Minggu, 17 Maret 2019

MENYAMBUT KEMENANGAN




اَلْحَمْدُ لِلّهِ  الَّذِيْ شَرَّفَنَا بِالْجِهَادِ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ، وَوَعَدَنَا  مَعَاشِرَ الشُهَدَاءِ عَلَى النَّاسِ بِالنَّصْرِ الْمُبِيْنِ، وَأَوْعَدَ الْهَزِيْمَةَ عَلَى  أَعْدَاءِ الْمُسْلِمِيْنَ، وَالصَّلاةُ وَالسَّلامُ  عَلَى سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ وإمَامِ المتقينَ وقائِدِ المجاهدينَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ  {أما بعد}:
فقد قال تعالى "وَجَاهِدُوْا فِي اللهِ حَقَّ جِهَادِهِ، هُوَ اجْتَبَاكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّيْنِ مِنْ حَرَجٍ، مِلَّةَ أَبِيْكُمْ إِبْرَاهِيْم، هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ قَبْلُ وَفِيْ هَذَا لِيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ شَهِيْدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُوْنُوْا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ فَأَقِيْمُوا الصَّلَوةَ وَآتُوا الزَّكَوةَ وَاعْتَصِمُوْا بِاللهِ هُوَ مَوْلَىكُمْ فَنِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ" (الحج: 78)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Kaum muslimin dan muslimat yang dimuliakan Allah!

Seiring dengan momentum Pemilihan Presiden dan *Pemilihan Legislatif pada 17 April 2019 M bertepatan dengan 12 Sya’ban dan menjelang datangnya bulan Ramadhan 1440 H* merupakan bagian dari Tadbir Rabbani (rencana Allah) agar umat Islam berpartisipasi memenangkan pemilu dengan semangat memenangkan Islam dan kaum Muslimin dalam bentuk mendukung *Capres / Cawapres PRABOWO-SANDI dan memilih PKS* sebagai partai Islam yang komitmen memperjuangkan aspirasi Islam dan umat Islam.

Lewat garis Tadbir Rabbani ini, kita harus menguatkan azam dan tekad untuk melakukan perubahan besar dengan mengambil spirit Umar bin Khattab ra: *”Kita lari dari takdir Allah menuju takdir Allah yang lain.”* Maka, saat ini kita juga lari dari takdir inhizam (kekalahan) menuju takdir intishor (kemenangan). Yakni menuju kemenangan Islam, kaum muslimin, dan rakyat Indonesia. Tentu saja takdir tersebut harus diupayakan dan diperjuangkan.
Allah befirman,
إِنَّا لَنَنصُرُ رُسُلَنَا وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ ٱلْأَشْهَٰدُ
*“Sesungguhnya Kami akan menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari tampilnya para saksi (hari Kiamat)” (QS Ghafir: 51).*

Jadi, dalam rangka menyongsong pemilu dengan spirit Ramadhan yang sebentar lagi tiba, kita harus menunjukkan usaha dan persiapan yang benar-benar maksimal. Usaha dan persiapan yang membuat kita layak untuk dimenangkan dan ditolong oleh Allah Swt. *Usaha dan persiapan yang menjadikan kita layak mendapat karunia istimewa. Caranya dengan meninggalkan kebiasaan yang tidak baik menuju pada peningkatan ibadah, ketaatan, dan ketakwaan kepada-Nya*.
Ibnu Athaillah berkata:
كَيْفَ تُخْرَقُ لَكَ الْعَوَائِدُ وَأَنْتَ لَمْ تَخْرِقْ مِنْ نَفْسِكَ الْعَوَائِدَ
*“Bagaimana mungkin engkau diberi sesuatu yang luar biasa sementara engkau tidak meninggalkan kebiasaan yang tidak baik?”*

Bahkan sebelumnya Umar bin Khattab ra mengirim surat kepada Sa’ad bin Abi Waqqash:
"أَمَّا بَعْدُ: فَإِنِّيْ آمُرُكَ، وَمَنْ مَعَكَ مِنَ الْأَجْنَادِ، بِتَقْوَى اللهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ، فَإِنَّ تَقْوَى اللهِ أَفْضَلُ الْعُدَّةِ عَلَى الْعَدُوِّ، وَأَقْوَى الْمَكِيْدَةِ فِي الْحَرْبِ، وَآمُرُكَ وَمَنْ مَعَكَ أَنْ تَكُوْنُوْا أَشَدَّ احْتِرَاسًا مِنَ الْمَعَاصِيْ مِنْكُمْ مِنْ عَدُوِّكُمْ، فَإِنَّ ذُنُوْبَ الْجَيْشِ أَخْوَفُ عَلَيْهِمْ مِنْ عَدُوِّهِمْ، وَإِنَّمَا يَنْتَصِرُ الْمُسْلِمُوْنَ بِمَعْصِيَةِ عَدُوِّهِمْ لِلَّهِ؛ وَلَوْلَا ذَلِكَ لَمْ تَكُنْ لَنَا بِهِمْ قُوّةٌ؛ لِأَنَّ عَدَدَنَا لَيْسَ كَعَدَدِهِمْ، وَلَا عُدَّتُنَا كَعُدَّتِهِمْ، فَإِنِ اسْتَوَيْنَا فِي الْمَعْصِيَةِ كَانَ لَهُمُ الْفَضْلُ عَلَيْنَا فِي الْقُوَّةِ..."
*Amma ba’du: Kuperintahkan dirimu dan pasukanmu untuk bertakwa kepada Allah dalam setiap kondisi. Takwa kepada Allah adalah persiapan terbaik untuk menghadapi musuh dan strategi paling jitu di medan perang. Kuperintahkan dirimu dan pasukanmu untuk lebih berusaha menjauhi maksiat dibanding musuh. Sebab dosa yang dilakukan pasukan kita itu lebih mengkhawatirkan daripada kekuatan musuh. Umat Islam diberi kemenangan lewat maksiat yang dilakukan musuh. Kalau bukan karena itu, kita tidak mempunyai kekuatan melawan mereka. Pasalnya, jumlah kita kalah dengan jumlah mereka. Perlengkapan kita juga kalah dengan perlengkapan mereka. Bila kita sama-sama bermaksiat, maka mereka lebih unggul dalam hal kekuatan daripada kita...*

Diantara bentuk usaha dan persiapan untuk menyongsong takdir kemenangan dalam jihad politik kita harus melakukan ibadah sebagai berikut:

#1. *Menjauhi dosa dan maksiat* sekecil apapun. Sebab dosa inilah yang bisa menjadi penghambat turunnya pertolongan Allah Swt.

#2. Memperbanyak *istighfar, taubat, shalawat, dan taawun maali* untuk mendukung pemenangan jihad total..

#3. Melaksanakan *shalat lima waktu secara berjamaah di masjid*. Hal ini di samping untuk menunaikan tuntunan Nabi saw, juga untuk menghidupkan syiar Islam, serta untuk menjaga dan menguatkan ukhuwah Islamiyyah sesama umat.

#4. *Membaca Alquran* minimal satu juz setiap hari.

#5. Mengintensifkan *silaturrahim* dengan keluarga dekat dan tetangga

#6. Melakukan *qiyamullail dan tahajjud*
#7. Membiasakan diri *berpuasa sunnah*.

#8. Menguatkan *kewaspadaan (hadzar)* terhadap anasir penyusupan yang bisa merusak hasil perjuangan, dengan pengamanan yang baik berbasis TPS.

#9. Banyak *berzikir dan berdoa* kepada Allah. Ketika para qurra’ terbunuh di Bi’ru Ma’unah, Rasul saw melakukan doa qunut selama sebulan. Di antara doa yang bisa dibaca:

اَللّهُمَّ اهْدِنَا فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنَا فِيْمَنْ عَافَيْت،َ وَتَوَلّنَا فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لَنَا فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنَا وَاصْرِفْ عَنَّا شَرَّ مَا قَضَيْتَ، مِنْ تَسَلُّطِ الْفَاسِقِيْنَ الظَّالِمِيْنَ وَالْمُنَافِقِيْنَ. وَمِنْ ضَعْفِ الْمَرْؤُوْسِيْنَ الْمَغْلُوْبِ عَلَى أَمْرِهِمْ. فَإِنَّكَ تَقْضِيْ بِالْحَقِّ وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، مِنَ الْعُلَمَاءِ الْمُجْتَمِعِيْنَ وَالْمُسْتَقِيْمِيْنَ وَجَمَاهِيْرِ الْأُمَّةِ الْقَانِتِيْنَ، وَلَا يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ مِنْ أَنْصَارِ الْفِسْقِ وَالْإِلْحَادِ، مِنَ اللَّادِيْنِيِّيْنَ وَالْإِبَاحِيِّيْنَ وَالرَّافِضِيِّيْنَ، وَالْمُرَشَّحِيْنَ لَهُمْ لِلرِّئَاسَةِ وَالنِّيَابَةِ. تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ، فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ، نَسْتَغْفِرُكَ وَنَتُوْبُ إِلَيْكَ.
وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَأَشْغِلِ الظَّالِمِيْنَ بِالظَّالِمِيْنَ، وَأَخْرِجْنَا مِنْ بَيْنِهِمْ سَالِمِيْنَ غَانِمِيْنَ مُنْتَصِرِيْنَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، وَالْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

Semoga Allah SWT  memberikan taufik dan hidayah kepada kita semua sebagai pribadi, keluarga, dan bangsa, *agar kita dapat memaksimalkan Ramadhan tahun ini sekaligus agar dapat beramal, berdakwah dan berjihad khususnya dalam menghadapi Pemilu 2019 sehingga membuka peluang bagi terwujudnya Indonesia yang lebih baik, lebih aman, lebih adil dan lebih sejahtera dengan mendapat ridha Allah*.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


0 komentar:

Posting Komentar