Rabu, 20 November 2024

OBSESI KADER DAKWAH

 



Kemenangan yang di raih Timnas Indonesia selasa (19/11) malam, setelah mengalahkan Arab Saudi dengan skor 2-0, masih menyisakan euforia.


Obrolan di sosial media masih hangat membahas prestasi yg di raih Timnas, bahkan tetangga saya pagi tadi sambil ngopi masih memutar high light pertandingan semalam lewat hape-nya.


Keinginan dan obsesi yang kuat agar Timnas Indonesia bisa tampil di pentas Piala Dunia 2026,  bukan hanya dari pemain Timnas, tapi juga seluruh official, supporter dan juga ratusan juta harapan dari penduduk Indonesia, seakan memberi energi dan kekuatan untuk bisa mengalahkan Timnas Arab Saudi yg merupakan Tim Langganan di Piala Dunia. 


Apalagi dengan kemenangan ini kembali membuka asa Timnas untuk bisa lolos sbg runner up atau menjadi peringkat 3 atau 4 untuk lolos ke putaran ke 4.


Inilah salah satu pelajaran yg bisa di ambil oleh para Da'i agar senantiasa memiliki ambisi, obsesi dan dorongan berprestasi (thumuh) yang setiap saat akan menyulut semangat api dakwahnya dan menciptakan karya karya terbaik dalam dakwahnya. 


Tentunya prestasi dan karya seorang Da'i yang menjadi ukuran adalah prestasinya Timnas hadapan Allah swt.


Ia bukan tentang obsesi kehebatan seseorang, tetapi merupakan vitalitas iman yang mampu melahirkan energi tenaga jiwa yang dashyat dalam dakwahnya.


Sehingga dengan nuansa imani tersebut mampu menyapu habis kecenderungan pada kemalasan, istirahat dan kesantaian. 


Karena ia paham istirahatnya seorang Da'i adalah ketika kaki menginjakkan di surga.


Dengan obsesi (thumuh), Seorang Da'i, akan selalu menautkan jiwanya dengan kehendak Langit. Mereka tidak menginginkan kebesaran dan kemegahan di bumi manusia. Setiap prestasi yang mereka capai selalu berubah jadi 'tangga' yang harus segera di lewati. 


Capaian capaian dakwah hari ini bukan untuk di banding bandingkan, tetapi sarana untuk terus melakukan aktivitas kebaikan sampai datang kematian.


Dulu Timnas Indonesia obsesi hanya untuk bisa juara di AFF, tetapi sekarang Timnas kita menatap jauh tinggi untuk bisa tampil di Piala Dunia. 


Dorongan seperti ini juga yang harus diAbdul  miliki seorang Da'i agar mereka menanam investasi untuk akhirat mereka. Teringat ungkapan yang di sampaikan Umar bin Abdul Aziz setelah menjadi khalifah ;


" Aku memiliki jiwa perindu. Setiap kali ia sampai pada satu tingkat, setiap itu pula ia merindukan tingkat yang lebih tinggi. Kini ia telah sampai pada tingkat tertinggi , yang tiada lagi tingkat yang lebih tinggi dari itu. Dan kini ia hanya merindukan Surga saja".


Saya yakin jika Timnas Indonesia bs lolos Piala Dunia 2026 nanti maka obsesinya akan terus naik, mulai dari bs lolos penyisihan grup, bisa masuk semifinal sampai akhirnya obsesi untuk menjadi juara di Piala Dunia. 


Karenanya para Da'i juga harus memiliki obsesi agar Cahaya kehangatan mentari Robbani ini bisa masuk ke dalam setiap pintu pintu rumah di negeri ini, agar cahaya hidayah bisa menangungi seluruh penduduk negeri..tetapi ini sulit terwujud jika para Da'i terlalu lemah (tdk punya obsesi) dan tidak mememiliki daya dorong, terlalu malas, santai dan senang pada yang 'biasa-biasa' saja. 


Karenanya jika kehendak, obsesi, azzam sudah membuncah maka kita serahkan takdir kepada Allah.


"Jika engkau telah ber'azzam (membulatkan tekad), maka bertawakallah kepada Allah," ( QS Ali Imron : 159 ) 


Wallahu'alam

0 komentar:

Posting Komentar