Rabu, 13 Juni 2018

Tata Laksana Shalat Hari Raya Menurut Rasulullah






Tulisan ini akan menjabarkan tatacaa Rasulullah saw dalam mempersiapkan diri menuju shalat id. Karena hari idul fitri adalah hari istimewa, maka tatacaranyapun berbeda. sebagaimana perbedaan shalat idul fitri dengan shalat lainnya.
Hal pertama yang diterangkan oleh para ulama tentang uswah hasanah Rasulullah saw yang berhubungan dengan idul fitri adalah bahwa beliau menyempatkan diri makan terlebih dahulu sebelum shalat id.  Sebagaimana sabdanya
عن صفوان بن سليم ان النبي صلى الله عليه وسلم كان يطعم قبل ان يخرج الى الجبان يوم الفطر ويأمر به
Hal ini menurut Ibnul Musayyab untuk membedakan antara pagi hari sebelumnya yang masih berpuasa dan hari idul fitri yang telah berbuka. Juga sebagai pembeda dengan idul adha, karena shalat idul adha sebaiknya tidak didahului makan terlebih dahulu. Begitu teksnya
كان المسلمون يأكلون فى يوم الفطر ولايفعلون ذلك يوم النحر
Demikian pula Rasulullah saw berangkat menuju masjid dengan berjalan kaki. Artinya tidak naik kendaraan sebagaimana yang beliau lakukan ketika mengantar jenazah.
بلغنا ان الزهري قال ماركب رسول الله صلى الله عليه وسلم فى عيد ولا جنازة
Imam Syafi’I menerangkan juga bahwa beliau selalu mengambil jalan pulang yang berbeda sekembali dari shalat id. Dan hendaklah sunnah Rasulullah saw yang seperti ini diikuti oeh semua orang.
بلغنا ان رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يغدو من طريق ويرجع من اخرى فاحب ذلك للامام والعامة
Telah sampai kepada kita suatu berita bahwa Rasulullah saw kalau pagi-pagi berangkat shalat id melewati suatu jalan, dan apabila pulang melewati jalan yang lain. Dan saya senang yang seperti itu, begitu pula bagi pemimpin maupun orang umum.
Dan satu hal lagi yang terpenting, bahwa selama perjalanan dai rumah hingga tempat shalat Rasulullah saw tidak-hnti-hentinya, membaca bertakbir.
كان النبي ان النبي صلى الله عليه وسلم يخرج يوم الفطر فيكبر من حين يخرج من بيته حتى يأتي المصلى  
Bahwasannya Nabi saw membaca takbir ketika keluar di hari raya idul fitri dari rumahnya hingga tempat shalat
(red. Ulil H)

Hukum dan Tata Laksana Shalat Idul Fitri

Hukum shalat id, baik idul fitri maupun idul adha adalah sunnah muakkadah dan sangat dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah. Hukum ini berlaku untuk semua muslim dan muslimah baik yang modis maupun yang sederhana. Demikian diterangkan dengan jelas dalam kitab “Fathul Qarib”.
وصلاة العيدين سنة مؤكدة وتشرع جماعة ولمنفرد ومسافر وحر وعبد وحنثى وامرأة لاجميلة ولاذات هيئة
Shalat dua hari raya (idul fitri dan idul adha) adalah sunnah muakkadah bagi orang yang ada di rumah maupun diperjalanan, merdeka maupun hamba sahaya, laki-laki maupun perempuan baik yang cantik maupun yang tidak modis.
Adapun bacaan niatnya adalah:
أصلى سنة لعيد الفطر ركعتين مأموما لله تعالى
Aku niat shalat idul fitri dua rakaat (ma’mum) karena Allah.
Untuk rakaat pertama bertakbir sebanyak tujuh kali selain takbiratul ihram. Dan di setiap takbir membaca:
سبحان الله والحمد لله ولااله الا الله والله أكبر
Dan dilanjutkan dengan surat al-fatihah dan membaca surat. Kemudian bertakbir lagi lima kali pada rakaat kedua selain takbiratul qiyam.
Perbedaan shalat id engan shalat lainnya adalah adanya khotbah setelah pelaksanaan shalat dua rakaat, dan dalam shalat id ini tidak diperlukan adzan maupun iqamat. Demikian keterangan dari Jabir sesuai yang dilihatnya pada zaman Rasulullah saw.
Sahabat Jabir berkata “saya pernah melaksanakan shalat id bersama Rasulullah saw, beliau melaksanakan shalat sebelum khutbah tanpa adzan dan iqamat.

0 komentar:

Posting Komentar