Oleh: Aunur Rafiq Saleh
1- Berdakwah (mengajak manusia) kepada Allah merupakan kemuliaan sangat besar bagi sang dai. Karena jalan ini ditempuh oleh para imam dan orang-orang mulia sebelumnya terutama para Rasul Allah. Renungkanlah betapa mulianya para teladan tersebut. Karena itu, melakukan dakwah berarti mengikuti jejak langkah dan petunjuk mereka. Firman Allah:
اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ هَدَى اللّٰهُ فَبِهُدٰٮهُمُ اقْتَدِهْ ۗ قُلْ لَّاۤ اَسْـئَلُكُمْ عَلَيْهِ اَجْرًا ۗ اِنْ هُوَ اِلَّا ذِكْرٰ ى لِلْعٰلَمِيْنَ
"Mereka itulah (para nabi) yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka. Katakanlah (Muhammad), Aku tidak meminta imbalan kepadamu dalam menyampaikan (Al-Qur'an). Al-Qur'an itu tidak lain hanyalah peringatan untuk (segala umat) seluruh alam." (QS. Al-An'am: 90)
2- Berdakwah mengajak manusia kepada Allah berarti menerangi jalan orang-orang yang sedang kebingungan, atau tidak mengetahui apa tujuan hidup mereka dalam kehidupan ini, atau meningkatkan kebaikan yang telah mereka miliki. Betapa banyak program dan agenda dakwah yang menjadi sebab bagi seorang pemuda atau seseorang yang sedang lalai lalu mendapatkan hidayah dan menyadari apa tujuan keberadaan mereka di muka bumi ini sehingga hidup mereka bermakna dan tidak hampa.
3- Berdakwah mengajak manusia kepada Allah juga menjadi sebab peneguhan bagi dai di atas agama Allah. Firman Allah:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِنْ تَـنْصُرُوا اللّٰهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ اَقْدَا مَكُمْ
"Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (QS. Muhammad: 7)
Seharusnya hal ini menjadi kabar gembira, motivasi dan semangat bagi setiap orang yang tergabung dalam kafilah dakwah, karena Allah meneguhkannya di atas agama ini sebagai ganjaran bagi jerih payahnya dan perjuangan dakwahnya.
Dengan menyampaikan ajaran-ajaran Islam dan nilai-nilai kebaikan kepada mad'u, sebenarnya pihak yang pertama kali mendapatkan kebaikannya adalah sang dai itu sendiri sebelum mad'u sehingga ia selalu terdorong untuk komit dengan nilai-nilai yang disampaikannya. Apalagi jika dia selalu mengingat prinsip dakwah yang disebutkan Allah dalam firman-Nya:
كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللّٰهِ اَنْ تَقُوْلُوْا مَا لَا تَفْعَلُوْنَ
"(Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan." (QS. As-Saff: 3)
Bahkan dalam fakta realitas, salah satu sebab terjadinya futur dan kelemahan dalam berkomitment dengan ajaran Islam di kalangan sebagian dai adalah karena dia berhenti berdakwah dan membina.
3- Para dai harus memerhatikan taurits dakwah (pewarisan dakwah) kepada generasi muda dengan membina mereka untuk terlibat aktif melakukan dakwah dan memiliki semangat yang tinggi dalam menyampaikan dakwah kepada saudara-saudaranya yang belum tersentuh nilai-nilai Islam. Dengan cara ini para dai dengan ijin Allah bisa mewariskan semangat dakwah di dalam jiwa mereka secara berkesinambungan.
Masalah taurits dakwah ini harus mendapatkan perhatian besar dan benar-benar berjalan prosesnya dan tidak boleh terhenti.
Salah satu keistimewaan generasi terbaik (generasi sahabat) adalah kemampuan generasi ini dalam mewariskan Islam dan dakwahnya kepada generasi berikutnya, tabi'in. Bahkan al-Qur'an menyebutkan dan mengabadikan keistimewaan ini di dalam salah satu ayatnya:
وَا لسّٰبِقُوْنَ الْاَ وَّلُوْنَ مِنَ الْمُهٰجِرِ يْنَ وَا لْاَ نْصَا رِ وَا لَّذِيْنَ اتَّبَعُوْهُمْ بِاِ حْسَا نٍ ۙ رَّضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ وَاَ عَدَّ لَهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِ يْ تَحْتَهَا الْاَ نْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۤ اَبَدًا ۗ ذٰلِكَ الْـفَوْزُ الْعَظِيْمُ
"Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung." (QS. At-Taubah: 100)
4- Berdakwah dan membina para mad'u juga bisa menambah banyak kebaikan yang mungkin tidak terbayangkan dalam pikiran. Karena Nabi saw bersabda:
مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنْ الْأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا
"Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk (kebaikan), maka ia akan mendapatkan pahala sebanyak pahala yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. "(Muslim 4831)
Bisa jadi satu fikrah dakwah atau nasehat yang disampaikan berkesan dan membekas dalam hati dan pikiran banyak orang hingga menggerakkan mereka untuk berbuat kebaikan lalu kebaikan ini terus bergulir hingga orang yang menyampaikannya mendapatkan pahalanya terus menerus bahkan setelah kematiannya.
Nabi saw bersabda:
إن العبد لَيَتَكَلَّمُ بالكلمة من رِضْوَانِ الله تعالى ما يُلْقِي لها بَالًا يَرْفَعُهُ الله بها درجاتٍ،
"Sungguh seorang hamba berbicara dengan satu perkataan yang mengundang keridaan Allah -Ta'ālā- namun dia tidak memedulikannya; tetapi dengan perkataan itu Allah menaikkannya beberapa derajat." (Bukhari dan Muslim)