Minggu, 08 Juni 2014

Amaliah Bulan Sya’ban


Pertama: berdoa, awal bulan saat melihat hilal (bulan sabit) Sya’ban dan doa keberkahan.
Sahabat Thalhah RA. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. jika melihat hilal berdoa:
                   اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالإِيمَانِ ، وَالسَّلاَمَةِ وَالإِسْلاَمِ ، رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ
“Ya Allah munculkanlah bulan ini kepada kami dengan kemudahan dan keimanan, keselamatan dan ketundukan, Tuhanku  dan Tuhanmu (wahai bulan) adalah Allah (HR.Turmudzi, dishahihkan oleh Syeikh al-Albani)
Sedang sahabat Anas bin Malik RA meriwayatkan :
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ رَجَبٌ، قَالَ: " اللهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي رَمَضَانَ
Jika memasuki bulan Rajab Rasulullah berdoa: ” wahai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan”. (HR.Ahmad, Baihaqi, Ibnu As-Sunni, al-Bazzar dan Abu Nuiam dengan sanad yang lemah)
Kedua: Puasa Sunnat Sya’ban.
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يُفْطِرُ. وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يَصُومُ. وَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلاَّ رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ فِى شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِى شَعْبَانَ.
Aisyah RA. mengatakan: Saya tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa sebulan penuh kecuali bulan Ramadhan, dan saya tidak melihat beliau banyak berpuasa selain di bulan Sya’ban; dalam riwayat lain: Rasulullah berpuasa bulan Sya’ban keseluruhan, adalah beliau berpuasa Sya’ban kecuali sedikit (Muttafaq alaih).
Ketiga: Mengqadha puasa yang tertinggal (jika ada); Aisyah RA.mengatakan:
كَانَ يَكُونُ عَلَىَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِيَهُ إِلاَّ فِى شَعْبَانَ الشُّغُلُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-
Saya punya hutang puasa Ramadhan (tahun lalu), namun saya tidak bisa mengqadhanya kecuali di bulan Sya’ban karena kesibukan mengurus Rasulullah SAW. (Muttafaq alaih) 
Keempat: Tazkiyah akidah (membersihkan) akidah dari segala bentuk kesyirikan
Kelima: Tazkiyah amal (membersihkan)  amal  dari segala bentuk bid’ah
Keenam:  Tazkiyah hati (membersihkan hati dari syahna’ (permusuhan, kedengkian)
Ketiga hal tersebut berdasarkan sabda Rasulullah SAW. yang mengatakan:
إن الله ليطلع في ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه إلا لمشرك أو مشاحن
Dari Muaz RA. (juga dari Aisyah, Abu Musa, Abu Bakr RA.) bahwa  Rasulullah SAW.bersabda: “Sesungguhnya Allah menengok/menyaksikan makhluk-Nya pada malam pertengahan bulan Sya’ban (Nishfu Sya’ban) maka Ia mengampuni mereka kecuali orang yang musyrik (yang mempersekutukan Allah) dan musyahin (yang memusuhi) (HR. Ibnu Majah, Thabrani, Ibnu Hibban, Baihaqi; dishahihkan oleh Syekh al-Albani dalam Silsilah Shahihah, Shahih al-jami’ ash-Shogir dll.).
Kata Ibnu al-Atsir: al-Musyahin adalah al-Mu’adi (yang memusuhi, yang dengki, tidak akur, memutuskan silaturrahmi);  sedangkan Imam al-Auza’I menafsirkannya dengan mengatakan: yang dimaksud dengan Musyahin pada hadits ini adalah Shohibu bid’ah (Pelaku bid’ah) yang memisahkan diri dari jamaah (kaum Muslimin).
Ketujuh: Memastikan Ramadhan dengan ru’yah dan tanpa keraguan, lalu mengitsbat dan mentaati waliyul amr dalam melaksanakannya.
Ibnu Umar RA.mengatakan: orang-orang pada melihat hilal maka aku mengabarkan kepada Nabi bahwa aku melihatnya, lalu beliau (berdasar itu mulai) puasa dan memerintahkan ummat untuk berpuasa (HR. Abu Daud, Hakim dan Ibnu Hibban)
Kedelapan: Memberikan penerangan kepada ummat tentang Ramadhan. Sabda Nabi: “Bila tiba malam pertama Ramadhan maka setan-setan dibelenggu, ditutup pintu neraka, dibuka pintu surga, ada penyeru yang mengatakan “wahai para pencari kebaikan datanglah!, dan wahai para pencari kejahatan cukupkanlah! Dan Allah memiliki ‘Atiq (orang yang dibebaskan dari neraka) setiap malam Ramadhan” (H.R. Turmudzi, dihasankan oleh Syeikh Al-bani); hadits ini tentang keutamaan Ramadhan, juga penjelasan Nabi tentang berapa hukum di antaranya penjelasan beliau tentang pelarangan berpuasa sehari sebelum Ramadhan, hukum-hukum terkait hilal dan lainnya















SYIAR SYA’BAN 1435 H 


Perhelatan pemilihian umum yang baru saja berlangsung adalah ladang kebaikan bagi dakwah ini 
untuk terus memberikan yang terbaik bagi ummat dan bangsanya, dengan dilandasi niat yang ikhlas dan 
ukhuwwah yang menjadi ruh bagi dakwah ini.  
Dalam rangka memasuki bulan Sya’ban dan menyambut bulan Ramadhan 1435 H,  Dewan 
Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera Bidang Kaderisasi  menyerukan kepada seluruh kader dan 
simpatisan untuk  senantiasa mendekatkan diri kepada Allah  –subhanahu  wata’ala–  dengan lebih 
komitmen  melaksanakan kewajiban-kewajiban yang telah difardhukan, dan menambahnya dengan 
amalan-amalan sunnah yang telah diajarkan, serta menebar kebaikan bagi sesama sehingga mejadi 
gerakan dakwah yang layak mendapatkan pertolongan Allah  –subhanahu wataala, dan dicintai oleh 
ummatnya. Agenda tarbiyah dan dakwah yang menjadi perhatian  pada bulan ini adalah: 
1.  Pribadi Kader: 
a. Melaksanakan puasa ayyamul bidh bulan Sya’ban 1435 H, yang jatuh pada: Rabu-Kamis-Jum’at, 
11-12-13 Juni 2014 dan menjadikannya sebagai usbu’ ruhi (pekan peningkatan ruhiyah). 
b. Memperbanyak doa:  

َ
    
“Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikan kami pada bulan 
Ramadhan” ( مجعلا   طسولا   نابطلل ( -  9  /  139 ) 
c.  Agar para naqib memulai kalimat usrahnya dengan membacakan do’a ini. 
d. Mempersiapkan perlengkapan shalat, (sarung, peci, baju koko, sajadah atau mukena) yang 
mencerminkan keshalihan, kebersihan dan keindahan. 
e. Merencanakan agenda ibadah dan dakwah di bulan Ramadhan dalam berbagai bentuk antara lain:  
i.  Tarawih berjamaah di masjid 
ii.  Mengkhatamkan Al Qur’an  
iii.  Membaca buku tafsir 
iv.  Memberikan ta’jil/ifthar 
v.  Membayar zakat 
vi.  Menganggarkan/menyisihkan/menabung untuk sedekah di bulan Ramadhan 
vii.  Merencanakan/mengambil cuti untuk dapat beri’tikaf di awakhir Ramadhan 



  







viii.  Berbagi hadiah menyambut ‘iedul fitri 
f.  Menanti datangnya hilal awal Ramadhan dengan doa: 

َ
   
Allah Maha Besar. Ya Allah Terbitkan atas kami dengan aman dan iman, keselamatan dan 
Islam, dan pertolongan untuk meraih segala yang  Tuhan kami cintai dan ridhai. Tuhan kami 
dan Tuhanmu (hilal) adalah Allah. 
2.  Keluarga Kader 
a.  Meningkatkan hubungan baik dengan kedua orang tua, keluarga (suami-istri-anak), kerabat, dan 
tetangga 
b.  Bersilaturrahim kepada kerabat, sanak saudara 
c.  Mengajak keluarga untuk menyambut Ramadhan dengan bahagia 
d.  Membersihkan rumah dan menghiasinya dengan suasana Ramadhan 
e.  Bersama keluarga membaca Bab Shaum buku fiqh sunnah 
3.  Terhadap Masyarakat 
a.  Bersama dengan warga sekitar membersihkan jalan lingkungan terutama yang menuju ke 
masjid/mushalla dan menghiasinya dengan suasana Ramadhan 
b.  Membersihkan dan merapikan masjid/mushalla untuk menyambut Ramadhan 
c.  Terlibat aktif dalam kepanitiaan ansyithah Ramadhan di masjid/mushalla terdekat/kantor tempat 
kerja 
4.  UPPA dan Struktur 
a. DPD/DPC dan kader menyelenggarakan Tarhib Ramadhan 1435 H 

Demikian maklumat dan seruan ini kami sampaikan, agar menjadi perhatian seluruh kader dan struktur 
terkait.  Mohon kepada  seluruh  pembina UPPA (Unit Pembinaan dan Pengkaderan Anggota)  dan 
struktur terkait turut mendukung  dan memutaba’ahnya.  Semoga Allah  –subhanahu wata’ala– 
memudahkan kerja kita semua, Syukron lakum wajazakumullah khairan.  
Jakarta, 30 Mei 2014 M /  1 Sya’ban 1435 H 



0 komentar:

Posting Komentar