‘Ali bin Abi Thalib Radhiallahu ‘Anhu berkata:
من اتجر قبل أن يتفقه ارتطم في الربا ثم ارتطم ثم ارتطم
_Barang siapa yang berbisnis namun belum memahami ilmunya, maka dia akan terjerumus kepada riba, terjerumus, dan terus terjerumus._ *(Imam Muhammad Khathib Asy Syarbini, Mughni Muhtaj, 2/22)*
*I. Definisi*
*A. Secara Bahasa:*
Riba diambil dari kata rabaa – ربا, tertulis dalam kitab Lisanul ‘Arab:
( ربا ) رَبا الشيءُ يَرْبُو رُبُوّاً ورِباءً زاد ونما وأَرْبَيْته نَمَّيته
_Raba asy-sya’yu yarbu rubuwan wa riba’an_: bertambah dan berkembang.
_Wa arbaituhu:_ aku menumbuhkannya / membuatnya berkembang. *(Syaikh Ibnu Manzhur, Lisanul ‘Arab, 3/1572. Darul Ma’arif)*
Allah ﷻ berfirman:
ويُرْبي الصدَقات
_Dan Dia (Allah) menyuburkan sedekah ..._ (QS. Al Baqarah: 276)
*B. Secara Syariat:*
Secara syariat definisinya tergantung jenis ribanya. Secara umum ada tiga jenis riba.
*1. Riba Qardh*, riba pada pinjaman, yaitu akad adanya tambahan pada pengembali utang. Contohnya: bunga pada pinjol, bank keliling, dan pada pinjaman pada bank konvensional.
Syaikh Ali Ash Shabuni mengatakan:
زيادة على أصل المال يأخذها الدائن من المدين
_Tambahan atas harta pokok yang diambil oleh pemberi utang (pinjaman) kepada yang berutang._ *(Shafwatut Tafasir, 1/143)*
Syaikh Wahbah az Zuhaili dalam kitab Al Fiqhul Islami wa Adillatuhu , Beliau membuat Sub Bab khusus berjudul Fawaidul Mashaarif (Bunga Bank), Beliau menyatakan:
وإن مضار الربا في فوائد البنوك متحققة تماماً، وهي حرام حرام حرام كالربا وإثمها كإثمه
_Bahaya riba pada bunga bank adalah sangat jelas, dan itu HARAM, HARAM, HARAM, sebagaimana riba, dan dosanya pun dosa riba._ (Al Fiqhul Islami wa Adillatuhu, 5/3745)
Fatwa serupa juga dari lembaga keulamaan seperti MUI, Majma' Fiqih Al Islami, Lajnah Daimah, Darul Ifta' Jordan, dll.
*2. Riba Fadhl*, yaitu pertukaran barang atau uang dengan yang sejenisnya, dengan nilai yang berbeda dan dilakukan di waktu yang bersamaan.
Syaikh Sayyid Sabiq menjelaskan:
وربا الفضل وهو بيع النقود بالنقود أو الطعام بالطعام مع الزيادة وهو محرم بالسنة والاجماع
_Riba Fadhl adalah jual beli uang dengan uang, atau makanan dengan makanan dibarengi dengan TAMBAHAN, hal itu diharamkan berdasarkan As Sunnah dan Ijma’._ *(Fiqhus Sunnah, 3/163, Mausu’ah al Fiqh al Islami, 3/472)*
Syaikh Muhammad bin Ibrahim at Tuwaijiri mengatakan:
وهو بيع المال الربوي بجنسه متفاضلاً كأن يبيعه جراماً من الذهب بجرامين منه مع التسليم في الحال
_Jual beli harta ribawi yang sejenis dengan memberikan kelebihan, misalnya jual antara 1 gram emas dengan 2 gram, yang diterimanya saat itu juga._ *(Mausu’ah al Fiqh al Islami, 3/480)*
*3. Riba Nasi'ah*
Syaikh Sa’diy Abu Habib berkata tentang riba nasi’ah:
هو الزيادة المشروطة التي يأخذها الدائن من المدين نظير التأجيل.
_Yaitu tambahan yang disyaratkan (diakadkan) dan diambil oleh si pemberi utang kepada yang berutang jika terjadi penundaan pembayaran._ *(Al Qamus Al Fiqhiy, Hal. 144)*
Syaikh Abdurrahman Al Juzairiy berkata:
لا خلاف بين أئمة المسلمين في تحريم ربا النسيئة فهو كبيرة من الكبائر بلا نزاع وقد ثبت ذلك بكتاب الله تعالى وسنة رسوله وإجماع المسلمين
_Tidak ada perbedaan pendapat diantara para imam kaum muslimin dalam haramnya riba nasi’ah. Itu adalah di antara dosa besar, tanpa ada perdebatan. Hal itu telah ditegaskan dalam Al Quran dan As Sunnah dan ijma’ kaum muslimin._ *( _Al Fiqhu ‘Alal Madzahib Al Arba’ah_, 2/172)*
*II. Hukumnya*
Hukum riba adalah haram berdasarkan Al Quran, As Sunnah, dan Ijma’.
*A. Dalam Al Quran:*
Allah ﷻ berfirman:
وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا
_Dan Allah telah halalkan jual beli dan mengharamkan riba._ (QS. Al Baqarah: 275)
Ayat lainnya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبَا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
_“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.”_ (QS. Al Baqarah: 278)
Ayat lainnya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا الرِّبَا
_“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba…”_ (QS. Ali ‘Imran: 130)
*B. Dalam As sunnah*
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ وَمَا هُنَّ قَالَ ... وَأَكْلُ الرِّبَا ...
_“Jauhilah oleh kalian tujuh hal yang membinasakan.” Mereka bertanya: “Apa saja itu wahai Rasulullah?” Beliau bersabda: (Salah satunya) .. memakan riba .._ *(HR. Al Bukhari No. 2766, Muslim No. 89)*
Dari Jabir Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم آكل الربا وموكله وكاتبه وشاهديه وقال هم سواء
Rasulullah ﷺ melaknat pemakan riba, yang memberinya, pencatatnya, dan dua saksinya. Beliau berkata: semua sama. (HR. Muslim No. 1598)
Imam An Nawawi Rahimahullah menjelaskan:
هذا تصريح بتحريم كتابة المبايعة بين المترابيين والشهادة عليهما وفيه تحريم الاعانة على الباطل والله أعلم
_Ini merupakan penjelasan keharaman penulisan transaksi antara para pelaku riba, juga menjadi saksinya, dan dalam hadits ini terdapat pengharaman pertolongan terhadap kebatilan. Wallahu A’lam._ (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 11/26)
*III. Kecaman Terhadap Riba dan Pelakunya*
*A. Seperti Orang kerasukan syetan*
Allah ﷻ berfirman:
الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ
_Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila._ (QS. Al Baqarah : 275)
Kondisi yang digambarkan dalam ayat ini, menurut para mufassir seperti Abdullah bin Mas’ud, Muqatil bin Hayyan, dan lainnya, adalah gambaran di hari kiamat nanti. *(Imam Ibnu Katsir, Tafsir Al Quran Al ‘Azhim, 1/708)*
Abdullah bin ‘Abbas Radhiallahu ‘Anhuma mengatakan:
آكل الربا يبعث يوم القيامة مجنونا يُخْنَق
_Para pemakan riba dibangkitkan pada hari kiamat nanti dalam keadaan gila dan tercekik._ *(Ibid)*
*B. Neraka Tempatnya Bagi Yang Terus-Menerus Mengambil Riba*
Allah ﷻ berfirman:
وَمَنْ عَادَ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
_Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya._ (QS. Al Baqarah: 275)
*C. Allah ﷻ dan Rasulullah ﷺ Proklamirkan Perang Kepada Pelaku Riba*
Allah ﷻ berfirman:
فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا فَأْذَنُوا بِحَرْبٍ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَإِنْ تُبْتُمْ فَلَكُمْ رُءُوسُ أَمْوَالِكُمْ لَا تَظْلِمُونَ وَلَا تُظْلَمُونَ
_Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya._ (QS. Al Baqarah: 279)
Ibnu ‘Abbas Radhiallahu ‘Anhuma berkata:
يقال يوم القيامة لآكل الربا: خذ سلاحك للحرب
_Dikatakan kepada pemakan riba pada hari kiamat nanti: “Ambil senjatamu untuk berperang.”_ *(Ibid)*
Ar Rabi’ bin Anas berkata:
أوعد الآكلَ الرّبا بالقتل
_Allah telah mengancam pemakan riba dengan peperangan._ *(Tafsir Ath Thabari, 6/26)*
*D. Dosanya Melebihi 36 kali zina*
Dari Abdullah bin Hanzhalah Radhilallahu ‘Anhu, bahwa Nabi ﷺ bersabda:
دِرْهَمٌ رِبًا يَأْكُلُهُ الرَّجُلُ وَهُوَ يَعْلَمُ ، أَشَدُّ مِنْ سِتَّةٍ وَثَلاَثِينَ زَنْيَةً
_Satu Dirham yang dimakan seseorang dan dia tahu itu adalah riba, itu lebih besar dosanya dibanding 36 kali zina._ *(HR. Ahmad No. 21957)*
Para ulama berbeda tentang keshahihan hadits ini. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan: dhaif, yang benar adalah ini ucapan Ka’ab Al Ahbar, bukan ucapan Nabi ﷺ. *(Selengkapnya lihat Ta’liq Musnad Ahmad No. 21956)*
Sementara Syaikh Al Albani menshahihkannya dalam beberapa kitabnya. *(Lihat Ghayatul Maram No. 172, Shahih At Targhib wat Tarhib No. 1855, Misykah Al Mashabih No. 2825)*
*E. Dosa minimal seperti menikahi/menzinai ibunya sendiri*
Dari Abdullah bin Mas’d Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi ﷺ bersabda:
الرِّبَا ثَلَاثَةٌ وَسَبْعُونَ بَابًا أَيْسَرُهَا مِثْلُ أَنْ يَنْكِحَ الرَّجُلُ أُمَّهُ، وَإِنَّ أَرْبَى الرِّبَا عِرْضُ الرَّجُلِ الْمُسْلِمِ
_Riba adalah salah satu 73 pintu dosa, dan paling ringan adalah seperti menikahi ibunya sendiri. Sedangkan riba yang paling besar adalah seorang muslim yang menciderai kehormatan saudaranya._ *(HR. Al Baihaqi, Syu’abul Iman No. 5131. Imam Al Baihaqi berkata: isnadnya shahih. Al Hakim berkata: shahih sesuai syarat Al Bukhari dan Muslim. Lihat Al Mustadrak No. 2259)*
*F. Riba Penyebab Turunnya Bencana*
Dari Ibnu ‘Abbas Radhiallahu ‘Anhuma, bahwa Nabi ﷺ bersabda:
إِذَا ظَهَرَ الزِّنَا وَالرِّبَا فِي قَرْيَةٍ فَقَدْ حَلُّوا بِأَنْفُسِهِمْ كِتَابَ اللهِ
_Jika zina dan riba sudah muncul di sebuah negeri maka mereka telah menghalalkan siksa Allah ﷻ._ *(HR. Al Baihaqi, Syu’abul Iman No. 5416. Al Hakim, Al Mustadrak No. 2261, kata Al Hakim: shahihul isnad. Syaikh Al Albani menshahihkan dalam Shahihul Jami’ No. 679)*
Demikian. Wallahu A'lam
Wa Shalallahu 'ala Nabiyyina Muhammadin wa 'Ala Aalihi wa Shahbihi wa Sallam