Senin, 05 Februari 2024

KEWAJIBAN KITA BERJUANG DI JALAN KEMENANGAN

 




Oleh: Dr. Ra'fat al-Misri


Firman Allah:


وَاِ مَّا  نُرِ يَـنَّكَ  بَعْضَ  الَّذِيْ  نَعِدُهُمْ  اَوْ  نَـتَوَفَّيَنَّكَ  فَاِ لَيْنَا  مَرْجِعُهُمْ  ثُمَّ  اللّٰهُ  شَهِيْدٌ  عَلٰى  مَا  يَفْعَلُوْنَ


"Dan jika Kami perlihatkan kepadamu (Muhammad) sebagian dari (siksaan) yang Kami janjikan kepada mereka, (tentulah engkau akan melihatnya) atau (jika) Kami wafatkan engkau (sebelum itu), maka kepada Kami (jualah) mereka kembali dan Allah menjadi saksi atas apa yang mereka kerjakan." (QS. Yunus: 46)


Harus tertanam kuat di hati seorang mukmin bahwa dalam berjuang dia tidak wajib menang! 


Benarkah demikian?


Ya, dia hanya berkewajiban berjalan di jalan kemenangan dan melaksanakan apa yang diperintahkan Allah berupa perjuangan gigih menghadapji orang-orang kafir dan para pendurhaka.


Perjuangan yang dilakukan bisa berakhir dengan kemenangan yang diberikan Allah melalui usaha hamba yang berjuang di jalan kemenanga  lalu berbahagia dengannya! Bisa juga Allah menetapkan kematian kepadanya sebelum berhasil!


Semua orang adalah hamba-Nya; Dia menetapkan apa yang dikehendaki-Nya. Kemudian mereka semua kembali kepada-Nya dan didatangkan di hadapan-Nya.


Seolah-olah Allah menyampaikan kepada Nabi-Nya:


Jangan menyibukkan diri dengan apa yang menjadi pekerjaan  atau kewenangan Kami tetapi sibukkanlah dirimu dengan apa yamg Kami perintahkan..


Berjalanlah menuju Allah untuk sampai kepada-Nya, bukan untuk mencapai kemenangan; bukan untuk melihat fajar menyingsing.


Sebagaimana waktu fajar pasti datang pada waktu yang telah ditetapkan-Nya, demikian pula kemenangan datang pada saat yang tepat sesuai tuntutan hikmah-Nya dan ketetapan kehendak-Nya.


Milik-Nya segala puji di awal dan di akhir dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (ars)

0 komentar:

Posting Komentar