ÌÝàZuù=sù ß`»|¡RM}$# 4n<Î) ÿ¾ÏmÏB$yèsÛ
Maka hendaklah
manusia itu memperhatikan makanannya. (80:24).
A.
Dalam
Perut Ibu
Tanya:
Bagaimana
janin mengkonsumsi makanan dalam perut ibunya?
Jawab: Apabila zigot telah
terbentuk dalam rahim, Allah swt, Maha Pemberi rizki, mengarahkannya ke tempat
rizkinya yang telah disiapkan. Zigot ini menempel pada dinding rahim di tempat
yang tepat baginya untuk menempel. Setelah menempel, batas antara zigot dengan
dinding rahim seperti lebur dengan rancangan amat sempurna sehingga zigot ini
mendapatkan hubungan langsung dengan darah ibu dan mendapatkan makanan dari
makanan ibu. Hal ini berlangsung sampai janin keluar dari perut ibunya. Pada
saat lahir pun bayi masih terhubung dengan tali pusat untuk kemudian dipotong
dan rizki lain telah menanti sang bayi.
B.
Air
Susu Ibu
Tanya:
Dari mana
sang bayi mendapatkan makanan setelah terputus dari tali pusat?
Jawab: Pencipta manusia benar-benar
Maha Bijaksana dan Maha Tahu dimana Dia tidak menetapkan kapan janin harus
keluar kecuali setelah Dia siapkan segala kebutuhannya. Diantara persiapan itu
adalah alat-alat pencernaan makanan mulai dari mulut, kerongkongan, lambung,
pankreas, usus halus, hati, dan seterusnya. Dia juga telah menyiapkan sumber
makanan baru bagi bayi sejak ia keluar dari rahim, yaitu air susu ibu yang
sebelum itu tidak ada.
Tanya:
Cukupkah ASI
saja bagi bayi yang baru lahir?
Jawab: Ya, ASI mengandung zat-zat
makanan yang bergizi seperti anti bodi, lemak, protein, beragam vitamin, dan
zat-zat lain yang dibutuhkan bayi. Dengan tadbir (perencanaan) yang amat
detil Allah swt menjadikan ASI amat sesuai dengan lambung bayi, dimana ASI
semakin padat seiring dengan semakin kuatnya lambung bayi dalam menghancurkan
zat makanan.
C.
Dari Tanah
Tanya: Dari mana manusia makan setelah ia disapih
oleh ibunya?
Jawab: Dengan sifat-Nya yang Maha Bijaksana dan Maha
Mengetahui, Allah swt menggantikan posisi ASI dengan makanan yang Dia tumbuhkan
dari dalam bumi secara langsung atau tidak langsung berupa biji-bijian, buah,
dan daging. Semuanya Allah ciptakan dengan jumlah yang cukup bagi kebutuhan
manusia. Allah swt berfirman:
@yèy_ur $pkÏù zÓźuru
`ÏB $ygÏ%öqsù
x8t»t/ur
$pkÏù u£s%ur !$pkÏù $pksEºuqø%r&
þÎû Ïpyèt/ör& 5Q$r& [ä!#uqy tû,Î#ͬ!$¡¡=Ïj9 ÇÊÉÈ
Dan Dia menciptakan di bumi itu
gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan
padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu
sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. (Fushilat (41):10).
Maksudnya bahwa Allah swt telah
menetapkan ukuran makanan yang dibutuhkan seluruh makhluk-Nya di bumi.
Disamping menyiapkan makanan dari tanah, Dia mempersiapkan pula alat pencernaan
makanan yang dibutuhkan mulai dari beragam gigi sampai saluran pembuangan makanan.
D.
Penyiapan Makanan Manusia
Tanya: Bagaimana proses
pernyiapan makanan manusia?
Jawab: Kita telah
merenungkan bagaimana Allah swt menyediakan makanan manusia pada fase rahim dan
menyusui. Sekarang penyiapan makanan pada fase ini dilakukan dengan melibatkan
banyak makhluk.
1. Tanah
Allah swt telah menyiapkan tanah
dengan amat matang, strukturnya amat sesuai bagi pertumbuhan tanaman di mana
transportasi zat-zat penting menjadi mudah dilakukan dari tanah ke tubuh
tanaman. Jutaan bakteri dan mikro organisme lain terlibat dalam menyiapkan dan
menentukan struktur tanah tersebut.
Allah swt berfirman:
uÚöF{$#ur $yg»tR÷ytB $uZøs)ø9r&ur $ygÏù zÓźuru
$uZ÷Fu;/Rr&ur $pkÏù `ÏB Èe@ä.
&äóÓx« 5brãöq¨B
ÇÊÒÈ $uZù=yèy_ur ö/ä3s9 $pkÏù |·Í»yètB
`tBur
÷Läêó¡©9 ¼çms9 tûüÏ%κtÎ/ ÇËÉÈ
Dan Kami telah menghamparkan bumi
dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu
menurut ukuran. Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan
hidup, dan (Kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan
pemberi rezki kepadanya. (Al-Hijr (15): 19-20).
2. Benih
Benih-benih ini telah Allah
siapkan untuk mengubahnya menjadi tumbuhan setelah diletakkan dalam tanah.
Benih ini berasal dari pohon dan tumbuhan sedangkan pohon-pohon ini berasal
dari benih-benih yang lalu. Demikianlah kehendak ilahi yang penuh ketepatan
mengatur semua itu, kehendak Maha Pemberi rizki yang telah menciptakan kita
dengan kebutuhan terhadap makanan, sehingga Dia menyediakan semuanya dan
menciptakan faktor sebab akibat dalam semua prosesnya agar kita dapat
merenungkan dan mengenal keagungan-Nya.
Benih yang kita tanam itu
kemudian merekah dan menembus tanah yang menyelimutinya dari dua arah
berlawanan: ke atas untuk membentuk tunas dan batangnya, dan ke bawah untuk
pembentukan akar yang akan menyerap makanan dari tanah.
3. Laut, Angin dan Awan
Namun benih-benih tadi tidak
dapat tumbuh dalam lingkungan tanah yang kering kerontang tak berair. Allah swt
telah menyiapkan lautan sebagai sumber air, lalu ia mengirimkan angin yang berfungsi
menggiring awan. Awan itu sendiri dengan kehendak-Nya terbentuk dari uapan air
laut yang yang naik ke atas. Awan yang berisi uap air ini kemudian dengan
proses pendinginannya menurunkan air tawarnya berupa hujan. Dengan rahmat-Nya
Allah swt menurunkan air hujan ini dalam bentuk butiran air atau salju, bukan
berupa air bah, atau bongkahan besar salju. Dengan air ini, Allah mengalirkan
sungai-sungai, ada pula yang masuk ke dalam tanah lalu tertahan di kedalaman
tertentu oleh lapisan batu di dalam tanah sehingga dapat bermanfaat bagi
tanaman dan manusia.
Dia berfirman:
uqèdur Ï%©!$# ã@Åöã yx»tÌh9$# #Mô³ç0 ú÷üt/ ôyt ¾ÏmÏGuH÷qu (
#Ó¨Lym !#sÎ) ôM¯=s%r& $\/$ysy
Zw$s)ÏO çm»oYø)ß
7$s#t6Ï9 ;MÍh¨B $uZø9tRr'sù
ÏmÎ/ uä!$yJø9$# $oYô_t÷zr'sù
¾ÏmÎ/
`ÏB Èe@ä.
ÏNºtyJ¨V9$# 4 Ï9ºxx.
ßlÌøéU 4tAöqyJø9$#
öNä3ª=yès9 crã2xs? ÇÎÐÈ
Dan dialah yang meniupkan angin
sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga
apabila angin itu Telah membawa awan mendung, kami halau ke suatu daerah yang
tandus, lalu kami turunkan hujan di daerah itu, Maka kami keluarkan dengan
sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. seperti Itulah kami membangkitkan
orang-orang yang Telah mati, Mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. (Al-a'raf
(7): 57).
4. Udara, Malam dan Siang
Tanpa udara dan panas matahari,
kita tak kan
melihat benih, buah atau pohon. Bila matahari bersinar terus menerus tanpa
henti pada satu permukaan bumi tanpa ada malam, semua makhluk hidup akan
terbakar. Akan tetapi Allah swt menggilirkan siang dan malam secara teratur
untuk kemaslahatan makhluk-Nya salah satunya agar pembentukan makanan dapat
berlangsung dengan baik.
Dia berfirman:
ß,Ï9$sù Çy$t6ô¹M}$# @yèy_ur @ø©9$#
$YZs3y }§ôJ¤±9$#ur tyJs)ø9$#ur $ZR$t7ó¡ãm 4
y7Ï9ºs ãÏø)s?
ÍÍyèø9$# ÉOÎ=yèø9$# ÇÒÏÈ
Dia menyingsingkan pagi dan
menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk
perhitungan. Itulah ketentuan Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (Al-an'am
(6):96).
5. Zat Hijau Daun
Tanaman memiliki chlorophyl yang
amat berperan bagi pembentukan makanan yang dibutuhkan tanaman. Garam, mineral,
air, dan bahan baku
lainnya dari tanah, CO2 dari udara, sinar matahari, semuanya diolah sehingga
terbentuk sejenis gula lalu diubah menjadi makanan yang dibutuhkan oleh manusia
dan hewan.
uqèdur üÏ%©!$# tAtRr& z`ÏB
Ïä!$yJ¡¡9$# [ä!$tB $oYô_t÷zr'sù
¾ÏmÎ/
|N$t7tR Èe@ä.
&äóÓx« $oYô_t÷zr'sù
çm÷YÏB #ZÅØyz ßlÌøU çm÷YÏB ${6ym
$Y6Å2#utIB z`ÏBur È@÷¨Z9$#
`ÏB $ygÏèù=sÛ
×b#uq÷ZÏ%
×puÏR#y
;MȬYy_ur
ô`ÏiB
5>$oYôãr&
tbqçG÷¨9$#ur tb$¨B9$#ur $YgÎ6oKô±ãB uöxîur
>mÎ7»t±tFãB 3
(#ÿrãÝàR$# 4n<Î) ÿ¾ÍnÌyJrO !#sÎ) tyJøOr& ÿ¾ÏmÏè÷Ztur
4
¨bÎ) Îû öNä3Ï9ºs ;M»tUy 5Qöqs)Ïj9
tbqãZÏB÷sã ÇÒÒÈ
Dan dialah yang menurunkan air
hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam
tumbuh-tumbuhan Maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang
menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak;
dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun
anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak
serupa. perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan
pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda
(kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman. (Al-an'am (6): 99).
Renungkan:
Zat yang telah mengarahkan zigot
menuju tempat yang tepat dan menempel dengan dinding rahim dan dapat berhubungan dengan darah sang ibu… Zat yang
telah menciptakan tali pusat dan menyampaikan makanan yang mengalir di darah
ibu kepada janin dalam kegelapan rahim… Tidakkah Zat yang melakukan semua itu
benar-benar Maha Bijaksana, Maha Mengetahui, Maha Pemberi rizki dan Maha
Penyayang?
Zat yang telah membentuk gigi yang pas dengan jenis
makanan.. yang telah menciptakan tanah yang sesuai dengan kebutuhan tanaman dan
mikro organisme di dalam tanah yang membantu kesuburan tanaman.. yang telah
menciptakan benih.. menciptakan lauatan.. mengangkat uap air… mengirim angin..
membentuk awan dan mengarahkannya ke atas bumi yang kita injak… menurunkan
butiran hujan… mengalirkan sungai… memecah sungai menjadi anak-anak sungai yang
menjadi sumber air bagi kita… menahan air agar tidak tembus ke kedalaman yang
tak terjangkau… Zat yang telah menciptakan matahari, mempergilirkan malam dan
siang, dan menciptakan zat hijau daun yang menakjubkan… Tidakkah Zat yang
melakukan semua itu adalah Maha Pencipta, Maha Agung, Maha Berkuasa, Maha
Pemberi rizki, Maha Kuat, Maha Mengetahui, dan Maha Bijaksana??
ÌÝàZuù=sù ß`»|¡RM}$# 4n<Î) ÿ¾ÏmÏB$yèsÛ ÇËÍÈ $¯Rr& $uZö;t7|¹ uä!$yJø9$# ${7|¹ ÇËÎÈ §NèO $uZø)s)x© uÚöF{$# $y)x© ÇËÏÈ $uZ÷Kt7/Rr'sù $pkÏù ${7ym ÇËÐÈ $Y6uZÏãur $Y7ôÒs%ur ÇËÑÈ $ZRqçG÷yur WxøwUur ÇËÒÈ t,ͬ!#ytnur $Y6ù=äñ ÇÌÉÈ ZpygÅ3»sùur $|/r&ur ÇÌÊÈ $Yè»tG¨B ö/ä3©9 ö/ä3ÏJ»yè÷RL{ur ÇÌËÈ
ÌÝàZuù=sù ß`»|¡RM}$# 4n<Î) ÿ¾ÏmÏB$yèsÛ ÇËÍÈ $¯Rr& $uZö;t7|¹ uä!$yJø9$# ${7|¹ ÇËÎÈ §NèO $uZø)s)x© uÚöF{$# $y)x© ÇËÏÈ $uZ÷Kt7/Rr'sù $pkÏù ${7ym ÇËÐÈ $Y6uZÏãur $Y7ôÒs%ur ÇËÑÈ $ZRqçG÷yur WxøwUur ÇËÒÈ t,ͬ!#ytnur $Y6ù=äñ ÇÌÉÈ ZpygÅ3»sùur $|/r&ur ÇÌÊÈ $Yè»tG¨B ö/ä3©9 ö/ä3ÏJ»yè÷RL{ur ÇÌËÈ
Maka hendaklah manusia itu
memperhatikan makanannya. Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air
(dari langit), kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu Kami
tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran, zaitun dan kurma,
kebun-kebun (yang) lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk
kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu. ('Abasa (80): 24-32).
0 komentar:
Posting Komentar