkan sabda Rasulullah SAW. yang mengatakan:
إن الله ليطلع في
ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه إلا لمشرك أو مشاحن
Dari Muaz RA. (juga dari
Aisyah, Abu Musa, Abu Bakr RA.) bahwa
Rasulullah SAW.bersabda: “Sesungguhnya Allah menengok/menyaksikan
makhluk-Nya pada malam pertengahan bulan Sya’ban (Nishfu Sya’ban) maka Ia
mengampuni mereka kecuali orang yang musyrik (yang mempersekutukan Allah) dan
musyahin (yang memusuhi) (HR. Ibnu Majah, Thabrani, Ibnu Hibban, Baihaqi;
dishahihkan oleh Syekh al-Albani dalam Silsilah Shahihah, Shahih al-jami’
ash-Shogir dll.).
Kata Ibnu al-Atsir: al-Musyahin
adalah al-Mu’adi (yang memusuhi, yang dengki, tidak akur, memutuskan
silaturrahmi); sedangkan Imam al-Auza’I
menafsirkannya dengan mengatakan: yang dimaksud dengan Musyahin pada
hadits ini adalah Shohibu bid’ah (Pelaku bid’ah) yang memisahkan diri
dari jamaah (kaum Muslimin).
Ketujuh: Memastikan
Ramadhan dengan ru’yah dan tanpa keraguan, lalu mengitsbat dan mentaati waliyul
amr dalam melaksanakannya.
Ibnu Umar RA.mengatakan: orang-orang pada melihat
hilal maka aku mengabarkan kepada Nabi bahwa aku melihatnya, lalu beliau
(berdasar itu mulai) puasa dan memerintahkan ummat untuk berpuasa (HR. Abu
Daud, Hakim dan Ibnu Hibban)
Kedelapan: Memberikan penerangan kepada ummat tentang Ramadhan. Sabda Nabi: “Bila
tiba malam pertama Ramadhan maka setan-setan dibelenggu, ditutup pintu neraka,
dibuka pintu surga, ada penyeru yang mengatakan “wahai para pencari kebaikan
datanglah!, dan wahai para pencari kejahatan cukupkanlah! Dan Allah memiliki
‘Atiq (orang yang dibebaskan dari neraka) setiap malam Ramadhan” (H.R.
Turmudzi, dihasankan oleh Syeikh Al-bani); hadits
ini tentang keutamaan Ramadhan, juga
penjelasan Nabi
tentang berapa hukum di antaranya penjelasan beliau tentang pelarangan berpuasa
sehari sebelum Ramadhan, hukum-hukum terkait hilal dan lainnyaSYIAR SYA’BAN 1435 H
Perhelatan pemilihian umum yang baru saja berlangsung adalah ladang kebaikan bagi dakwah ini
untuk terus memberikan yang terbaik bagi ummat dan bangsanya, dengan dilandasi niat yang ikhlas dan
ukhuwwah yang menjadi ruh bagi dakwah ini.
Dalam rangka memasuki bulan Sya’ban dan menyambut bulan Ramadhan 1435 H, Dewan
Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera Bidang Kaderisasi menyerukan kepada seluruh kader dan
simpatisan untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah –subhanahu wata’ala– dengan lebih
komitmen melaksanakan kewajiban-kewajiban yang telah difardhukan, dan menambahnya dengan
amalan-amalan sunnah yang telah diajarkan, serta menebar kebaikan bagi sesama sehingga mejadi
gerakan dakwah yang layak mendapatkan pertolongan Allah –subhanahu wataala, dan dicintai oleh
ummatnya. Agenda tarbiyah dan dakwah yang menjadi perhatian pada bulan ini adalah:
1. Pribadi Kader:
a. Melaksanakan puasa ayyamul bidh bulan Sya’ban 1435 H, yang jatuh pada: Rabu-Kamis-Jum’at,
11-12-13 Juni 2014 dan menjadikannya sebagai usbu’ ruhi (pekan peningkatan ruhiyah).
b. Memperbanyak doa:
َ
“Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikan kami pada bulan
Ramadhan” ( مجعلا طسولا نابطلل ( - 9 / 139 )
c. Agar para naqib memulai kalimat usrahnya dengan membacakan do’a ini.
d. Mempersiapkan perlengkapan shalat, (sarung, peci, baju koko, sajadah atau mukena) yang
mencerminkan keshalihan, kebersihan dan keindahan.
e. Merencanakan agenda ibadah dan dakwah di bulan Ramadhan dalam berbagai bentuk antara lain:
i. Tarawih berjamaah di masjid
ii. Mengkhatamkan Al Qur’an
iii. Membaca buku tafsir
iv. Memberikan ta’jil/ifthar
v. Membayar zakat
vi. Menganggarkan/menyisihkan/menabung untuk sedekah di bulan Ramadhan
vii. Merencanakan/mengambil cuti untuk dapat beri’tikaf di awakhir Ramadhan
viii. Berbagi hadiah menyambut ‘iedul fitri
f. Menanti datangnya hilal awal Ramadhan dengan doa:
َ
Allah Maha Besar. Ya Allah Terbitkan atas kami dengan aman dan iman, keselamatan dan
Islam, dan pertolongan untuk meraih segala yang Tuhan kami cintai dan ridhai. Tuhan kami
dan Tuhanmu (hilal) adalah Allah.
2. Keluarga Kader
a. Meningkatkan hubungan baik dengan kedua orang tua, keluarga (suami-istri-anak), kerabat, dan
tetangga
b. Bersilaturrahim kepada kerabat, sanak saudara
c. Mengajak keluarga untuk menyambut Ramadhan dengan bahagia
d. Membersihkan rumah dan menghiasinya dengan suasana Ramadhan
e. Bersama keluarga membaca Bab Shaum buku fiqh sunnah
3. Terhadap Masyarakat
a. Bersama dengan warga sekitar membersihkan jalan lingkungan terutama yang menuju ke
masjid/mushalla dan menghiasinya dengan suasana Ramadhan
b. Membersihkan dan merapikan masjid/mushalla untuk menyambut Ramadhan
c. Terlibat aktif dalam kepanitiaan ansyithah Ramadhan di masjid/mushalla terdekat/kantor tempat
kerja
4. UPPA dan Struktur
a. DPD/DPC dan kader menyelenggarakan Tarhib Ramadhan 1435 H
Demikian maklumat dan seruan ini kami sampaikan, agar menjadi perhatian seluruh kader dan struktur
terkait. Mohon kepada seluruh pembina UPPA (Unit Pembinaan dan Pengkaderan Anggota) dan
struktur terkait turut mendukung dan memutaba’ahnya. Semoga Allah –subhanahu wata’ala–
memudahkan kerja kita semua, Syukron lakum wajazakumullah khairan.
Jakarta, 30 Mei 2014 M / 1 Sya’ban 1435 H
0 komentar:
Posting Komentar