Jumat, 22 Maret 2024

KEKUATAN PUASA

 



Oleh KH SURAHMAN HIDAYAT

Puasa tidak hanya menahan diri dari makan, minum, dan berhubungan suami isteri. Lebih dari itu, esensi puasa merupakan training yang Allah hadirkan selama sebulan penuh untuk membentuk pribadi yang bertakwa dengan seluruh makna yang terkandung di dalamnya. Dengan kata lain, puasa ditujukan untuk membentuk sosok manusia istimewa. 


Hal itu karena puasa adalah bentuk ibadah yang memiliki keistimewaan tersendiri dibanding dengan ibadah lain. Dalam puasa terdapat satu kekuatan yang unik. Yaitu kekuatan untuk jujur dan sabar serta kekuatan untuk menahan diri dan cekatan melaksanakan perintah.


Saat berpuasa seorang hamba dilatih untuk bersikap jujur: jujur terhadap dirinya, orang lain, terutama kepada Allah Swt. Meskipun berada dalam kesendirian di ruangan tertutup tanpa ada yang melihat, orang yang sedang berpuasa tetap tidak makan dan minum. Pasalnya, ia sadar bahwa Tuhan melihat dan menyaksikan. Dalam hadits qudsi disebutkan,


يَدَعُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَشَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِي


“Dia menjauhi makanan, minuman, dan syahwatnya karena Aku.” (HR Ahmad))


Spirit dan kesadaran seperti inilah yang dibangun lewat ibadah puasa. Dengan demikian, orang yang berpuasa akan menjadi pribadi yang jujur dalam segala situasi dan kondisi.   


Di sisi lain, orang yang sedang berpuasa dilatih untuk bisa bersabar. Karena itu dalam hadits Nabi saw disebutkan, 

الصومُ نِصْفُ الصَّبْرِ

Puasa adalah setengah dari kesabaran (HR at-Tirmidzi)


Bahkan Nabi saw menyebut Ramadhan sebagai bulan kesabaran,


صَوْمُ شَهْرِ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ صَوْمُ الدَّهْرِ


“Berpuasa (di) bulan kesabaran (Ramadhan) dan (berpuasa) tiga hari dari tiap-tiap bulan adalah (seperti) puasa satu tahun” (HR Muslim dan Ahmad)


Hal itu karena pada bulan Ramadhan terkumpul semua jenis kesabaran: sabar dalam melaksanakan tugas perintah, sabar dalam menjauhi dosa dan maksiat, serta sabar dalam menghadapi berbagai ujian. Orang yang mampu bersabar dalam ketiganya, pastilah ia sukses dalam mengarungi kehidupan.


Selanjutnya kekuatan puasa terdapat pada kemampuan hamba untuk menahan diri (imsak). Bila ia mampu menahan diri dari makan, minum, dan berhubungan yang pada dasarnya mubah, apalagi dari sesuatu yang memang haram dan tercela. Itulah esensi utama dari puasa. Pada saat yang sama, orang yang sedang berpuasa dilatih pula untuk menjadi sosok yang patuh dan cekatan dalam melaksanakan perintah.


Itulah sebabnya sejarah mencatat betapa para pejuang Islam mendapatkan sejumlah kemenangan justru di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini. Misalnya perang Badar, perang Khandaq, Fathu Mekkah, dan perang Tabuk. Dalam era sesudahnya adalah perang Mesir dan Israel. Termasuk juga Hamas dan Israel yang sampai saat ini terus berlangsung. Gabungan antara jujur dan sabar, serta imsak dan intilaq menjadi kekuatan yang melahirkan kemenangan dan pertolongan. 


Dalam konteks Indonesia dan dalam dimensi yang lebih luas, perang antara ahlul haq versus ahlul batil juga terus terjadi. Demikian pula antara ahlus sidqi (yang tegak lurus dalam kejujuran) versus ahlul khida’ wal kadzib (kelompok yang melakukan tipu daya dan kebohongan) sampai saat ini tidak berhenti. 


Dengan menelahaan nash-nash dalam Alquran dan hadits Nabi saw  serta dengan berdasar pengalaman sejarah generasi terdahulu, pada akhirnya Allah pasti akan memberikan kemenangan dan pertolongan kepada mereka yang istikamah dalam memperjuangkan kebenaran. Hanya saja semua membutuhkan proses dan waktu. 


Allah befirman, 

فَٱصْبِرْ كَمَا صَبَرَ أُو۟لُوا۟ ٱلْعَزْمِ مِنَ ٱلرُّسُلِ وَلَا تَسْتَعْجِل لَّهُمْ ۚ 

  

Bersabarlah kamu seperti bersabarnya orang-orang yang mempunyai keteguhan hati (ulul azmi) dari rasul-rasul dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. (QS al-Ahqaf: 35)


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ


Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapatkan kesuksesan (QS Ali Imran: 200)


Semoga taufik dan inayah Allah membersamai kita semua.  

0 komentar:

Posting Komentar