Hubungan
baik antara manusia yang satu dengan yang lain, dan khususnya antara muslim
yang satu dengan muslim lainnya merupakan sesuatu yang harus diupayakan dengan
sebaik-baiknya. Hal ini karena Allah SWT telah menggariskan bahwa mu’min itu bersaudara
(QS 49:10). Oleh sebab itulah segala bentuk sikap dan sifat yang akan
memperkokoh dan memantapkan persaudaraan harus ditumbuhkan dan dipelihara,
sedangkan segala bentuk sikap dan sifat yang dapat merusak ukhuwah harus
dihilangkan. Dan agar hubungan ukhuwah islamiyah itu tetap terjalin dengan
baik, salah satu sifat positif yang harus dipenuhi adalah husnuzh zhan (berbaik sangka).
Oleh
karena itu, apabila kita mendapatkan informasi negatif tentang sesuatu yang
terkait dengan pribadi seseorang apalagi seorang muslim, maka kita harus
melakukan tabayyun (pengecekan) terlebih dahulu sebelum mempercayai
apalagi meresponnya secara negatif, Allah SWT berfirman yang artinya: Hai
orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa berita, maka
periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu
kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas
perbuatanmu itu (QS 49:6).
FADHILAH DAN MANFAAT
Ada
banyak nilai dan manfaat yang diperoleh seorang muslim bila dia memiliki sifat husnuzh
zhan kepada orang lain. Pertama, hubungan persahabatan dan
persaudaraan menjadi lebih baik, hal ini karena berbaik sangka dalam hubungan
sesama muslim akan menghindari terjadinya keretakan hubungan. Bahkan keharmonisan hubungan akan semakin
terasa karena tidak ada kendala-kendala psikologis yang menghambat hubungan
itu.
Kedua,
terhindar dari penyesalan dalam hubungan dengan sesama. Karena buruk sangka
akan membuat seseorang menimpakan keburukan kepada orang lain tanpa bukti yang
benar, sebagaimana difirman Allah dalam QS 49:6 di atas.
Ketiga,
selalu berbahagia atas segala kemajuan yang dicapai orang lain, meskipun kita
sendiri belum bisa mencapainya. Hal tsb. memiliki arti yang sangat penting,
karena dengan demikian jiwa kita menjadi tenang dan terhindar dari iri hati
yang bisa berkembang pada dosa-dosa baru sebagai kelanjutannya. Ini berarti
kebaikan dan kejujuran akan mengantarkan kita pada kebaikan yang banyak dan
dosa serta keburukan akan mengantarkan kita pada dosa-dosa berikutnya yang
lebih besar lagi dengan dampak negatif yang semakin banyak.
KERUGIAN BERBURUK SANGKA (Su’uzh Zhan).
Manakala kita melakukan atau
memiliki sifat berburuk sangka, ada sejumlah kerugian yang akan kita peroleh,
baik dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat.
1. Mendapat Nilai Dosa.
Berburuk sangka
jelas-jelas merupakan dosa, karena disamping kita tanpa dasar yang jelas sudah
menganggap orang lain tidak baik, berusaha menyelidiki atau mencari-cari
kejelekan orang lain, juga akan membuat kita melakukan dan mengungkapkan segala
sesuatu yang buruk tentang orang lain yang kita berburuk sangka kepadanya.
Allah SWT berfirman yang artinya: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah
kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa
(QS 49:12)
2. Dusta Yang Besar.
Berburuk sangka
akan membuat kita menjadi rugi, karena apa yang kita kemukakan merupakan suatu
dusta yang sebesar-besarnya, hal ini disabdakan oleh rasulullah Saw:
Jauhilah prasangka itu, sebab
prasangka itu pembicaraan yang paling dusta (HR. Muttafaqun alaihi).
3. Menimbulkan Sifat Buruk.
Berburuk sangka
kepada orang lain tidak hanya berakibat pada penilaian dosa dan dusta yang
besar, tapi juga akan mengakibatkan munculnya sifat-sifat buruk lainnya yang sangat
berbahaya, baik dalam perkembangan pribadi maupun hubungannya dengan orang
lain, sifat-sifat itu antara lain ghibah, kebencian, hasad, menjauhi hubungan
dengan orang lain, dll. Dalam satu hadits, Rasulullah Saw bersabda:
Hendaklah kamu selalu benar.
Sesungguhnya kebenaran membawa kepada kebajikan dan kebajikan membawa ke
syurga. Selama seseorang benar dan selalu memilih kebenaran dia tercatat di
sisi Allah seorang yang benar (jujur). Hati-hatilah terhadap dusta,
sesungguhnya dusta membawa kepada kejahatan dan kejahatan membawa kepada
neraka. Selama seseorang dusta dan selalu memilih dusta dia tercatat di sisi
Allah sebagai seorang pendusta (HR. Bukhari).
LARANGAN BERBURUK SANGKA.
Karena
berburuk sangka merupakan sesuatu yang sangat tercela dan mengakibatkan
kerugian, maka perbuatan ini sangat dilarang di dalam Islam sebagaimana yang
sudah disebutkan pada surat Al Hujurat:12 di atas. Untuk menjauhi perasaan
berburuk sangka, maka masing-masing kita harus menyadari betapa hal ini sangat
tidak baik dan tidak benar dalam hubungan persaudaraan, apalagi dengan sesama
muslim dan aktivis da’wah. Disamping itu, bila ada benih-benih perasaan
berburuk sangka di dalam hati, maka hal itu harus segera diberantas dan dijauhi
karena ia berasal dari godaan syaitan yang bermaksud buruk kepada kita. Dan
yang penting lagi adalah memperkokoh terus jalinan persaudaraan antar sesama
muslim dan aktivis da’wah agar yang selalu kita kembangkan adalah berbaik
sangka, bukan malah berburuk sangka.
Oleh
karena itu, Khalifah Umar bin Khattab ra menyatakan: Janganlah kamu menyangka
dengan satu katapun yang keluar dari seorang saudaramu yang mu’min kecuali
dengan kebaikan yang engkau dapatkan bahwa kata-kata itu mengandung kebaikan.
Demikian
hal-hal pokok yang harus mendapat perhatian kita dalam kaitan dengan sikap
husnuzhzhan (berbaik sangka).
0 komentar:
Posting Komentar