Jumat, 20 September 2024

TERIMA KASIH MUSUH!

 





Oleh: Adham Syarqawi


Dalam kitab al-Adab asy-Syar'iyah karya Ibnu Muflih dan kitab Siraj al-Muluk karya Tartushi disebutkan bahwa Musa alaihissalam berseru kepada Tuhan Yang Maha Esa: Ya Allah, aku mohon kepadamu agar orang-orang tidak menyebutku dengan keburukan!


Kemudian Allah SWT menurunkan wahyu kepadanya: "Wahai Musa, ini sesuatu yang tidak Aku lakukan untuk diriku sendiri, haruskah Aku melakukannya untukmu?!


Sobat, setiap orang pasti punya pecinta dan pembenci. Bahkan Tuhan Yang Maha Esa pun tidak dicintai semua manusia, dan setan secara pribadi mempunyai banyak murid!


Orang yang berakal hanya melihat para pecinta dan pembencinya. Jika ia dicintai orang-orang yang jujur dan dibenci para pelaku kebatilan, berarti dia orang baik. Jika dia dicintai para pelaku kebatilan dan dibenci orang-orang yang jujur, berarti dia lebih sesat dari keledai!


Jika kamu diberitahu bahwa seseorang dikenali melalui musuh-musuhnya sebagaimana dia dikenali melalui teman-teman dekatnya, maka percayalah!


Banyak orang akan membencimu karena berbagai kebaikanmu, bukan karena berbagai celamu. Orang-orang tidak menyukai mereka yang terlihat kekurangannya!

 

Plutarch, seorang filsuf dan sejarawan Romawi, menceritakan sebuah kisah dalam bukunya yang terkenal, “Comparative Biographies of the Great Greeks and Romans,” ia menuturkan:


"Ketika Raja "Hero" sedang berbicara kepada salah satu musuhnya yang tertangkap, tawanan ini berkata kepadanya: 'Selain sombong, kamu juga punya bau mulut!


Raja ingin menyelidiki masalah ini, dan ketika kembali ke istananya, dia berkata kepada istrinya dengan sedikit teguran: 'Bagaimana kamu tidak memberitahuku bahwa nafasku berbau tidak sedap? Seharusnya aku mengetahuinya darimu, bukan dari orang-orang!


Istrinya seorang wanita yang sederhana, bersih dan tidak suka menyakiti, berkata kepadanya:

'Pak, saya pikir bau napas semua pria sama!

 

Jangan tutup telingamu terhadap suara musuhmu! Ada kebenaran tentang dirimu yang hanya bisa diberitahukan oleh musuh kepadamu!


Teman biasanya memihak kita dan selalu menjaga perasaan kita, sementara musuh menunjukkan kesalahan kita. Karena itu, sangat penting bagi seseorang untuk melihat dirinya sendiri dari sudut pandang musuhnya!

 

Ketika terjadi perselisihan, dengarkanlah baik-baik apa yang diucapkan kepadamu. Tidak ada yang bisa mengungkap rahasia hati sebagaimana yang diungkapkan oleh berbagai perselisihan.

 

Sejak awal sejarah, orang-orang  bijak telah menyadari pentingnya musuh!


Filsuf Yunani Plutarch percaya bahwa musuh yang mengintai kesalahan bisa mendorong kita untuk disiplin, terorganisir, dan mengelola segala sesuatu dengan baik! Karena kesadaran terhadap bahaya bisa mendorong kita untuk mengurangi terjadinya kesalahan, dan menutup celah yang memungkinkan musuh menyusup!


Ini seperti kamu mengetahui bahwa salah seoorang yang diundang ke meja makanmu sangat kritis. Meskipun ini terasa buruk bagimu, tetapi menjadi dorongan bagimu untuk tidak meninggalkan celah bagi munculnya kritik!


Memang berurusan dengan orang-orang yang hanya mencari-cari kesalahan itu sangat melelahkan, tetapi ini menjadi alasan untuk berdisiplin, sekalipun kita berusaha menyangkalnya!

 

Kehadiran oposisi mendorong pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya. Guru yang keras membuatmu mempersiapkan diri dengan serius untuk menghadapi ujiannya. Kritikus yang jeli mendorongmu tanpa sadar atau disadari untuk meningkatkan kwalitas karyamu. Kehadiran para pemain di bangku cadangan menjadi motivasi bagi para pemain di lapangan untuk bermain maksimal. Ada berbagai kemampuan terpendam dalam diri kita yang kita berutang budi kepada mereka yang selalu mencari kelemahannya. (ars)

Rabu, 18 September 2024

PRIORITAS AMAL SHALIH

 






Oleh: Iman Santoso, Lc.

Rasulullah saw bersabda:

عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال: (سَأَلتُ النبِيَّ صلى الله عليه وسلم : أَيُّ العَمَلِ أَحَبُّ إلى الله؟ قال: الصَّلاَةُ عَلَى وَقتِهَا. قلت: ثم أَيُّ ؟ قال: بِرُّ الوَالِدَينِ. قلت: ثم أَيُّ ؟ قال: الجِهَادُ في سَبِيلِ الله [متفق عليه]

Dari Abdullah bin Mas’ud ra berkata, Saya bertanya pada Rasulullah saw.” Amal apakah yang paling dicintai Allah ? Rasul saw bersabda, ” Shalat pada waktunya. Saya berkata, Apa lagi ? Beliau bersabda, Berbakti pada kedua orang tua. Saya berkata, Lalu apa lagi ? Beliau bersabda, Jihad di jalan Allah” (Muttafaqun ’alaihi).

Dalam banyak ayat dan hadits yang merupakan landasan utama ajaran Islam, menyebutkan prioritas amal shalih yang harus dilakukan umat Islam. Demikian juga para ulama telah menetapkan 5 hukum taklifi (hukum amal yang mengikat mukkalaf), yaitu wajib, sunnah, mubah, makruh dan haram, itu menunjukkan prioritas amal. Dan ulama modern yang sangat konsen terhadap prioritas amal diantaranya adalah Imam Syahid Hasan al-Banna dan Imam Yusuf Al-Qaradhawi.  Imam Yusuf Al-Qaradhawi menuangkan idenya tentang prioritas amal, dalam kitab-kitabnya yang monumental, diantaranya kitab Fiqhul Aulawiyaat (Fiqih Prioritas) dan Fiqhul Muwazanaat (Fiqih Pertimbangan). Sedangkan Imam Hasan Al-Banna menuangkan karyanya dalam Majmu’ah Rasail (Kumpulan Risalah).

Prioritas amal adalah keniscayaan bagi umat Islam yang memahami ajaran Islam, sesuai dengan landasan al-Qur’an dan Sunnah (Fiqhun Nushush),  realitas umat Islam (Fiqhul Waqi ) dan keterbatasan setiap muslim dalam beramal, bahwa daftar kewajiban lebih banyak dari waktu yang tersedia bagi setiap muslim ( al-wajibaat Aktsaru minal auqaat). Allah Ta’ala berfirman:

ࣖ وَمَنْ اَحْسَنُ قَوْلًا مِّمَّنْ دَعَآ اِلَى اللّٰهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَّقَالَ اِنَّنِيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَلَا تَسْتَوِى الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ۗاِدْفَعْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ فَاِذَا الَّذِيْ بَيْنَكَ وَبَيْنَه عَدَاوَةٌ كَاَنَّه وَلِيٌّ حَمِيْمٌ

”Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan kebajikan, dan berkata, “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri)”Tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah (kejahatan) dengan perilaku yang lebih baik sehingga orang yang ada permusuhan denganmu serta-merta menjadi seperti teman yang sangat setia” (QS  Fushilaat 33 -34)

Rasulullah saw bersabda:

عن أمِّ الدَّرداء عن أبي الدَّرداء رضي الله عنهما قالت: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:"ألا أُخبِرُكم بأفضلَ من الصَّلاة والصِّيام والصَّدَقة ؟  قُلنا: بَلَى يا رسول الله، قال إِصلاحُ ذاتِ البَيْن (العَداوةِ والبَغضاءِ)، وإفسادُ ذات البَيْن هي الحَالقةُ".

”Maukah kalian aku beri tahu tentang sesuatu yang lebih afdhal daripada derajat ibadah  shalat, puasa dan sedekah?” Kami menjawab: Tentu ya Rasulullah saw.. Beliau saw bersabda: ”(sesuatu itu adalah) mendamaikan/memperbaiki hubungan antar sesama. Merusak  hubungan antar sesama adalah  ibarat alat cukur yang merusak ( mencukur atau merusak agama)” (HR. At-Tirmidzi dan Abu Dawud dari Abu Ad-Darda’ ra).

Dari pemahaman terhadap Islam yang berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah, pendapat atau ijtihad para ulama dan realitas umat Islam, maka umat Islam sangat penting untuk mengetahui prioritas amal. Demikian juga jika dilihat dari ilmu manajemen, baik manajemen amal maupun waktu, bahwa amal secara umum terbagi menjadi 4, yaitu:
1. Penting
2. Tidak penting
3. Genting
4. Tidak genting.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa prioritas amal yang harus dilakukan oleh setiap muslim adalah:

1. Setiap muslim mengokohkan nilai dasar Islam  seperti memahami rukun Iman, rukun Islam dan Ihsan atau akhlak Islam, sehingga dapat membentuk karakteristik muslim. 

2. Menguatkan birrul walidain, shilaturahim dan ukhuwah Islamiyah, serta mencegah segala hal yang dapat merusak itu semua.

3. Melaksanakan peran dakwah, tarbiyah, amar ma’ruf nahi munkar, dan jihad fi sabilillah.

Risalah tentang Prioritas Amal Shalih juga dapat dilihat pada surat Al-Ashr dan Hadits Arbain Karya Imam An-Nawawi. Diantaranya hadits ke 29, tentang Pintu-pintu Kebaikan:

عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رضي الله عنه قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَخْبِرْنِي بِعَمَلٍ يُدْخِلُنِيْ الْجَنَّةَ، وَيُبَاعِدُنِي عَنِ النَّارِ، قَالَ : لَقَدْ سَأَلْتَنِي عَنْ عَظِيمٍ، وَإِنَّهُ لَيَسِيرٌ عَلَى مَن يَسَّرَهُ اللهُ عَلَيهِ: تَعْبُدَ اللهَ وَلاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا، وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ، وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ، وَتَصُومُ رَمَضَانَ، وَتَحَجُّ الْبَيْتَ، ثُمَّ قَالَ: أَلاَ أَدُلُّكَ عَلَى أَبْوَابِ الْخَيْرِ؟ الصَّوْمُ جُنَّةٌ، والصَّدّقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ، وَصَلاَةُ الرَّجُلِ فِي جَوْفِ اللَّيْلِ, قَالَ: ثُمَّ تَلاَ (تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِع )حَتَّى بَلَغَ (يَعْمَلُونَ) ثُمَّ قَالَ : (أَلاَ أُخْبِرُكَ بِرَأْسِ الأَمْرِ كُلِّهِ وَعَمُودِهِ وَذِرْوَةِ سَنَامِهِ؟ قُلْتُ: بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ. قَالَ: رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ, وَعَمُوْدُهُ الصَّلاَةُ, وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ. ثُمَّ قَالَ: أَلاَ أُخْبِرُكَ بِمَلاَكِ ذَلِكَ كُلِّهِ؟ قُلْتُ: بَلَى يَا نَبِيَّ اللهِ، فَأَخَذَ بِلِسَانِهِ وَقَالَ: كُفَّ عَلَيْكَ هَذَا. فَقُلْتُ : يَا نَبِيَّ اللهِ, وَإِنَّا لَمُؤَاخَذُوْنَ بِمَا نَتَكَلًّمُ بِهِ؟ فَقَالَ : ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ يَا مُعَاذُ، وَهَلْ يُكَبُّ النَّاسُ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ أَوْ عَلَى مَنَاخِرِهِمْ إِلاَّ حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ؟ رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ وَقَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ .

Dari Muadz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu dia berkata: Aku berkata:” Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beritahukanlah kepadaku amalan yang dapat memasukkanku ke dalam surga dan menjauhkanku dari neraka! Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Sungguh engkau telah bertanya tentang sesuatu yang besar, namun sungguh hal tersebut sangatlah mudah dikerjakan bagi yang dimudahkan  Allah, yaitu engkau hanya beribadah pada Allah subhanahu wa ta’ala semata dan tidak menyekutukanNya dengan sesuatu apapun, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan dan menunaikan ibadah haji.” Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam melanjutkan: ”Maukah aku tunjukkan kepadamu pintu-pintu kebaikan? Puasa itu adalah tameng, sedekah itu memadamkan (menghapuskan) kesalahan seperti air memadamkan api dan shalatnya seseorang pada tengah malam. Lalu beliau membaca: “Lambung-lambung mereka jauh dari tempat tidurnya.” (QS. As Sajdah : 16) Sampai pada firman-Nya: “..Yang telah mereka kerjakan.” Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam kembali bersabda: “Maukah engkau aku beritahu pokok urusan agama ini, tiangnya dan puncak tertingginya?” Aku mengatakan: ‘Tentu, wahai Rasulullah. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam melanjutkan: “Pokok segala urusan adalah Islam, tiangnya adalah shalat dan puncak tertingginya adalah jihad.” Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Maukah aku beritahu tentang sesuatu yang bisa menguatkan semua itu?” Aku menjawab: ‘Tentu, wahai Nabi Allah.’ Maka Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang lisannya (lidahnya) dan bersabda: “Tahanlah (jagalah) ini!” Aku bertanya: ”Wahai Nabi Allah, apakah kita akan disiksa disebabkan apa yang kita ucapkan?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Alangkah sedihnya ibumu kehilanganmu wahai Muadz, bukankah manusia itu dilemparkan ke dalam neraka dengan wajah tersungkur tidak lain disebabkan hasil dari (apa yang mereka ucapkan) dari lisan-lisan mereka?” (HR. At Tirmidzi, dan dia berkata bahwa hadits ini hasan shahih)

Wallahu ’alam bis shawab

***

Visi Misi LAZADHA

 




VISI

Terwujudnya Lombok Barat yang Maju, Mandiri dan Berkeadilan

MISI

1. Mewujudkan Sumber Daya Manusia berkualitas, berdaya saing global dan berkarakter 

sehingga mampu terlibat aktif dalam pembangunan dan transformasi sosial yang 

inklusif, adaptif dan inovatif dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara

2. Mewujudkan transformasi ekonomi berkelanjutan melalui diversifikasi ekonomi dan 

hilirisasi sumber daya unggulan, meningkatnya kontribusi sektor pariwisata dan sektor 

unggulan daerah, munculnya industri kreatif, green & blue economy, bisnis rintisan 

start up dan market place berbasis informasi teknologi

3. Mewujudkan ketahanan keluarga, sosial dan budaya berbasis kearifan lokal dalam

tatanan masyarakat yang aman, nyaman dalam harmoni sosial

4. Mewujudkan pembangunan infrastruktur yang merata dan berkeadilan, 

pengembangan kawasan dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru, serta 

peningkatan aksesabilitas dan konektifitas antar wilayah yang berkesinambungan dan 

berwawasan lingkungan

5. Menghadirkan transformasi tata kelola pemerintahan yang terbuka dan kolaboratif

(open & collaborative governance), melayani, akuntabel, bersih dan bebas korupsi 

melalui transformasi digital dan perluasan partisipasi publik.

Selasa, 17 September 2024

Visi Misi dan Program Strategis Menuju NTB Gemilang ZUL-UHEL

 











Senin, 16 September 2024

4 Program Prioritas AQUR










 

VISI : “Terwujudnya Kota Mataram yang AKUR: Aman, Kreatif, Unggul dan Responsif” 

MISI : Adapun misi yang ditetapkan sebagai turunan untuk mencapai VISI tersebut adalah sebagai berikut 

1. Menjamin keamanan dan kenyamanan warga berbasis ketahanan nilai-nilai budaya dan supremasi hukum untuk Kota Mataram yang AMAN. 

 2. Menumbuhkan dan menggerakkan potensi ekonomi masyarakat dan potensi daerah berbasis nilai-nilai ajaran agama, seni, budaya dan tekhnologi untuk Kota Mataram yang KREATIF 

3. Mewujudkan peningkatan mutu pendidikan, kesehatan, tata kelola birokrasi, sumber daya manusia dan infrastruktur yang memiliki daya saing untuk Kota Mataram yang UNGGUL 

4. Memiliki tanggung jawab sosial yang akuntabel dalam menjawab seluruh permasalahan yang dihadapi oleh Masyarakat di level grass root untuk Kota Mataram yang RESPONSIF 



Program Unggulan Turunan dari Misi:


1.  Menjamin keamanan dan kenyamanan warga berbasis ketahanan nilai-nilai budaya dan supremasi hukum untuk Kota Mataram yang AMAN


1) Membangun institusi sosial disetiap lingkungan sebagai wadah bina ikatan sosial kemasyarakatan.

2) Mengembangkan sistem keamanan lingkungan berbasis teknologi yang terintegrasi dalam bentuk aplikasi.

3) Memfasilitasi terbentuknya awig-awig di setiap lingkungan berbasis tradisi adat dan nilai agama.

4) Membangun kelurahan tangguh bencana pada wilayah-wilayah yang rentan dan resiko tinggi melalui pembentukan relawan atau kader yang tanggap bencana demi mendorong keterlibatan masyarakat secara massif dan sadar akan kepedulian mengenai kebencanaan.

5) Membangun sistem peringatan dini yang handal seperti sirine peringatan tanggap bencana.



2. Menumbuhkan dan menggerakkan potensi ekonomi masyarakat dan potensi daerah berbasis nilai-nilai ajaran agama, seni, budaya dan tekhnologi untuk Kota Mataram yang KREATIF

1) Membangun Kawasan Ekonomi Unggulan (KEU) berbasis zona sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), dengan memberdayakan masyarakat melalui penguatan ekonomi lokal berbasis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta Koperasi.

2) Optimalisasi aset daerah untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

3) Peningkatan sarana dan prasarana fasilitas olah raga.

4) Menyelenggarakan event budaya, pariwisata dan Religi sesuai kalender kunjungan.

5) Merevitalisasi fasilatas bisnis untuk menjadi central aktifitas ekonomi kreatif.

6) Membangun ekosistem dan infrastruktur pariwisata kota yang berbasis teknologi (smart city).

7) Revitalisasi Kawasan Kota Tua sebagai destinasi wisata berbasis Sejarah.

8) Menjadikan Rumah Ibadah Sebagai salah satu pusat ekonomi mandiri sekaligus Menciptakan Pengusaha Muda.

9) Memberikan Dana 1 Milyar masing-masing kelurahan setiap tahun melalui sumber dana Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) berbasis Potensi Daerah Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), Dana Bagi Hasil Bea Beli Minyak Kendaraan Bermotor (DBHBBMKB), Biaya Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT), Dana Bagi Hasil Deviden AMMAN Mineral dan potensi sumber dana dari tata kelola Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Teknis, serta dari strategi menggratiskan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) sebelumnya untuk mendapatkan jumlah pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) juga sebagai dasar kenaikan Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP).

10) Memfasilitasi ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) nelayan, peralatan/alat tangkap bagi nelayan. Melalui koordinasi dengan Provinsi dan Kementrian Kelautan untuk zonasi tangkap.

11) Mempermudah akses dan subsidi bunga Kredit/modal bagi pelaku UMKM.



3. Mewujudkan peningkatan mutu pendidikan, kesehatan, tata kelola birokrasi, sumber daya manusia dan infrastruktur yang memiliki daya saing untuk Kota Mataram yang UNGGUL

1) Meningkatkan kualitas infrastruktur dasar dan utilitas kota yang inklusif untuk mendukung Pembangunan perekonomian, seperti fasilitas publik, jalan, tempat wisata, pusat kuliner, dan lain-lain.

2) Memantapkan reformasi birokrasi dan tata Kelola pemerintahan serta pelayanan publik yang efektif, akuntabel berbasis digital.

3) Mencetak Pemuda unggul melalui pemberian beasiswa kepada anak yang kurang mampu.

4) Penambahan insentif guru honorer dan tenaga kesehatan (Nakes) honorer.

5) Revitalisasi fasilitas dan sarana prasarana pendidikan.

6) Revitalisasi fasilitas dan sarana prasarana kesehatan.

7) Mamperkuat management tata kelola sampah.

8) Mataram di Ujung Jari sekali klik tuntas berbasis aplikasi.

9) Penyempurnaan dan penguatan One Stop Service melalui penyederhanaan perijinan.

10) Penyempurnaan pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah yang transparan melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang dan Jasa berbasis teknologi informatika (e-Procurement).

11) Penyempurnaan e-Government melalui Penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Infrastrukturnya.

12) Mendorong standarisasi pelayanan berdasarkan Internasional Standart Organisation (ISO) di seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

13) Jaminan pengembangan pola karir Aparatur Sipil Negara (ASN) yang transparan dan inklusif berlandaskan kompetensi dengan memperhatikan Daftar Urutan Kepangkatan (DUK) dan Prestasi, Dedikasi, Loyalitas dan Tanggungjawab (PDLT).

14) Penataan kelembagaan/organisasi perangkat daerah yang efisien dan efektif.

15) Peningkatan Insentif Kaling, Rukun Tetangga (RT), Linmas, Kader Posyandu, Marbot Masjid/Tempat Ibadah lainnya dan Guru Ngaji.

16) Menyediakan 1 unit sepeda motor dinas untuk keperluan operasional masing-masing kaling.

17) Menambah Armada Dum Truck pengangkut sampah.



4. Memiliki tanggung jawab sosial yang akuntabel dalam menjawab seluruh permasalahan yang dihadapi oleh Masyarakat di level grass root untuk Kota Mataram yang RESPONSIF

1) Mengembangkan Pembangunan partisifatif yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat di level grass root melalui pertemuan berkala.

2) Membangun konektivitas antar lingkungan dengan mengembangkan smart campung (Kampung digital) melalui penyediaan wifi gratis setiap lingkungan.

3) Mengembangkan jaringan Kerjasama seluruh pelaku Pembangunan yakni, pemerintah, akademisi, bisnis, komunitas dan media (kolaboratif governance).

4) Pemberdayaan Unit Layanan Penanganan Masalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), Perdagangan orang (Human Trafficking) Perempuan dan Anak, dan Perundungan (Bullying).

5) Penguatan kebijakan berbasis gender.

6) Menjamin kepastian dan perlindungan hukum untuk investasi.

7) Menciptakan ruang kreatifitas bagi pelaku seni dan budaya.

8) Pemberdayaan tempat ibadah secara merata dan berkeadilan.

9) Pemberdayaan perempuan, lansia, anak terlantar, yatim piatu, fakir miskin dan disabilitas.





Minggu, 08 September 2024

LIMA KEWAJIBAN MUSLIM

 




Iman Santoso, Lc.


وعن الْحَارِثَ الْأَشْعَرِيَّ رضي الله عنه عَنِ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم أنه قال: «آمُرُكُمْ بِخَمْسٍ الله أَمَرَنِي بِهِنَّ: السَّمْعُ وَالطَّاعَةُ، وَالْجِهَادُ، وَالْهِجْرَةُ وَالْجَمَاعَةُ، فَإِنَّهُ مَنْ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ قِيدَ شِبْرٍ؛ فَقَدْ خَلَعَ رِبْقَةَ الْإِسْلَامِ مِنْ عُنُقِهِ إِلَّا أَنْ يَرْجِعَ، وَمَنْ ادَّعَى دَعْوَى الْجَاهِلِيَّةِ، فَإِنَّهُ مِنْ جُثَا جَهَنَّمَ»، فَقَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُولَ الله وَإِنْ صَلَّى وَصَامَ؟، قَالَ: «وَإِنْ صَلَّى وَصَامَ؛ فَادْعُوا بِدَعْوَى الله الَّذِي سَمَّاكُمْ الْمُسْلِمِينَ الْمُؤْمِنِينَ عِبَادَ الله»، رواه أحمد، والترمذي، وقَالَ: هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ.


Dari Al-Harits Al-Asyari ra dari Nabi saw bersabda, "Saya perintahkan pada kalian dengan lima hal, dimana Allah memerintahkanku dengannya; mendengar, taat, jihad, hijrah dan jamaah. Sesungguhnya siapa yang meninggalkan jamaah satu jengkal, maka telah melepaskan ikatan Islam di lehernya, kecuali ia kembali. Siapa yang menyeru dengan seruan jahiliyyah, maka dia bagian dari bangkai jahannam. Berkata seseorang, "Ya Rasulullah saw, walaupun ia sholat dan puasa ? Rasul saw bersabda," Walaupun ia sholat dan puasa, maka serulah dengan seruan Allah yang telah menamakan dirimu muslimin mukminin hamba-hamba Allah" (HR Ahmad dan At-Tirmidzi dan berkata, hadits ini hasan shahih).


Hadits Rasul saw ini merupakan petunjuk, panduan dan pedoman hidup bagi setiap muslim. Pada saat Rasul saw masih hidup hadits ini pelaksanaannya sangat jelas, demikian juga saat  pemerintahan Islam di masa Khulafur Rasyidin, bahkan di masa Bani Umayyah sampai  khilafah Turki Utsmani.  


Namun, setelah khilafah Turki Utsmani jatuh,  umat Islam terpecah ke dalam berbagai negara bangsa, mayoritasnya negara sekuler, maka umat Islam kehilangan kekuatan, kepemimpinan dan jamaah yang menyatukan mereka. Bahkan, Palestina, tanah waqaf Islam, juga jatuh ke tangan penjajah, sampai sekarang. 


Sehingga  5 kewajiban ini sangat penting untuk dilaksanakan setiap muslim, yaitu; mendengar, taat, jihad, hijrah dan jamaah. Hadits riwayat Ahmad menyebutkan urutannya, jamaah dahulu, baru mendengar, taat, hijrah dan jihad. 


1. Mendengar (As-Sam'u)


Maksudnya adalah menerima, disebutkan dalam kitab 'Aridhotul Ahwadzi, yang dimaksud mendengar disini bukan menangkap secara fisik, tetapi al-qabul atau menerima,  termasuk menerima arahan  pimpinan Islam yang bukan maksiat. Inilah dasar dari agama dan prinsip dalam kebaikan.


2. Taat 


Langkah kedua adalah taat, yang merupakan buah dari sikap menerima. Lawan taat adalah maksiat atau menyimpang yang mencakup semua dosa, besar dan kecil serta berbagai macam kesalahan. 


Berkata Al-Mubarokfuri dalam syarh At-Tirmidzi, mendengar (menerima) dan taat kepada pemimpin pada sesuatu yang bukan kemaksiatan. 


Mendengar dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya bersifat mutlaq adapun mendengar dan taat pada ulul amri dari orang beriman dan  pemimpin Islam bersifat muqoyyad atau terbatas pada sesuatu  yang bukan maksiat. 


3. Jihad. 


 Jihad adalah mengerahkan segala potensi untuk menegakkan kalimat Allah.  Jihad fisabilillah  dilakukan dengan segala bentuknya, baik dengan harta maupun jiwa. Dalam banyak ayat dan hadits jihad, khususnya perang dilakukan atas perintah pemimpin dan tidak dapat dilakukan sendiri. 


4. Hijrah. 


Hijrah secara umum terbagi dua, hijrah makaniyah (tempat) dan hijrah ma'nawiyah (nilai). Hijrah nilai adalah kewajiban bagi setiap muslim, kapan saja dan dimana saja. Rasulullah saw bersabda:


 «المهاجر من هجر ما نهى الله عنه»؛ 

"Muhajir adalah orang yang hijrah (meninggalkan) dari apa yang dilarang Allah" (HR Bukhari dan Muslim)


Sedangkan hijrah tempat, seperti hijrah dari negeri kafir ke negeri muslim, atau negeri zhalim ke negeri adil dilakukan sesuai arahan pemimpin Islam, sebagaimana Rasul saw memerintahkan sahabatnya berhijrah ke Habasyah, hijrah berikutnya  ke Madinah. 

 

5. Jamaah. 


Abu Ishak As-Syatibi dalam kitabnya Al-I'tisham menyebutkan makna jamaah ada 5, yaitu: 

1. As-Sawadul Azham (mayoritas umat Islam) 

2. Jamaah para ulama mujtahidun. 

3. Khusus para sahabat Nabi saw. 

4. Jamaah ahlul Islam. 

5. Jamaatul muslimin. 


Jika kita melihat realitas sekarang, maka 5 kewajiban ini saling terkait, ketika Rasulullah saw hidup, maka yang dimaksud mendengar, taat, hijrah, jihad dan  jamaah, semua terkait Rasul saw. Mendengar dan taat pada Rasul saw, hijrah dan jihad bersama Rasul saw dan sesuai dengan perintahnya.  Begitu juga jamaah berarti jamaah Rasul saw. 


Demikian juga setelah Rasul saw wafat dan pemimpin Islam berpindah ke Khulafaur Rasyidin selanjutnya para pemimpin Islam  dari Bani Umayyah sampai Turki Utsmani, maka mereka adalah representasi jamaatul muslimin dan kelima kewajiban di atas dapat dilaksanakan dengan baik. 


Setelah Turki Utsmani jatuh sampai sekarang, maka kelima kewajiban tersebut seolah kehilangan legalitas dan otoritasnya. Sehingga kewajiban utama yang mendesak bagi umat Islam yaitu bahwa mereka harus berjamaah atau mengikuti jamaah atau bergabung dalam jamaah, dimana disitu ada pemimpinnya, umat Islam  mendengar dan taat, hijrah dan bergabung ke dalam jamaah tersebut. Dan jihad fi sabilillah dapat ditegakkan melalui jamaah tersebut. 


Demikianlah bahwa hadits di atas menekankan pentingnya berjamaah, dan tidak keluar dari jamaah, bahkan siapa yang keluar dari jamaah seperti telah melepaskan ikatan Islam dari lehernya. Hadits juga mengingatkan bagi setiap muslim untuk tidak menyeru dengan seruan Jahiliyah, seperti asobiyah, kebanggan terhadap aturan, prilaku dan tardisi yang bertentangan dengan Islam. 


 Wallahu a'lam bis shawab.

Sabtu, 07 September 2024

NASEHAT ITU PAHIT.., TAPI MANIS BUAHNYA

 





Seorang putra merasa tidak suka tinggal di rumah, karena ayah ibunya selalu ‘ngomel’; ia tak suka bila ayahnya mengomelinya untuk hal-hal kecil ini

”Nak, kalau keluar kamar matikan kipas anginnya"

“Matikan TV, jangan biarkan hidup tapi tak ada yang menonton"

"Simpan pena di tempatnya, ambil yang jatuh ke kolong meja"

Tiap hari dia harus ta'at pada hal-hal ini sejak kecil, saat bersama keluarga di rumah.

Maka tibalah hari ini, saat dia menerima panggilan untuk wawancara kerja.

Dalam hati dia berkata: "Begitu mendapat pekerjaan, saya akan sewa rumah sendiri. Tak akan ada lagi omelan ibu ayah," begitu pikirnya


Ketika hendak pergi untuk interview, ayahnya berpesan, ”Nak, jawablah pertanyaan yang diajukan tanpa ragu-ragu, bahkan jika engkau tidak tahu jawabannya, katakan sejujurnya dengan percaya diri.. ” 


Setiba di pusat wawancara, diperhatikannya bahwa tidak ada penjaga keamanan di gerbang. Meskipun pintunya terbuka, gerendelnya menonjol keluar, dan bisa membuat yang lewat pintu itu menabrak atau bajunya tersangkut gerendel, dia geser gerendel ke posisi yang benar, menutup pintu dan masuk menuju kantor.


Di kedua sisi jalan dia lihat tanaman bunga yang indah. Tapi ada air mengalir dari selang dan tak ada seorang pun disekitar situ. Air meluap ke jalan setapak, diangkatnya selang dan diletakkannya di dekat salah satu tanaman dan melanjutkan kembali langkahnya.


Tak ada seorang pun di area resepsionis. Namun, ada petunjuk bahwa wawancara di lantai dua. Dia perlahan menaiki tangga. Lampu yang dinyalakan semalam masih menyala, padahal sudah pukul 10 pagi. Peringatan ayahnya terngiang di telinganya: "Mengapa kamu meninggalkan ruangan tanpa mematikan lampu!" Dia merasa agak jengkel oleh pikiran itu, namun dia tetap mencari saklar dan mematikan lampu.


Di lantai atas di aula besar dia lihat banyak calon duduk menunggu giliran. Melihat banyaknya pelamar, dia bertanya-tanya, apakah masih ada peluang baginya untuk diterima. Dia pun menuju aula dengan sedikit gentar dan menginjak karpet dekat pintu bertuliskan "Selamat Datang”. Diperhatikannya bahwa karpet itu terbalik. Spontan saja dia betulkan, walau dengan sedikit kesal. 


Dilihatnya di beberapa baris di depan banyak yang menunggu giliran, sedangkan barisan belakang kosong. Terdengar suara kipas angin, Dimatikannya kipas yang tidak dimanfaatkan dan duduk di salah satu kursi yang kosong. Banyak pria memasuki ruang wawancara dan segera pergi dari pintu lain. Sehingga tak mungkin ada yang bisa menebak apa yang ditanyakan dalam wawancara. Tibalah gilirannya, Dia masuk dan berdiri di hadapan pewawancara dengan agak gemetar dan pesimis.


Sesampainya di depan meja, pewawancara langsung mengambil sertifikat, dan tanpa bertanya langsung berkata "Kapan Anda bisa mulai bekerja ?”

Dia terkejut dan berpikir, "Apakah ini pertanyaan jebakan, atau tanda bahwa telah diterima untuk bekerja disitu ?" Dia bingung


“Apa yang Anda pikirkan?" tanya sang pewawancara lalu melanjutkan: "Kami tidak mengajukan pertanyaan kepada siapa pun di sini, sebab hanya dengan mengajukan beberapa pertanyaan, kami tak akan dapat menilai siapa pun. 

Tes kami adalah untuk menilai sikap orang tersebut.

Kami melakukan tes tertentu berdasarkan sikap para calon, kami mengamati setiap orang melalui CCTV, apa saja yang dilakukannya ketika melihat gerendel di pintu, selang air yang mengalir, keset "selamat datang" yang terbalik, kipas atau lampu yang tak perlu, dan Anda satu-satunya yang melakukan itu. Itu sebabnya kami memutuskan untuk memilih Anda". 


Hatinya terharu, dia ingat ayahnya. Dia yg selama ini selalu merasa jengkel terhadap disiplin dan omelan ibu & ayahnya, kini dia menyadari bahwa justru omelan dan disiplin yang ditanamkan orangtuanyalah yang membuatnya diterima pada perusahaan yang diinginkannya.

Kekesalan dan kemarahannya pada ayahnya & ibunya seketika sirna, dalam hatinya teringat benarlah sebuah hikmah yang mengatakan org tua itu adalah jalan Surga buat anak-anaknya, ternyata surga itu sebagiannya ada di dunia ini.


“Hanya Anda satu-satunya yang melakukan apa yang kami harapkan dari karakter seorang manajer, maka kami putuskan menerima Anda bekerja disini” kata sang Pewawancara.


_Ayah, ibu ma'afkan anakmu...,_ bisiknya dalam hati penuh rasa haru dan bersyukur...


Smoga Bermanfaat...


🙏🏼M. Apud Kusaeri, S.Pd, M.Si

Trainer, Writer, Traveler www.trustco.co