Selasa, 21 Januari 2014

MANAJEMEN ORGANISASI




Seperti telah diuraikan dalam modul dasar-dasar organisasi, organisasi dibentuk oleh sekumpulan orang karena ada tujuan yang ingin dicapai. Tujuan itu tentunya harus mempunyai nilai tambah atau berdampak positif bagi lingkungannya. Untuk mengarahkan organisasi mencapai tujuannya maka harus dilakukan manajemen yang baik. Secara umum fungsi-fungsi dari manajemen meliputi :

1.  Perencanaan (Planning)
terdiri dari tahapan-tahapan :
q   Penetapan visi dan misi
q   Analisa lingkungan eksternal dan internal (analisa SWOT)
q   Penetapan tujuan jangka panjang, menengah dan pendek
q   Perancangan strategi untuk mencapai tujuan
q   Perancangan program sebagai penjabaran strategi
q   Penyusunan anggaran
Secara lengkap penjelasan mengenai tahapan-tahapan dari perencanaan ini akan dibahas dalam modul perencanaan strategik. Namun demikian dari tahapan-tahapan ini dapat kita lihat bahwa program yang baik biasanya muncul jika perencanaan dibuat secara bertanggung jawab. Tidak akan terjadi pengulangan atau penjiplakan tema program periode sebelumnya karena organisasi yang baik selalu mengalami perkembangan dari satu periode ke periode yang lainnya sehingga tema program yang dirancang tentunya berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Proses penyusunan perencanaan yang baik tentunya memerlukan beberapa persyaratan seperti alokasi waktu yang khusus, lokasi yang mendukung, keterlibatan penuh dari para pengurus organisasi, sarana yang memadai, tersedianya data atau informasi yang dibutuhkan dan sebagainya. Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah dalam penyusunan anggaran. Seringkali terjadi anggaran pengeluaran yang disusun lebih besar dari dari anggaran penerimaan, dengan harapan selisihnya akan ditutupi dengan sumbangan dari para donatur. Tehnik seperti ini mungkin bisa digunakan untuk kepentingan proposal program yang akan ditawarkan kepada para donatur. Akan tetapi sebagai dasar bagi pelaksanaan program sebaiknya dibuat anggaran berdasarkan estimasi moderat besarnya pemasukan yang akan diterima dari program tersebut. Setelah itu anggaran pengeluaran disesuaikan dengan estimasi penerimaan dengan melakukan berbagai upaya efisiensi dan menekan pos-pos pengeluaran yang tidak perlu atau tidak relevan bagi program tersebut.

2.    Pengorganisasian (Organizing)
Meliputi kegiatan-kegiatan diantaranya:
q   Menyusun struktur organisasi dan deskripsi tugas masing-masing pengurus
q   Merekrut anggota yang akan menjalankan program (diluar pengurus inti)
q   Mengatur kebutuhan sarana primer seperti sekretariat, papan nama, telepon, meja kursi lemari serta sarana sekunder dan tertier (mewah) seperti komputer, faksimile, motor/mobil dan sebagainya.
Struktur organisasi yang paling umum digunakan dalam organisasi sosial adalah bentuk lini dan staf seperti bagan dibawah ini :


 














Bidang Pendidikan
 

Bidang Sosial
 

Bidang Humas
 
 






Jika bidang yang ada banyak sehingga akan menyebabkan pengendalian menjadi lemah maka ketua umum dapat dibantu oleh beberapa ketua atau wakil ketua seperti bagan dibawah ini.


 

















Ketua I

 

Ketua II
 



 




Bidang
 
Bidang
 
Bidang
 
Bidang
 
Bidang
 
Bidang
 
                                                                                                       
                                                     


Sentralisasi dan Desentralisasi

Dalam suatu organisasi yang sederhana dimana bidang kerja yang dilakukan tidak banyak maka pola sentralisasi wewenang masih merupakan pilihan yang baik. Dengan sentralisasi, pengendalian dapat dilakukan dengan cermat oleh sang ketua organisasi dengan catatan ketua tersebut merupakan individu terbaik dalam organisasi tersebut. Tetapi dalam organisasi yang kompleks pola sentralisasi wewenang harus dikombinasikan dengan pola desentralisasi wewenang. Untuk pekerjaan yang bersifat teknis dapat diserahkan sepenuhnya kepada para bidang atau penanggung jawab program sedangkan untuk masalah-masalah yang bersifat strategik tetap  menjadi kewenangan ketua. Dengan desentralisai diharapkan akan menumbuhkan banyak kreativitas dalam pelaksanaan progran atau kegiatan sedangkan masalah strategik contohnya adalah perubahan anggaran, penggantian pengurus dan sebagainya.


0 komentar:

Posting Komentar