Senin, 13 Oktober 2014

MENJAGA IRADAH QAWIYAH DALAM DAKWAH



السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله، الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه ومن تبع هداه ووالاه، أما بعد:
Pendahuluan
            Ikhwah Fillah…
Di saat tonggak keimanan tertancap dalam jiwa seorang muslim, maka perubahan demi perubahan yang mengarah kepada kebaikan akan terlukiskan dalam lembaran-lembaran kehidupannya. Pada akhirnya, akal menjadi tershibghah dengan nilai-nilai Islam, hati terbingkai dengan keyakinan-keyakinan akan nilai-nilai kebenaran dan jasad akan lelah mengikuti keinginan dan kehendak akal dan hati yang telah terwarnai nilai-nilai kebenaran, kebaikan dan keindahan Islam tersebut. Di sini ia telah menghimpun kesalehan-kesalehan pribadi. Namun ia tidak boleh puas hanya berhenti di sebuah terminal kesalehan pribadi. Ia harus berusaha keras agar mampu mentransfer nilai-nilai kesalehanya ke dalam ruang lingkup yang lebih luas lagi yaitu ruang lingkup keluarga dan masyarakatnya. Di sini ia telah berada pada tangga kehidupan yang sesungguhnya, kehidupan yang mampu memberi kontribusi riil kepada masyarakat yang di mana ia berada di tengah-tengahnya. Inilah tangga “shalih mushlih”, orang-orang saleh yang senantiasa memberikan kesalehannya kepada orang lain. Allah SWT berfirman:
Dan apakah orang yang dulunya mati, lalu Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya (keimanan) yang di mana ia berjalan di tengah-tengah manusia dengan cahaya tersebut, seperti orang yang masih dalam kegelapan yang di mana ia tidak bisa keluar darinya …” (QS 6:122)
            Ikhwah Fillah…
Gerakan ishlah harus ada di tengah-tengah ummat yang telah kehilangan pegangan hidupnya, di tengah-tengah masyarakat yang telah kehilangan arah dan tujuan hidupnya dan di tengah-tengah dahsyatnya gelombang kemaksiatan, kemunkaran dan kelaliman. Dengan gerakan inilah kita akan merubah wajah buruk masyarakat, mengisolisir gerakan kebatilan, membangun pilar-pilar kebaikan dan melahirkan generasi-generasi yang siap untuk membawa obor estafet dakwah.
Perjalanan Dakwah
            Ikhwah Fillah…
Perjalanan dakwah bukanlah perjalanan yang penuh dengan hamparan permadani rehat dan kenikmatan. Akan tetapi perjalanan yang penuh dengan onak dan duri ujian. Perjalanan yang senantiasa diwarnai dengan debu-debu hasutan dan tuduhan, kerikil-kerikil cobaan dan bebatuan ancaman serta siksaan. Pengorbanan dan perjuangan merupakan keniscayaan di jalan ini. Itulah yang pernah dialami oleh semua para Nabi dan Rasul. Semua manusia yang meniti jalan dakwah sesudahnya. Mereka akan menghadapi gelombang ujian yang terus menerus sampai tercapainya sebuah kemenangan yang dijanjikan Allah SWT. Mereka terus melakukan pengorbanan demi pengorbanan baik waktu, tenaga, harta dan jiwa. Itulah dakwah, ia adalah “tadhhiat” (pengorbanan) bukanlah “istifadah’” (memanfaatkan). Coba kita perhatikan firman Allah di bawa ini;
Dan sungguh para Rasul sebelum kamu telah didustakan, namun mereka senantiasa sabar atas apa yang mereka dustakan dan mereka (para Rasul) telah disakiti hingga akhirnya datang kepada mereka pertolongan Kami…” (QS 6:34)
            Ikhwah Fillah…
Pada marhalah makiyah, Rasulullah SAW telah menghadapi banyak tantangan dan rintangan dalam dakwah. Beliau berhadapan dengan pamannya sendiri, Abu Lahab yang selalu menghalang-halangi jalan dakwah bersama istrinya, Ummu Jamil. Sementara itu cercaan, tuduhan, ancaman, penangkapan dan siksaan silih berganti mewarnai kehidupan dakwah Beliau. Bahkan pernah mengalami embargo yang dilakukan oleh Kuffar Quraisy selama tiga tahun lamanya. Di sisi lain, sebagian para sahabat mendapatkan ancaman dan siksaan yang serius dari tangan-tangan Kuffar sebagaimana yang dialami Abu Bakar, Ammar, Sumayyah, Khabab bin Art, Bilal dan yang lainnya. Meskipun dahsyatnya ujian dan beratnya cobaan dalam dakwah, mereka tetap sabar dan teguh dalam memegang prinsip-prinsip kebenaran. Mereka tidak pernah merasa loyo, lemah dan payah di jalan yang telah dipilihnya. Mereka terus bangkit dan melaju dalam melakukan perubahan dan perbaikan. Allah SWT berfirman;
Dan banyak Nabi yang telah berperang bersama para cendekiawan, mereka tidak pernah merasa lemah atas musibah yang menimpa mereka di jalan Allah, mereka tidak pernah loyo dan tidak pernah merasa hina. Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar. (QS 3:146)
Begitu juga yang dialami oleh para dai sesudahnya hingga dewasa ini. Memang perjalanan dakwah penuh dengan tangan-tangan besi musuh-musuh Islam, selalu diwarnai dengan makar para penguasa lalim dan senantiasa dipenuhi bebatuan ujian dan cobaan. Oleh karenanya tatkala kita meyakini dengan kebenaran “mabaadi” (prinsip-prinsip) dakwah ini dan berikrar untuk setia dalam memperjuangkan nilai-nilai atau fikrah-fikrahnya, maka kita harus siap menghadapi segala kemungkinan, segala ujian dan rintangan di jalan dakwah ini. Hal ini merupakan resiko yang harus kita terima dan sebuah konsekuensi dari pilihan afiliasi kita dengan dakwah ini.
Iradah Qawiyah; Sebuah Keharusan
            Ikhwah Fillah….
Setelah tergambar dengan jelas tentang resiko perjalanan dakwah, seorang dai harus senantiasa menjaga kebugaran ruhiyah, fikriyah dan jasadiyah. Dengan hubungan yang kuat kepada Allah dan kematangan fikriyah, seorang dai akan terus eksis menebarkan nilai-nilai kebenaran, kebaikan dan keindahan Islam di tengah-tengah masyarakatnya.
Dan salah satu factor yang menjadikan du’at bertahan dan terus eksis di jalan dakwah adalah adanya hamasah (semangat) dan iradah (kehendak) kuat yang tertanam dalam jiwa mereka. Tanpa iradah mustahil kita bergerak dan melangkah untuk kepentingan dakwah. Dan tanpa hamasah yang membara, jiwa-jiwa kita akan mudah loyo dan terpuruk. Itulah iradah dan hamasah yang lahir dari kekuatan “yaqdlah ruhiah” (kesiagaan ruhani). Iradah yang merupakan anak panah yang membimbing para dai untuk sampai sasaran-sasaran yang dibidik ole dakwah. Muassis dakwah ini hanya menginginkan kader-kader yang bergabung di dalamnya adalah kader-kader atau para da’I yang memiliki jiwa-jiwa muda yang senantiasa membara dan semangat yang menggelora dalam medan dakwah. Oleh karenanya, Imam asy-Syahid berkata dalam risalah “da’watunaa fii thaurin jadiid”: “Kami hanya menginginkan jiwa-jiwa yang hidup, kuat dan muda, hati yang baru nan berkibar, emosi-emosi yang pencemburu, menyala-nyala dan meronta-ronta serta ruh-ruh yang memiliki obsesi, pandangan jauh dan menari-nari yang menghayalkan teladan-teladan tinggi dan tujuan-tujuan agung…” (Majmu’at Rasaa-il, hal233)
Dalam risalat “hal nahnu qaumun ‘amaliyyun” beliau berkata: “Dan tidak ada bekal yang layak bagi umat dalam meniti jalan yang keras dan mengerikan ini kecuali jiwa yang beriman, tekad kuat nan jujur, kegemaran berkorban dan berani menanggung resiko. Dan tanpa ini semua gerakan dakwah akan dikalahkan dan kegagalan menjadi sahabat putra-putra dakwah.” (Majmu’at Rasaa-il, hal 69)
            Ikhwah Fillah….
Jadi iradah dan hamasah merupakan sebuah keniscayaan dan keharusan dalam memperjuangkan fikrah dakwah ini. Karena fikrah dakwah ini tidak mungkin dirasakan oleh masyarakat dan menjadi opini umum kecuali adanya kekuatan hamasah dan iradah yang bersemayam dalam jiwa para dai. Fikrah dakwah ini bias sukses apabila ada kekuatan iman, keikhlasan di jalannya, kekuatan hamasah, kesiapan berkorban dan beramal untuk merealisasikan tujuan-tujuannya.

Kiat-kiat Menumbuhkan dan Menjaga Iradah Qawiyah
            Ikhwah Fillah…
Untuk menumbuhkan dan menjaga iradah qawiyah dalam diri seorang dai, maka harus dilakukan beberapa langkah berikut ini;
Pertama, Keimanan yang kuat akan kebenaran prinsip dakwah
Dengan mengimani kebenaran prinsip-prinsip dakwah, maka seorang kader atau dai akan terus memperjuangkan nilai-nilainya tanpa mengenal lelah, bosan dan loyo dalam bergerak. Keimanan inilah yang mampu membangun, menumbuhkan dan memelihara iradah dan semangat yang telah mengakar dalam jiwa seorang dai. QS 22:77
 Kedua, Pemahaman yang Integral dan Komprehensif Tentang Visi dan Misi Kehidupan
Ketika kita memahami dengan benar tentang visi dan misi kehidupan, maka akan lahir sebuah kehendak yang kuat dan hamasah yang menggelora untuk bias mewujudkan visi misi ini. Kita akan senantiasa berpacu dalam mengemban dan menebarkan nilai-nilai dakwah untuk mengisi ruang visi misi kehidupan kita. Semangat mencari ridha Allah dalam beribadah, berkarya, bekerja dan bermuamalah adalah semangat yang lahir dari pemahaman yang benar tentang visi misi kehidupan kita.

Ketiga, Memahami Perjuangan Para Nabi dan Rasul
Keempat, Memahami sunnatul ibtila dalam dakwah
Kelima, Membangun sensitivitas yang kuat
Dan dengan memahami perjuangan, pengorbanan dan sunnatul ibtila dalam dakwah, akan memperkokoh iradah dan semangat kita dalam menebarkan nilai-nilai kebenaran, kebaikan dan keindahan di tengah-tengah masyarakat.
Ikhwah Fillah…
Semoga kita benar-benar menjadi kader dakwah yang memiliki simat ikhwani dan memiliki iradah kuat serta memiliki api hamasah yang tak pernah padam dalam beraktivitas di medan perjuangan dakwa kita. Wallahu A’lam Bish-shawwab.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُوْا اللهَ لِيْ وَلَكُمْ - والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Kamis, 09 Oktober 2014

Fiqh Prioritas dan Fiqh Komparasi ( Muwazanah ).


 Bila kita berbicara tentang fiqh prioritas,otomatisakan terbahas di dalamnya fiqh komparasi,karenadiantara keduanya terdapat komparasi yang amatkuat.Tak berlebihan apabila kita katakan bahwa fiqhkomparasi merupakan elemen penting dalam fiqhprioritas. Menurut Dr.Yusuf Qardhawi dalam bukunya " Aulawiyatall harakah Al Islamiyah ",yang dimaksud dengan fiqhkomparasi mencakup beberapa point :

1 ). Komparasi antara kemaslahatan satu sama lain,darisegi tingkatan,validitas,dan kedalaman pengaruhnya.


2 ) Komparasi antara kemudharatan ( mafasid ),satusama lain.


3 ).Komparasi antara kemaslahatan dankemudharatan,apabila terjadi kontradiksi antarakeduanya. 


A. ) Komparasi antara Kemaslahatan  satu sama lainnya:Jika terjadi kontradiksi antara kemaslahatan dengankemudharatan dalam tingkatan yang sama.Maka Maslahatyang di dalamnya terdapat pemeliharaan terhadap agamadi dahulukan terhadap pemeliharaan terhadap jiwa.Jiwa didahulukan terhadap akal,akal di dahulukanterhadap keturunan.Demikian halnya keturunan dikedepankan terhadap harta.( Fiqh Awwaliyat oleh YusufQardhawi ). Jihad dalam memelihara agama dan aqidah,diwajibkan,walaupun mengakibatkan terbunuhnya banyakjiwa.meminum khamar di bolehkan bagi orang yangkehausan,dan tidak menemukan selain khamar,karenamemelihara jiwa,lebih diutamakan dari pada memeliharaakal. Apabila kontradiksi terjadi antara kemaslahatan dalamtingkatan yang sama dan didalamnya terdapatpemeliharan terhadap aspek yang sama pula,maka dalamkondisi ini,kita mendahulukan kepentinganumum,ketimbang kepentingan pribadi.Misalnyapengharaman ihtikar ( monopoli ) dalam perniagaan. 


B. ) Komparasi antara Mudharat satu sama lainnya :Sebagaimana terjadi kontradiksi antara maslahat,dalammudharat juga kita temukan hal yang sama.Fuqaha telahmenegaskan bahwa jika terjadi kontradiksi antara duakemudharatan,yang salah satunya harus kitalakukan,maka kerjakan yang lebih kecil mudharatnya (akibat buruknya ). Berobat dengan najis,bila yang suci tidakdiperbolehkan,karena membiarkan penyakit tanpa diobatilebih fatal akibatnya ketimbang berobat dengan najis. Demikian juga,pembolehan mengangkat seorang pemimpinwalaupun ilmunya belum mencapai tingkat ijtihad.Sebabbahaya yang di timbulkan dari membiarkan ummat tanpapemimpin lebih besar ketimbang mengangkat pemimpinyang belum mencapai tingkat ijtihad. 


C.) Komparasi antara kemaslahatan dan kemudharatan : Jika dalam satu masalah terkumpul kemaslahatan dankemudharatan satu sama lainnya,dalam artian : Untukmencapai maslahat,kita harus melakukan mafsadat,jikatidak maka maslahat itu tidak tercapai.Dalam halini,kita harus mengambil yang dominan ( mayoritas).Karena sebagaimana yang digariskan oleh pakar ushulfiqh " Lilaksar hukmu lilkulli ".dianggap sebagaihukum keseluruhan.( tapi perlu di ingat disini kaedah asal,adalahmendahulukan agama, ( akidah ),baru jiwa,jiwa baruakal umum baru pribadi dan seterusnya ). 


Apabila dalam suatu masalah,kemudharatan yang lebihdominan,maka wajib menjauhinya dengan tanpamemperdulikan maslahat.Hal inilah yang tersurat dalamAl Qur'ah tentang hukum khamar dan judi : ( Q.S Albaqarah 129 ) Berbohong , misalnya,adalah suatu kemudharatan yangdiharamkan oleh agama.Tapi jika dengan berbohongmaslahat yang di timbulkan olehnya lebih besar,sepertiberbohong untuk islah  ( mendamaikan ) antaramanusia,maka berbohong itu di perbolehkan. Aplikasi fiqih Prioritas : Ada beberapa aplikasi dari fiqh Prioritas :1 ).Mengutamakan kualitas merupakan salah satuprioritas yang ditegaskan oleh Syar'i.Al Qur'anmengecam kelompok yang mengutamakan kuantitas,tetapitidak berkualitas.Lihatlah kecaman Allah terhadapummat islam yang jumlahnya banyak,tetapi tidakberkualitas,mereka bagaikan buih di lautan.
 Lihat Q.S. Al Ankabut 63,Al A'raf 187 ).


SebaliknyaAllah memuji kelompok yang beramal dan bersykursekalipun sedikit jumlahnya ( Q.S As Shad 24,Q.S AsSaba 13 ). Sebagai bukti,kita dapat mengingat kembali kisahtentara thalut yang berhasil menghancurkan pertahananjalut,walau kuantitas mereka jauh lebih kecil ( Q.S Albaqarah 249-251 ). 


Demikian juga halnya,apa yangterjadi pada rasulullah dan sahabatnya pada perangBadr , dengan jumlah yang kecil,dapat mengalahkan kaummusyrik yang jauh lebih besar jumlahnya. ( Q.S AlImran 123 ). 


Sementara di perang Hunain,ketika itu jumlah kaummuslimin hampir mengalami kekalahan ( ingat ceritaperang Hunain ).,kalau bukan karena pertolongan AllahSWT,mereka silau dengan kuantitas dan mulai dirasukiakan kesenangan harta rampasan perang,tanpamemperhatikan kualitas kekuatan rohani . ( kekuatan rohani inilah yang sering di lalaikan olehummat islam saat ini,sangat jarang yang memberi makanruhaninya,berupa penerangan cahaya Illahi dengan AlQur'an Hadist dan sejarah Nubala,kaumsalafusshalih,kurang memberi makan ruhani dan jiwamereka dengan ilmu  ) . dan juga kurang mendalami  siasat perang ( Q.S AtTaubah 25-26 ).Perang zaman dahulu dan saat ini denganpedang,tombak peluru,panah,bom,nuklir,namun perangyang tersembunyi,jarang di perhatikan ummatislam,yairu perang dengan " pemikiran " ( Ghazwatulfikr ). 


Tanpa disadari pemikiran Ummat islam sudah mulaidirasuki oleh pemikiran-pemikiran di luar Islam.Inilahperang yang teramat bahaya,karena ia tidakkelihatan,tapi dapat dirasakan akibat kekalahannya.  




Tujuan Agama dalam menjaga Kehidupan
manusia.
Ad-Dhoruriyyat Al Khomsah:
1.Menjaga Agama (Hifdzuddin)
2.Menjaga Jiwa (Hifdzun Nafs)
3.Menjaga Akal (Hifdzun ‘Aql)
4.Menjaga Keturunan (Hifdzun Nasab)
5.Menjaga Harta (Hifdzun Maal)



Dalam kitabnya membahas Prioritas dalam Hal :
Ilmu dan Pemikiran :
1.Prioritas Ilmu dari pada ‘Amal
2.Pemahaman daripada Menghafal
3.Tujuan Syariat daripada Dzohirnya
4.Ijtihad daripada Taklid.
Dalam Ibadah
1.Ibadah fardhu daripada Sunah
2. fardhu ‘ain daripada fardhu Kifayah
3. Hak-hak Jama’ah lebih didahulukan daripada hak-hak individu


Prioritas Dalam Da’wah

Meringankan dan Tidak Memberatkan
Memudahkan dan tidak menyulitkan
Terkadang perubahan Fatwa tergantung Perubahan Kondisi
Dalam berda’wah senantiasa memperhatikan hukum Tajarrud

Prioritas DalamAmal
Mendahulukan ‘Amal yang kontinu dari pada yang terputus
‘Amal yang bermanfaat daripada kurang bermanfaat
Terkadang suatu amalan berbeda keutamaannya dengan situasi dan Kondisi.

Rabu, 01 Oktober 2014

BERITA ALAM ISLAMI

Turki, Negara Paling Dermawan di Dunia



Kendati dituduh HT sebagai antek Barat dan budak Zionis, serta diserang pemerintah Mesir, Saudi, Emirates dan Kuwait sebagai pendukung teroris karena mendukung Ikhwanul Muslimin di Mesir. Turki menjawab semua tuduhan di atas dengan karya nyata, bukan sekedar koar-koar Toa, KTT, atau muktamar seperti yang dilakukan para pengkritiknya.

Berikut jawaban Turki:

1. Dalam 2 minggu menerima dengan tebuka 150.000 pengungsi Syiria. Sehingga total pengungsi Syiria di Tuki mencapai 1.25 juta jiwa. Setiap bulannya Turki mensuplai kebutuhan sembako, plus dengan energi dan kebutuhan air.

2. Data Statistik Internasional mencatat, bahwa Turki meraih rangking pertama sebagai negara donor dunia. Bahkan disebut sebagai negara "Paling Dermawan", dimana sumbangan donor dan donasi sosial Turki keluar negeri mencapai 0.21 % dari APBN Turki. Jumlah totalnya adalah 1.6 milyar dollar.

Data statistik Internasional ini menjadikan Turki berada di urutan pertama sebagai negara donatur dunia, setelah sebelumnya di tahun 2012 dan 2013 berada di urutan ketiga.

Dengan demikian, Turki demokratis-sekuler yang kini dipimpin Erdogan-Davutoglu (Presiden-PM), menjadi negara Islam non Arab yang paling perhatian tentang krisis kemanusiaan di negara-negara Arab dan menimpa bangsa Arab. Bahkan Turki menjadi negara Muslim pertama yang mampu mengirimkan bantuan ke seluruh dunia, atas persetujuan dan restu dari level tertinggi di negara tersebut. Tak jarang kita perhatikan, Erdogan-Davutoglu (Presiden-PM) Turki mengirimkan bantuan ke negara-negara krisis seperti di Myanmar, Palestina, Aceh, hingga negara di Afrika.

Pantaskah kita mendengar tuduhan HT dan tuduhan negara-negara Arab yang justru menjadi predator terhadap warga Palestina?
 Wallahu A'lam.

(by: Nandang Burhanudin)

Erdogan: PBB Jadi Sumber Masalah Dunia
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg17yEUPuRkiqyltIUt4DMGCqaqllncvhxM9HWkqo91saLohXHWJrZXnb3hdR-Y4gQF_vAZTpHMjAV2mN1a73X3VaO1ExVt2pnNZFyxnKppM-zRO0Sc3js2wSrTAauu6EOEFrA53VsrglfA/s1600/1411930130972.jpg

Presiden Turki Rajab Tayeb Erdogan mengatakan: "apakah tepat PBB dijadikan tempat berbicaranya para pelaku kudeta? Bukankah seharusnya PBB itu forumnya para pemimpin terpilih dunia yang dipilih oleh rakyatnya secara demokratis dan dengan suka rela? Atau PBB cuma forum khusus buat pidato-pidato murahan rezim-rezim diktator? Atau buat semua dan siapa saja boleh bicara dan berpidato di PBB? Jika demikian lain lagi pembahasannya. Saya sebagai Rajab Tayeb Erdogan dan sebagai orang yang mengimani demokrasi; maka berphoto bersama dengan orang-orang yang sampai kepada kekuasaan dengan cara yang tidak demokratis, saya tidak sudi!".

Pidato tersebut disampaikan saat pembukaan KTT World Economic Forum di Istanbul kemarin.

Erdogan menegaskan, bahwa dunia ini bukan hanya terdiri dari lima negara, "dan sangat tidak tepat jika kita menggantungkan nasib dunia ini hanya kepada lima negara tersebut (maksudnya adalah negara-negara yang menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB). Enggak mungkin banget kalau nasib saya diserahkan kepada sikap lima negara itu. Sekarang terjadi kezaliman di Suriah, di Irak. Saat mengambil keputusan terkait, muncul pertanyaan, bagaimana sikap Dewan Keamanan? bagaimana sikap lima negara tersebut, atau salah satu dari lima negara tersebut? bila satu negara saja mengatakan tidak maka selesai masalah, dan tidak ada satupun yang bisa mengubah keputusannya. Apakah nasib jagat raya ini bergantung pada sikap satu anggota saja?"

Erdogan juga menyinggung bahwa banyak negara masih saja melakukan politik kekerasan dan memperhamba rakyatnya sehingga menyebabkan berbagai kerusakan yang parah dan berakibat merebaknya teroris keseluruh dunia dan merambah ke berbagai wilayah geografis yang luas dan mengancam keamanan dunia.

Terkait aliansi yang dikomandoi oleh Amerika Serikat melawan ISIS, Presiden Turki mengatakan: "tentunya operasi yang sedang berjalan melawan ISIS di Suriah dan Irak yang dilakukan aliansi itu penting, itu pasti. Namun saya ingin mengingatkan bahwa itu belum cukup, dan seyogianya sudah merumuskan mekanisme baru yang menjadi solusi jangka panjang pada berbagai krisis yang ada, kalau cuma menjatuhkan bom sana-sini bukanlah solusi."

Selanjutnya Erdogan mengatakan: "wahai dunia, ketika organisasi teroris model ISIS muncul kalian pada berteriak, tapi kalian semua diam ketika berhadapan dengan organisasi teroris model PKK (Partiya Karkerên Kurdistan/ Kurdistan Workers' Party)? Kenapa tidak ada yang bersuara? Kenapa anda-anda semua tidak mengajak dunia untuk membuat aliansi untuk memerangi secara bersama-sama?". Seperti dilansir Anadolu, Minggu (28/09)-[Syaff]

http://www.aa.com.tr/ar/turkey/396585


Buntut Pidato Erdogan di PBB, Turki-Uni Emirat Saling "Serang"

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzhl_IaC4aN4Kg7HUXKp20s2QreYz_YBhKTuwptHsoEKy9NfqiwnNW84XO8PK-u79QRCvXpDSOx2IY2duwnjelO58SGQq6oKL162qa0ZUTerOG5snrkgSgEFdbDpnBxSPgjiKqbjbp4RBI/s1600/erdogan_UN.jpg

Kementrian Luar Negeri Turki mengecam keras pernyataan yang dikeluarkan oleh Emirate (Uni Emirate Arab) terkait pidato Presiden Turki Rajab Tayeb Erdogan di depan sidang PBB di New York pada Rabu lalu (24/9/2014). Erodgan saat itu kembali "menyerang" rezim kudeta militer Mesir. (Baca:
 Menyerang Kejutkan Para Pemimpin Dunia, Erdogan Angkat Simbol Rabiah di Forum PBB) 

Dalam pernyataannya pada kemarin Sabtu (27/09) Kemenlu Turki memandang bahwa "sikap Emirate tersebut menyalahi etika diplomatik, dan dengan alasan apapun tidak bisa diterima". Turki juga mengatakan bahwa: "dalam berpolitik, Turki selalu berpijak diatas prinsip-prinsip demokrasi, hukum internasional, nilai-nilai kemanusiaan, dan senantiasa mengutamakan hak-hak legitimasi rakyat, dan Turki senantiasa berpijak kepada konsep-konsep tersebut pada setiap parhelatan internasional dengan konsisten".

Turki menegaskan bahwa "menghormati pilihan rakyat yang berlangsung secara demokrasi, dan mengecam penggulingan pemerintahan terpilih dengan cara-cara yang tidak demokratis seperti kudeta; adalah hasil dari sikap Turki yang senantiasa berpegang kepada prinsip. Turki mengambil sikap politik ini atas dasar legitimasi demokrasi".

Kemenlu Turki menjelaskan bahwa bisa jadi sebahagian negara merasa tidak nyaman dengan sikap Turki ini, tapi bukan menjadi haknya untuk melancarkan tudingan yang tidak layak kepada Presiden Erdogan, karena sikap seperti itu sangat berlawanan dengan kemashlahatan hubungan persahabatan kedua negara.

Turki menyampaikan harapannya agar Emirate bisa menghormati nilai-nilai standar hubungan antar negara dan tidak sembarangan mengeluarkan pernyataan-pernyataan pada berbagai permasalahan yang bukan menjadi urusannya secara langsung.

Perlu disebutkan bahwa Kemenlu Emirate pada Kamis lalu memprotes berbagai kecaman yang dilancarkan Presiden Turki Rajab Tayeb Erdogan terkait berbagai permasalahan internal Mesir pada pidatonya di depan sidang PBB di New York. Dalam pernyataan yang dipulikasikan oleh berbagai kantor berita resmi Emirate, Kemenlu Emirate menilai hal itu sebagai tindakan intervensi terang-terangan terhadap internal Mesir. Seperti dilansir Anadolu, Sabtu (27/09)-[Syaff]

*sumber: http://www.aa.com.tr/ar/turkey/395968


Rezim As-Sisi Larang Adzan Subuh Pakai Pengeras Suara

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjj8_1swxCjJIOovX7cS4QsVXZX1dct_k2fzb_RH98Z_L8Cu0OJHJox9KBGctxbbIro7K8cHaCRXKbNc1ZGQisxVQ1TequF9dffpH73bAws6x-fQGMOkA8AjMw-EGwLnfDbwqfPeIiN0U4s/s1600/islamist+protesters_mosque+in+cairo.jpg

Muhammad Mukhtar Jumat, Mentri Wakaf pemerintahan Rezim Kudeta As-Sisi mengumumkan bahwa Kementrian Wakaf tidak akan rujuk dari keputusannya terkait penghentian menggunakan pengeras suara saat shalat subuh, dan bagi siapa saja dari pegawai masjid yang melanggar keputusan tersebut maka akan dihukum dengan memotong sebulan gajinya dan akan dilakukan pemeriksaan terhadapnya.

Mukhtar juga menegaskan keharusan menutup masjid-masjid kecil yang selama ini senatiasa digunakan untuk shalat jumat, sehingga shalat jumat hanya boleh dilakukan di masjid-masjid besar saja. Hal itu dilakukan dalam rangka melarang para ustaz-ustaz -yang tidak berafiliasi ke Al-Azhar pendukung kudeta- untuk berkhotbah naik mimbar. Sebagaimana yang dilansir egyptwindow.net, Sabtu (20/09)-[Syaff].

*link: http://www.egyptwindow.net/news_Details.aspx?Kind=7&News_ID=57602


Senin, 29 September 2014

BAYAN DEWAN SYARIAH WILAYAH NTB PARTAI KEADILAN SEJAHTERA NOMOR : 01/B/K/DSW NTB-PKS/1430 TENTANG ANJURAN MENINGKATKAN IBADAH PADA SEPULUH HARI PERTAMA BULAN ZULHIJJAH




Di antara nikmat Allah  kepada hamba-Nya adalah bahwa Dia menciptakan musim-musim kebaikan, agar mereka memperbanyak amal shalih dan meraih banyak pahala dan kebaikan. Di antara musim kebaikan itu adalah sepuluh hari pertama (tanggal 1 sampai 10) bulan Zulhijjah. Ibnu Rajab mengatakan: “Amal shalih dilipatgandakan pahalanya karena beberapa sebab diantaranya karena keutamaan tempat seperti ibadah di tanah haram, karenanya dilipat gandakan pahala shalat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, juga karena kemuliaan masa seperti bulan Ramadhan dan sepuluh hari Zulhijjah”.

KEUTAMAAN SEPULUH HARI PERTAMA ZULHIJJAH

1.      Allah bersumpah dengan 10 hari pertama Zulhijjah dalam kitab-Nya, yaitu firman-Nya:
}وَالْفَجْرِ . وَلَيَالٍ عَشْرٍ{
      "Demi fajar, dan malam yang sepuluh" (QS.Al-Fajr 1-2). Kata Ibnu Abbas, Ibnuzzubair dan Mujahid bahwa malam yang sepuluh maksudnya adalah sepuluh pertama Zulhijjah, sebagaimana disebutkan Ibnu Katsir dalam tafsirnya. Bila Allah bersumpah dengan makhluk-Nya berarti menunjukkan keutamaannya, Ibnul Qayyim mengatakan: "Sumpah Allah dengan sebagian makhluk-Nya menunjukkan bahwa makhluk tersebut adalah salah satu ayat (tanda kekuasaan)-Nya yang agung" (lihat kitab: Attibyan fi aqsamil Quran karya Ibnul Qayyim hal.3) . 
2.      Amal shalih pada sepuluh awal Zulhijjah sangat disukai oleh Allah I. Sebagaimana sabda Rasulullah r dari Ibnu Abbas t:
ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام يعني العشر . قالوا يا رسول الله ولا الجهاد في سبيل الله؟ . قال : "ولا الجهاد في سبيل الله . إلا رجل خرج بنفسه وماله فلم يرجع من ذلك بشيء
      "Tidak ada hari yang amal shalih padanya lebih Allah sukai selain daripada hari-hari yang sepuluh ini". Para sahabat bertanya: "sekalipun dari jihad fisabilillah wahai Rasulullah?". Rasulullah menjawab: "sekalipun dari jihad fisabilillah, kecuali seorang lelaki yang keluar berjihad dengan harta dan jiwanya, ia tidak membawa kembali sedikitpun darinya" ((HR.Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Syeikh Al-Albani).
3.      Amal shalih pada sepuluh awal Zulhijjah sangat utama. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah r dari Ibnu Abbas t:
      "Tidak ada amal yang dikerjakan pada suatu hari yang lebih utama dibanding dengan hari-hari yang sepuluh ini…" (HR.Bukhari)
4.      Hari yang agung di sisi Allah I , sebagaimana sabda Rasulullah r dari Ibnu Umart: "Tidak ada hari yang paling agung di sisi Allah dan paling Ia sukai amal padanya selain dari hari-hari yang sepuluh ini, karenanya perbanyaklah padanya Tahlil (ucapan lailaha illallah), takbir (ucapan Allahuakbar) dan tahmid (ucapan Al-hamdu Lillah)". (HR.Imam Ahmad)
5.      Allah I menyebutnya sebagai hari-hari yang telah ditentukan untuk berzikir (menyebut dan mengagungkan) nama Allah I dalam kitab-Nya:
} وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ {
      " Dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan" (QS.Al-Hajj 28)
6.      Hari Arafah (tanggal 9 Zulhijjah) adalah termasuk hari yang paling utama, hari diampunkannya dosa-dosa, hari pembebasan dari neraka, sebagaimana sabda Rasulullah r: "Tidak ada hari yang Allah I membebaskan hamba-Nya paling banyak dari neraka selain dari hari Arafah" (HR.Muslim).
7.      Hari bersuka ria kaum Muslimin, Rasulullah r bersabda:
      "Hari Arafah (9 Zulhijjah), hari kurban (10 Zulhijjah), dan hari-hari Tasyriq (tgl.11,12,13 Zulhijjah) adalah raya kita kaum Muslimin, dan hari makan dan minum" (HR.Turmudzi, Abu Dawud, Nasai dan Hakim).
8.      Said Ibnul Musayyib salah seorang ulama tabiin bila memasuki sepuluh awal Zulhijjah melakukan ibadah dengan giat sampai tidak bisa disaingi sama sekali (Atsar riwayat Ad-Darimiy). Kata beliau: "Bila sepuluh hari Zulhijjah tiba, maka janganlah kalian memadamkan lampu kalian! (maksudnya perbanyak ibadah malam dan baca Quran)".
Ibnu Hajar al-Asqalani mengatakan: "Sebab diistimewakannya sepuluh hari awal Zulhijjah karena berhimpunnya beberapa ibadah besar yang tidak ada pada hari-hari yang lainnya, yakni shalat, puasa, sedekah, kurban, dan Haji".
Ibnu Taimiyah ketika ditanya:  "10 hari pertama Zulhijjah yang lebih utama atau 10 hari terakhir Ramadhan?, beliau menjawab: "Siang hari sepuluh hari pertama Zulhijjah lebih utama dari siang hari sepuluh terakhir Ramadhan, dan sepuluh malam terakhir Ramadhan lebih utama dari sepuluh malam pertama Zulhijjah".


AMAL SHALIH PADA SEPULUH HARI PERTAMA ZULHIJJAH

Berdasarkan penjelasan Rasulullah dalam hadits-hadits di atas, amal shalih pada sepuluh awal bulan Zulhijjah bisa dikategorikan menjadi dua:
Pertama: amal shalih secara mutlak apapun bentuknya, baik shalat, puasa, zikir, membaca Quran, Shalawat, infak, sedekah, dan amal-amal shalih lainnya; semuanya disarankan untuk ditingkatkan baik kwantitas maupun kwalitas pelaksanaannya.
Kedua: amal shalih yang tertentu yang disebutkan oleh Rasulullah secara khusus.   Semua amal ini dicintai oleh Allah dan sangat utama.  
Di antara amalan yang disyariatkan dan disarankan untuk dilakukan pada sepuluh hari ini di antaranya:

1.       Puasa, khususnya hari Arafah (tanggal 9 Zulhijjah).
Imam Nawawi mengatakan: "Berpuasa pada sembilan hari ini mustahabb istihbab syadid (dianjurkan dengan sangat)".  Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah r dari salah seorang isteri beliau:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَصُومُ تِسْعَ -تسعا من- ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ
"Rasulullah  berpuasa 9 hari Zulhijjah, hari Asyura (10 Muharram), dan tiga hari dari setiap bulan". (HR.Ahmad, Abu Dawud, dan Nasai; dan dishahihkan oleh Syeikh Al-Albani).  
Dan lebih dianjurkan pada tanggal 9 Zulhijjah, berdasarkan sabda Rasulullah r yang mengatakan:
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ
"Puasa hari Arafah itu saya mengharapkan dari Allah bisa menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun berikutnya" (HR.Muslim). Puasa hari Arafah ini disunnahkan bagi yang tidak sedang melaksanakan haji, sedang bagi para jemaah haji tidak disyariatkan berpuasa pada hari ini, karena Rasulullah tidak berpuasa saat beliau wukuf, bahkan beliau melarang berpuasa pada hari ini. Abu Hurairah t meriwayatkan: "Rasulullah melarang melakukan puasa Arafah di Arafah" (HR.Imam Ahmad dan Al-Hakim dengan syarat Bukhari).

2.      Zikir (takbir) dan doa.
Sebagaimana sabda Rasulullah r dari Ibnu Umart:
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمَ عِنْدَ اللَّهِ وَلاَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنَ الْعَمَلِ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ الْعَشْرِ فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنَ التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ وَالتَّحْمِيدِ
"Tidak ada hari yang paling agung di sisi Allah dan paling Ia sukai amal padanya selain dari sepuluh hari ini, karenanya perbanyaklah padanya Tahlil (ucapan lailaha illallah), takbir (ucapan Allahuakbar) dan tahmid (ucapan Al-hamdu Lillah)". (HR.Imam Ahmad)
Zikir pada sepuluh hari ini lebih dianjurkan, juga ditambah dengan hari-hari Tasyriq (11,12,13 Zulhijjah), baik zikir secara mutlak maupun muqayyad (tertentu); Zikir mutlak maksudnya berzikir dalam semua waktu dan kondisi sejak  masuknya bulan Zulhijjah sampai tanggal 13 Zulhijjah., baik di rumah, di tempat tidur, di pasar, maupun di jalan, baik dilakukan dengan duduk, berjalan kaki, berkendaraan, berbaring, saat berpindah dari suatu tempat ke tempat lain, atau berpindah dari satu kondisi ke kondisi lain, sebagaimana dilakukan Ibnu Umar, Abu Hurairah, Maimunah dan sahabat-sahabat lainnya (lihat riwayatnya dalam shahih Bukhari 2/457). Zikir muqayyad (tertentu) maksudnya berzikir setelah melaksanakan shalat lima waktu mulai dari setelah melakukan shalat subuh pada tanggal 9 sampai setelah ashar tanggal 13 Zulhijjah. Berarti dalam lima hari dan setelah 23 shalat fardhu. Lafaz takbir adalah: "Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar, Lailahaillallah Allahuakbar, Allahuakbar wa lillahilhamd".

3.      Shalat Iedul Adha dan mendengarkan khutbah.
Shalat ini dilakukan pada tanggal 10 Zulhijjah, yakni pada hari raya Iedul Adha. Shalat Ied ini sangat dijaga pelaksanaannya oleh Rasulullah. Sebagian Ulama memandang hukum pelaksanaannya wajib, sebagian memandangnya Sunnah Muakkadah. Namun bagi seorang Muslim jangan sampai meremehkan pelaksanaannya agar mendapatkan pahala dan keberkahannya. Rasulullah sangat menekankan pelaksanaan shalat ini, bahkan memerintahkan para wanita yang sedang datang bulan dan para gadis agar keluar menghadirinya untuk  ikut bertakbir dan berdoa bersama yang lainnya.
Dari Abu Said berkata: “Rasulullah r keluar pada hari Idul Fitri dan Idul Adha ke mushalla (tanah lapang tempat pelaksanaan Shalat Ied). Yang pertama beliau lakukan adalah shalat, kemudian menghadap kaum Muslimin -sedang mereka tetap pada shafnya- Rasulullah r berkhutbah memberi nasehat dan menyuruh mereka.” (Muttafaq ‘alaih).
Dalam hadits lain dari Ummu ‘Athiyah berkata: ”Kami diperintahkan agar wanita yang bersih dan yang sedang haidh keluar pada dua Hari Raya, hadir menyaksikan kebaikan dan khutbah umat Islam dan orang yang sedang haidh menjauhi mushalla.” (Muttafaq ‘alaih)

4.      Menyembelih hewan kurban (Udhiyah) dan bertakbir pada hari-hari Tasyriq
Yaitu menyembelih hewan kurban (kambing, kibas, sapi atau onta)  sebagai taqarrub (mendekat) kepada Allah. waktunya setelah shalat Ied sampai  tanggal 13 Zulhijjah. Hukumnya sunnah muakkadah, sebagian ulama memandang wajib.
Allah I berfirman:
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah.” (QS al-Kautsr 2).
Rasulullah r sangat menyarankan untuk berkurban, dari Aisyah beliau bersabda:
مَا عَمِلَ ابْنُ آدَمَ يَوْمَ النَّحْرِ عَمَلاً أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هِرَاقَةِ دَمٍ -إهراق الدم- وَإِنَّهُ لَيَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَظْلاَفِهَا وَأَشْعَارِهَا وَإِنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ عَلَى الأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا
Tidak ada amal yang paling utama yang dilakukan seoarang anak Adam pada hari kurban selain berkurban, kelak pada hari kiamat ia akan datang dengan tanduknya, kuku-kuku dan bulu-bulunya, kurban itu diterima oleh Allah, karenanya berbahagialah (kalian yang berkurban) (H.R.Turmudzi dan Ibnu majah, dishahihkan oleh Syeikh Al-Albani dalam Misyaktul Mashobih).
Dalam hadits lain Rasulullah r bersabda:  
الأَضَاحِىُّ سُنَّةُ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ بِكُلِّ شَعَرَةٍ حَسَنَةٌ
Berkurban adalah sunnah moyang kalian Nabi Ibrahim, ada kebaikan (pahala) pada setiap helai bulu hewan kurbannya (maksudnya pahala yang sangat banyak) (HR.Imam Ahmad, Turmudzi,Ibnu Majah,Thabrani,Baihaqi dan Imam al-Hakim; kata beliau: sanadnya shahih).
Pada hari-hari ini juga disunnahkan bertakbir, Firman Allah I :
وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ
Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang.” (QS. Al-Baqarah: 203).
Para ulama sepakat bahwa yang dimaksud dengan beberapa hari berbilang pada ayat tersebut adalah hari-hari Tasyriq, yaitu tanggal 11,12 dan 13 Zulhijjah.
Imam Al-Bukhari memasukkan hari Tasyriq pada hari sepuluh pertama Zulhijjah, dan
memiliki keutamaan yang sama sebagaimana disebutkan dalam hadits-hadits di atas. Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-‘Asqalani memberikan komentar dalam kitabnya Fathul Bari: pertama, bahwa kemuliaan hari Tasyriq mengiringi kemuliaan Ayyamul ‘Asyr (hari yang sepuluh); kedua, bahwa keduanya terkait dengan amal ibadah haji; ketiga, bahwa sebagian hari Tasyriq merupakan bagian dari hari ‘Ayyamul ‘Asyr yaitu hari raya Idul Adha (tanggal 10).
Pada hari Tasyriq juga masih disunnahkan untuk berkurban. Rasulullah r bersabda:
كُلُّ أَيَّامِ التَّشْرِيقِ ذَبْحٌ
 “Seluruh hari Tasyriq adalah hari penyembelihan (kurban).” (HR Ahmad, dishahihkan oleh Syeikh Al-Albani).
Demikian Bayan Dewan Syariah Partai Keadilan Sejahtera sebagai panduan pada sepuluh hari pertama bulan Zulhijjah, semoga Allah memberikan keberkahan dan taufiq-Nya kepada kita semua, Amin.


Mataram, 29  Zulqaidah 1431 H
                6 November 2010 M


DEWAN SYARIAH WILAYAH NTB
PARTAI KEADILAN SEJAHTERA





TGH. SATRIAWAN,Lc.,MA
KETUA