Tidak dapat dipungkiri bahwa era sekarang adalah Era Amerika
Serikat (al-Ashr al-Amriki).
Seluruh dunia memiliki ketergantungan yang sangat besar terhadap AS, Israel
dan sekutunya. AS dan Eropa yang beragama Nashrani dan Israel yang Yahudi sangat kuat
mencengkeram dunia Islam. Bahkan sebagiannya dibawah kendali langsung mereka
seperti Arab Saudi, Kuwait,
Mesir, Irak dan lain-lain. Realitas yang buruk ini telah diprediksikan oleh
Rasulullah saw. dalam haditsnya: Dari
Said Al-Khudri, dari Nabi saw bersabda:” Kamu pasti akan mengikuti sunah perjalanan
orang sebelummu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta hingga walaupun
mereka masuk lubang biawak kamu akan mengikutinya”. Sahabat bertanya, ”Wahai
Rasulullah saw apakah mereka Yahudi dan Nashrani”. Rasul saw menjawab, ”Siapa
lagi!” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Beginilah nasib dunia Islam di akhir jaman yang diprediksikan
Rasulullah saw. Mereka akan mengikuti apa saja yang datang dari Yahudi dan
Nashrani, kecuali sedikit diantara mereka yang sadar. Dan prediksi tersebut sekarang benar-benar sedang menimpa
sebagian besar umat Islam dan dunia Islam.
Dari segi kehidupan sosial, sebagian besar
umat Islam hampir sama dengan mereka. Hiburan yang disukai, mode pakaian yang
dipakai, makanan yang dinikmati, film-film yang ditonton, bebasnya hubungan lawan
jenis dan lain-lain. Pola hidup sosial Yahudi dan Nashrani melanda kehidupan
umat Islam dengan dipandu media massa khususnya televisi.
Dalam kehidupan ekonomi, sistem bunga atau
riba mendominasi persendian ekonomi dunia dimana dunia Islam secara terpaksa
atau sukarela harus mengikutinya. Riba’ yang sangat zhalim dan merusak telah
begitu kuat mewarnai ekonomi dunia, termasuk dunia Islam. Lembaga-lembaga
ekonomi dunia seperti IMF, Bank Dunia, WTO dll mendikte semua laju perekonomian
di dunia Islam. Akibatnya krisis ekonomi dan keuangan disebabkan hutang dan
korupsi menimpa sebagian besar dunia Islam.
Begitu juga pengekoran umat Islam terhadap
Yahudi dan Nashrani terjadi dalam kehidupan politik. Politik dibangun atas
dasar nilai-nilai sekuler, mencampakkan agama dan moral dalam dunia politik,
bahkan siapa yang membawa agama dalam politik dianggap mempolitisasi agama.
Begitu buruknya kehidupan politik umat Islam, sampai departemen yang mestinya
mencerminkan nilai-nilai Islam, yaitu departemen agama, menjadi departemen yang
paling buruk dan sarang korupsi.
WAHN
Buruknya realitas sosial politik umat Islam di akhir zaman disebutkan dalam sebuah hadits Rasulullah saw., beliau bersabda: Dari Tsauban berkata, Rasulullah saw. bersabda, ”Hampir saja bangsa-bangsa mengepung kamu, seperti kelompok orang lapar siap melahap makanan”. Berkata seorang sahabat, ”Apakah karena jumlah kami sedikit pada waktu itu?” Rasul saw. menjawab, ”Jumlah kalian pada saat itu banyak, tetapi kualitas kalian seperti buih ditengah lautan. Allah mencabut rasa takut dari musuh terhadap kalian, dan memasukkan kedalam hati kalian penyakit Wahn”. Berkata seorang sahabat, ”Wahai Rasulullah saw., apa itu Wahn?” Rasul saw. berkata, ”Cinta dunia dan takut mati.” (H.R. Ahmad dan Abu Daud)
Buruknya realitas sosial politik umat Islam di akhir zaman disebutkan dalam sebuah hadits Rasulullah saw., beliau bersabda: Dari Tsauban berkata, Rasulullah saw. bersabda, ”Hampir saja bangsa-bangsa mengepung kamu, seperti kelompok orang lapar siap melahap makanan”. Berkata seorang sahabat, ”Apakah karena jumlah kami sedikit pada waktu itu?” Rasul saw. menjawab, ”Jumlah kalian pada saat itu banyak, tetapi kualitas kalian seperti buih ditengah lautan. Allah mencabut rasa takut dari musuh terhadap kalian, dan memasukkan kedalam hati kalian penyakit Wahn”. Berkata seorang sahabat, ”Wahai Rasulullah saw., apa itu Wahn?” Rasul saw. berkata, ”Cinta dunia dan takut mati.” (H.R. Ahmad dan Abu Daud)
Inilah sebab utama dari realitas umat Islam,
yaitu wahn. Penyakit cinta dunia dan takut mati sudah menghinggapi mayoritas
umat Islam, sehingga mereka tidak ditakuti lagi oleh musuh, bahkan menjadi
bulan-bulanan orang kafir. Banyak umat Islam yang berkhianat dan menjadi
kaki-tangan musuh Islam, hanya karena iming-iming dunia. Bangsa Amerika, Israel
dan sekutunya menjadi kuat di negeri muslim, karena di setiap negeri muslim
banyak agen dan boneka AS dan Israel. Bahkan yang lebih parah dari itu, bahwa
agen AS dan Israel itu adalah para penguasa negeri muslim sendiri atau kelompok
yang dekat dengan penguasa.
Dunia dengan segala isinya seperti harta,
tahta dan wanita sudah sedemikian kuatnya memperbudak sebagian umat Islam
sehingga mereka menjadi budak para penjajah, baik AS Nashrani dan Israel
Yahudi. Dan pada saat mereka begitu kuatnya mencintai dunia dan diperbudak oleh
dunia, maka pada saat yang sama mereka takut mati. Takut mati karena takut
berpisah dengan dunia dan takut mati karena banyak dosa. Demikianlah para penguasa
dunia Islam diam, pada saat AS membantai rakyat muslim Irak, dan Israel
membantai rakyat muslim Palestina.
Mengikuti Yahudi dan Nashrani
Kecenderungan yang kuat terhadap dunia atau
wahn, menyebabkan umat Islam mengekor dan tunduk patuh kepada dunia barat yang
notabenenya dikuasi Yahudi dan Nashrani. Dan
ketika umat Islam mengikuti Yahudi dan Nashrani, maka banyak sekali kemiripan
dengan meraka. Beberapa kemiripian dan sikap mengekor yang dilakukan umat Islam
terhadap Yahudi dan Nashrani, di antaranya:
I. PenYikapan terhadap Agama
(Sekuler)
Kaum Yahudi dan Nashrani bersikap sekuler
dalam kehidupan. Mereka mencampakkan agama dari kehidupan
sosial politik. Dalam memandang sesuatu, Kaum Yahudi dan Nashrani tidak
berdasarkan agama mereka. Ruang lingkup agama dipersempit hanya di
tempat-tempat ibadah saja. Sedangkan kehidupan sosial politik jauh dari
nilai-nilai agama. Karena mereka meyakini bahwa agama sudah tidak berfungsi
lagi untuk memberikan solusi kehidupan.
Gerakan sekuler tumbuh dan berkembang di dunia
barat, dan berkembang ke seluruh penjuru dunia seiring dengan datangnya para
penjajah barat ke dunia Islam. Maka berkembanglah sekulerisme di dunia Islam.
Kehidupan sosial politik di negara-negara Islam jauh dari nilai-nilai
ke-Islaman dan sekulerisme begitu sangat kuatnya di dunia Islam.
Sedangkan di Indonesia, sekulerisme sangat
mudah dibaca dan sangat transparan. Jika kita melihat partai-partai politik,
maka mayoritasnya partai sekuler, sampai partai yang basis masanya ormas Islam
sekalipun, masih sangat kental dengan nilai-nilai sekulernya. Sekulerisme
begitu sangat dalam masuk dalam sendi-sendi kehidupan sosial politik di
Indonesia. Simbol-simbol pemerintahan, pakaian masyarakat, bahasa yang
digunakan dll sarat dari nilai-nilai sekulerisme. Sementara dakwah Islam, masih
sangat sedikit yang mengajak pada kesempurnaan Islam dan penerapannya dalam
kehidupan masyarakat. Dakwah yang dominan di Indonesia adalah dakwah tasawuf
yang mengajak pada dzikir yang sektoral, pembinaan dan manajemen hati yang sektoral
dan sejenisnya.
II. PenYikapan terhadap
Al-Qur’an
Pensikapan sebagian umat Islam terhadap kitab
suci Al-Qur’an sebagaimana Yahudi dan Nashrani mensikapi Taurat dan Injil.
Kemiripan sikap ini pula menimbulkan fenomena dan dampak yang agak sama yang menimpa
antara umat Islam dengan mereka. Beberapa kemiripan tersebut seperti disebutkan
dalam informasi Al-Qur’an dan Hadits sbb:
1. Umiyah (Buta Huruf tentang Al-Qur’an)
Allah berfirman, “Dan di antara mereka ada yang buta huruf, tidak
mengetahui Al Kitab (Taurat), kecuali dongengan bohong belaka dan mereka hanya
menduga-duga.” (Al-Baqarah 78)
Sifat yang menimpa bangsa Yahudi terkait
dengan kitab Tauratnya juga menimpa umat Islam terkait dengan Al-Qur’an, dimana
mayoritas umat Islam buta huruf tentang Al-Qur’an, dalam arti tidak pandai
membacanya apalagi memahaminya dengan baik.
2. Juz’iyah Al-Iman (Parsial dan Tidak Utuh dalam
Mengimani Al-Qur’an)
Allah berfirman, “Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat)
dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang
berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan
pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah
tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.” (Al-Baqarah 85)
Ayat yang menyebutkan sikap Bani Israil
terhadap Taurat ini juga menimpa umat Islam dimana banyak diantara mereka yang
beriman pada sebagian ayat Al-Qur’an dan ingkar pada sebagian ayat yang lain.
Umat Islam banyak yang beriman pada ayat yang mengajarkan shalat, puasa dan
haji, tetapi mereka juga mengingkari ayat atau ajaran lain seperti tidak
mengimani pengharaman riba’, tidak beriman pada ayat-ayat yang terkait hukum
pidana (qishash dan hudud) dan hukum-hukum lain yang terkait dengan masalah
politik dan pemerintahan.
3. Ittiba Manhaj Al-Basyari (Mengikuti Hukum Produk
Manusia)
“Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di
antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti
hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka
tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah
kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka
ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada
mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan
manusia adalah orang-orang yang fasik. Apakah hukum Jahiliyah yang mereka
kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi
orang-orang yang yakin?”
(QS Al-Maa-idah 49-50)
Inilah musibah terbesar yang menimpa umat
Islam di hampir seluruh dunia Islam pada akhir zaman, mereka mengikuti hukum
sekuler buatan manusia. Bahkan di negara yang mayoritas penduduknya umat Islam,
mereka tidak berdaya bahkan menolak terhadap pemberlakuan hukum Islam. Kondisi
ini akan tetap berlangsung sehingga mereka merubah dirinya sendiri, berda’wah
dan membebaskan dari semua pengaruh asing yang menimpa umat Islam.
4. Tidak Memahami Kedudukan Al-Qur’an
“Sesungguhnya Al Qur’an ini memberikan
petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada
orang-orang Mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala
yang besar.” (Al-Israa’: 9)
Umat Islam tidak mengetahui dan tidak
mendudukkan Al-Qur’an sesuai fungsinya. Al-Qur’an yang berfungsi sebagai
hidayah untuk manusia yang hidup tetapi banyak diselewengkan, Sebagian umat
Islam hanya menggunakan Al-Qur’an terbatas sebagai bacaan untuk orang meninggal
dan dibaca saat ada orang yang meninggal. Al-Qur’an yang berfungsi sebagai
pedoman hidup hanya ramai di musabaqahkan. Sebagaian yang lain hanya menjadikan
Al-Qur’an sebagai kaligrafi yang menjadi hiasan dinding di masjid-masjid atau
di tempat lainnya. Sebagian yang lain menjadikan Al-Qur’an sebagai jimat, yang
lain hanya menjadi pajangan pelengkap perpustakaan yang jarang dibaca atau
bahkan tidak pernah dibaca.
5. Hajr Al-Qur’an (Meninggalkan Al-Qur’an)
Berkatalah Rasul: “Ya Tuhanku, sesungguhnya
kaumku menjadikan Al Qur’an ini suatu yang tidak diacuhkan”.
Meninggalkan Al-Qur’an adalah salah satu
masalah besar yang menimpa umat Islam. Umat Islam banyak yang meninggalkan
Al-Qur’an, dalam arti tidak memahami, tidak membaca, tidak mentadaburi, tidak
membaca, tidak mengamalkan dan tidak menjadikan pedoman hidup dalam kehidupan
mereka. Umat Islam lebih asyik dengan televisi, koran, majalah, lagu-lagu,
musik dan lainnya. Jauhnya umat Islam menyebabkan hinanya mereka dalam
kehidupan dunia. Salah satu rahasia kejayaan umat Islam apabila mereka komitmen
dengan Al-Qur’an dan menjadikannya pedoman hidup.
III. PenYikapan terhadap Ahli
Agama (Kultus)
Allah Taala berfirman, ”Mereka menjadikan orang-orang
alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah, dan (juga mereka
mempertuhankan) Al Masih putera Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah
Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha
Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (At-Taubah: 31)
Inilah sikap Yahudi dan Nasrani terhadap ahli
agama mereka. Dan ternyata banyak dari umat Islam yang mengkultuskan ulama dan
kyai dan menempatkan mereka pada posisi Tuhan yang suci dan tidak pernah salah.
Terkait dengan surat At-Taubah 31,
diriwayatkan dalam beberapa hadits diantaranya oleh Ahmad, At-Tirmidzi dan
At-Tabrani bahwa Adi bin Hatim yang baru masuk Islam datang kepada Rasulullah
saw. yang masih memakai kalung salib dan Rasulullah saw. memerintahkan untuk
melepaskannya. Kemudian Rasul saw. membacakan ayat tadi. Adi menyanggahnya,
”Wahai Rasulullah kami tidak menyembahnya”. Tetapi Rasulullah saw menjawabnya,
”Bukankah mereka mengharamkan yang dihalalkan Allah dan menghalalkan yang
diharamkan Allah?” Betul”, kata Adi. Rasul saw. meneruskan, ”Itulah ibadah
mereka”.
Demikianlah pendapat mayoritas ulama jika
sudah menghalalkan apa yang diharamkan Allah dan mengharamkan apa yang
dihalalkan Allah dan mentaatinya maka itulah bentuk penyembahan terhadap ahli
agama. Dan ini pula yang banyak menimpa umat Islam, mereka mentaati secar buta
apa yang dikatakan ulama atau kyai padahal bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadits.
IV. PenYikapan terhadap Dunia
(Rakus)
Penyakit utama Yahudi adalah sangat rakus
terhadap dunia, baik harta, kekuasaan maupun wanita sebagaimana direkam dalam
Al-Qur’an, Allah Taala berfirman, “Dan
sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan
(di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. Masing-masing
mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu
sekali-kali tidak akan menjauhkannya dari siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang
mereka kerjakan”. (Al-Baqarah 96)
Penyakit ini pula yang menimpa sebagian besar
umat Islam sebagaimana disebutkan dalam hadits wahn. Perlombaan sebagian umat
Islam terhadap dunia telah membuat mereka buta dan tuli sehingga menghalalkan
segala cara. Inilah fenomena yang terjadi di Indonesia dan sebagian negeri
muslim lainnya. Mayoritas penduduknya muslim tetapi menjadi negera terkorup di
dunia, paling banyak hutangnya, paling jorok, paling rusak dll. Sungguh sangat
jauh antara Islam dan realitas umat Islam.
Di antara dorongan dunia yang paling kuat
daya tariknya adalah syahwat wanita. Dan inilah yang sedang menimpa kita.
Fenomena seks bebas, pornografi merupakan santapan harian bagi sebagian umat
Islam. Dan realitas ini sangat cerdas dimanfaatkan oleh broker seks bebas.
Manusia yang sedang rakus dan lahap terhadap syahwat mendapatkan makanan dan
pemandangan yang sangat cocok bagi mereka. Lebih ironis lagi orang-orang yang
rusak itu dianggap paling berjasa oleh sebagian kyai dan ulama, karena dapat
menghibur manusia Indonesia yang lagi stress. Memang manusia Indonesia sedang
terkena penyakit dan penyakit itu adalah penyakit hati dan syahwat. Dan mereka memuaskan rasa sakit itu, sebagaimana narkoba
memuaskan orang yang sedang kecanduan narkoba itu.
Rasulullah saw. bersabda: Dari Abu Said Al-Khudri ra. Nabi saw. bersabda:” Sesungguhnya dunia itu
manis dan hijau, dan sesungguhnya Allah akan menguji kalian, maka Allah akan
melihat bagaimana kamu memperlakukan dunia. Hati-hatilah terhadap dunia dan
hati-hatilah terhadap wanita, karena fitnah yang pertama menimpa Bani Israil
adalah pada wanita” (HR Muslim)
V. PenYikapan terhadap Akhirat
(Meremehkan)
Allah SWT. berfirman: Artinya: Dan mereka berkata: “Kami
sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari
saja.” Katakanlah: “Sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga Allah
tidak akan memungkiri janji-Nya ataukah kamu hanya mengatakan terhadap Allah
apa yang tidak kamu ketahui?”. (Bukan demikian), yang benar, barangsiapa
berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka,
mereka kekal di dalamnya” (QS Al-Baqarah 80-81).
Inilah sikap mereka yaitu Yahudi terhadap akhirat, lebih khusus
lagi terhadap neraka. Mereka meremehkan siksa api neraka. Dan ternyata penyakit
ini juga banyak menimpa umat Islam. Sebagian umat Islam yang meremehkan siksa
api neraka membuat mereka melalaikan kewajiban Islam, seperti menegakkan
shalat, zakat, puasa, haji, menutup aurat dll. Pada saat yang sama mereka juga tidak takut berbuat dosa.
Inilah fenomena potret umat Islam.
Umat Islam yang melakukan korupsi, suap,
manipulasi, dan curang dalam kehidupan politik. Umat Islam yang bertransaksi
dengan riba dalam kehidupan ekonomi. Umat Islam yang meramaikan tempat hiburan
dan prostitusi dalam keremangan malam, bahkan siang sekalipun. Umat Islam yang memenuhi meja-meja judi disetiap pelosok
kota dan negeri. Umat Islam yang banyak menjadi korban narkoba. Umat Islam dan
sebagian kaum muslimat yang buka aurat bahkan telanjang ditonton masyarakat.
Dan masih banyak lagi daftar kejahatan sebagain umat yang mengaku umat Islam.
Dan itulah potret dan realitas umat Islam hari ini.
Dan ketikan umat Islam terus mengikuti pola
hidup Yahudi dan Nashrani dan mengekor pada kepentingan mereka, maka akan
berakibat sangat buruk yaitu murtad dan jatuh pada jurang kekafiran.
Naudzubillahi min dzaalik. Semoga kita diselamatkan dari bahaya tersebut
sebagaimana yang Allah ingatkan kepada kita semua: “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti
sebahagian dari orang-orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan
mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman.” (Ali Imran: 100)
0 komentar:
Posting Komentar