{ وَنُرِيدُ أَن نَّمُنَّ عَلَى ٱلَّذِينَ ٱسۡتُضۡعِفُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَنَجۡعَلَهُمۡ أَئِمَّةٗ وَنَجۡعَلَهُمُ ٱلۡوَٰرِثِينَ }
"Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu, dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi)"
(Surat Al-Qashash: 5 )
Irodah atau kehendak Allah pada ayat ini berupa karunia yang diberikan Allah kepada kaum tertindas dari Bani Israil yang sudah terjadi ratusan bahkan ribuan tahun. Allah menghadirkan nabi Musa as yang akan membebaskan mereka dari kezhaliman Firaun. Selanjutnya Fir'aun dan tentaranya ditenggelamkan oleh Allah di laut merah.
Kemudian orang-orang beriman dipimpin oleh para nabi dari Bani Israil berkuasa di muka bumi. Puncak kepemimpinan dan kekuasaan terjadi pada masa nabi Dawud as dan putrnya nabi Sulaiman as.
Proses irodah terjadi sangat unik dan diabadikan oleh Allah dalam Al-Qur'an. Ayat sebelumnya Allah menyebutkan berbagai macam kezhaliman Fir'aun,
"Sungguh, Fir'aun telah berbuat sewenang-wenang di bumi dan menjadikan penduduknya berpecah-belah, dia menindas segolongan dari mereka (Bani Israil), dia menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak perempuan mereka. sungguh, dia (Fir'aun) termasuk orang yang berbuat kerusakan(QS Al- Qashash 4)
Firaun sampai pada puncak kezhalimannya dengan mengaku Tuhan. Ayat-ayat berikutnya menceritakan proses bagaimana Allah menyelamatkan nabi Musa as dari upaya pembunuhan yang dilakukan oleh Firaun berkali-kali, saat bayi, saat anak-anak dan saat berdakwah.
Ummi Musa as mengandung, tidak diketahui oleh informan Firaun, lahirlah anak lelaki, bayi Musa as yang secara aturan harus dibunuh. Bayi Musa berhasil disembunyikan agar tidak diketahui oleh tentara kerajaan.
Allah memerintahkan ummi Musa untuk melemparkannya ke sungai nil, kotak peti bayi nabi Musa hanyut dan menuju istana Firaun.
Musa kecil dilindungi oleh istri Firaun yang beriman pada Allah, dijadikan anak angkat Firaun, disusui oleh ibu susuan, yang ternyata ibunya sendiri.
Demikian irodah Allah, sangat rapi, teliti, dan detail.
Allah memerintahkan Musa as dan saudaranya Harun as untuk mendakwahi Firaun. Proses dakwah dilakukan, nabi Musa as dan nabi Harun as mendakwahi Firaun dengan santun, dialog dan hujjah yang nyata.
Firaun tetap menolak bahkan semakin ingkar dan merencanakan pembunuhan terhadap nabi Musa as dan nabi Harun as.
Namun dakwah tidak pernah sia-sia, ada keluarga Firaun yang beriman, termasuk istri Firaun dan tukang sihir juga balik beriman, walaupun mereka harus syahid oleh kekejaman Firaun.
Firaun dan tentaranya mengejar nabi Musa as dan umatnya. Musa as dan umatnya dalam kondisi berhadap-hadapan, di belakang ada Firaun dan tentaranya, di depan laut merah, maka irodah Allah terjadi, Allah menenggelamkan Firaun dan tentaranya dengan wasilah tongkat nabi Musa as. Musa as dan umatnya selamat kemudian membangun dakwah di Palestina.
Sejarah akan mengulang dirinya sendiri. Jika dahulu kaum yang tertindas adalah Bani Israil, maka sekarang adalah umat Islam, di Palestina, Mesir, Irak, Suriah, dunia Islam lain, dan negara minoritas muslim.
Sebaliknya, sekarang kaum yang menindas adalah Bani Israil yang didukung oleh AS, Inggris dan sekutunya.
Termasuk para penguasa di dunia Islam menindas ulama, aktifis dakwah dan umat Islam di negrinya sendiri.
Irodah dan karunia Allah di akhir zaman banyak disebutkan dalam Al Quran dan Hadits.
Allah akan memenangkan agama-Nya, memunculkan Thoifah Manshurah (Pasukan yang akan dimenangkan), kepemimpinan manusia akan kembali pada manhaj nubuwah, menghadirkan imam Mahdi dari keturunan nabi Muhammad saw, dan menurunkan nabi Isa as yang akan membunuh Dajjal.
Turunnya nabi Isa as di akhir zaman akan melengkapi irodah Allah berupa karunia terbesar.
Nabi Isa as akan menjadi umat nabi Muhammad saw dan mengajak umatnya yang sesat karena mensekutukan Allah dengan dirinya, untuk kembali pada agama Allah, agama Tauhid, agama Islam.
Jika kaum Kuffar dari Timur dan Barat memiliki irodah untuk memadamkan cahaya Islam, maka irodah Allah menyempurnakan cahaya Islam.
{ يُرِيدُونَ لِيُطۡفِـُٔواْ نُورَ ٱللَّهِ بِأَفۡوَٰهِهِمۡ وَٱللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِۦ وَلَوۡ كَرِهَ ٱلۡكَٰفِرُونَ }
"Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan muluṭ (ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang musyrik membencinya" [Surat Ash-Shaf: 8]
Sehingga yang terpenting bagi setiap muslim untuk komitmen pada agama Islam, bagi mukmin untuk aktif dakwah menjemput irodah Allah, berupa kemenangan di dunia atau kesuksesan yang agung, dibebaskan dari api neraka dan dimasukkan ke dalam surga.
Satu irodah Allah yang sekarang sedang berjalan adalah perang antara Umat Islam dengan Yahudi Israel dan sekutunya di Palestina, semenjak umat Islam di Palestina dijajah Inggris, kemudian di teruskan dijajah Zionis Israel 1948.
Perang Kemerdekaan itu akan terus terjadi. Dan perang terakhir dinamakan Thufanul Aqsa, perang yang berlangsung semenjak 7 Oktober 2023.
Dan pengaruh dari perang Thufanul Aqsa adalah pembebasan Suriah dari rezim jahat Bashar Asad.
Pertempuran terjadi selama sebelas hari, dimulai pada tanggal 27 November dengan tujuan menguasai kota Aleppo dan berakhir dengan pembebasan seluruh Suriah dari rezim jahat yang didukung oleh negara-negara kuat yang dipimpin oleh Rusia dan Iran pada tanggal 8 Desember menegaskan satu fakta yang harus diyakini oleh masyarakat. Yaitu bahwa segala sesuatunya terjadi sesuai dengan irodah Allah, bukan kehendak manusia, dan waktu telah berbalik sejak 7 Oktober 2023
Dan semuanya akan berujung pada perang antara umat Islam dengan Zionis Yahudi. Perang ini akan berakhir dengan kemenangan umat Islam, in sya Allah.
Wallahu a'lam bis shawab.
0 komentar:
Posting Komentar