Menjelang Fathu Mekkah saat Rasulullah ﷺ sampai di Dzi Thuwa, di atas unta yang dikendarainya beliau menundukan kepalanya karena ketawadhuannya kepada Allah ﷻ, saat beliau menyadari bahwa Allah ﷻ btelah memuliakannya dengan kemenangan, bahkan sampai tanpa disadari janggutnya menyentuh punuk unta yang dikendarainya.
Kemudian Rasulullah ﷺ bergerak bersama kaum Muhajirin dan Anshar di sekelilingnya, masuk ke dalam Masjidil Haram. Beliau langsung mendekat ke Hajar Aswad dan menciumya lalu mengecup tangannya ( istilam ) dan beliaupun memulai thawafnya, sambil thawaf beliau memegang sebuah busur, sementara di sekeliling Ka'bah 360 patung berhala sesembahan kafir Quraisy, lalu dengan busurnya beliau meruntuhkan patung berhala tersebut satu persatu, seraya membacakan firman Allah ﷻ:
{ وقل جَاء الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا }[الإسراء:81]
{ قُلْ جَاء الْحَقُّ وَمَا يُبْدِئُ الْبَاطِلُ وَمَا
يُعِيدُ } [سبأ:49]
_Dan katakanlah, “Kebenaran telah datang dan yang batil telah lenyap.” Sungguh, yang batil itu pasti lenyap. ( Al Isra : 81 )_
_Katakanlah, "Kebenaran telah datang dan yang batil itu tidak akan memulai dan tidak (pula) akan mengulangi." ( Saba : 49 )_
Setelah ayat itu dibacakan patung patung berhalapun jatuh berguguran dengan wajah tersungkur di atas tanah. Kemudain Nabi ﷺ mencari Utsman bin Thalhah pemegang kunci Ka'bah dan mengambil kunci itu darinya, lalu beliau masuk ke dalam Ka'bah dan membersihkan gambar gambar maupun berhala berhalan yang ada di dalamnya, kemudian beliau berbalik dan berdiri di pintu Ka'bah, sementara orang orang Qiraisy menyaksikan beliau berucap :
« لا إله إلا الله وحده، لا شريك له، صدق وعده، ونصر عبده، وهزم الأحزاب وحده،
_Tiada tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNYA, Dia telah membenarkan janjiNYA, menolong hambaNYA, menghancurkan musuh musuh dengan ke Esa an NYA._
Lalu Nabi ﷺ pun duduk duduk di halaman Ka'bah, seraya bertanya dimana gerangan Utsman bin Thalhah, kemudian Utsman datang menghampiri beliau, dan beliaupun berkata kepadanya :
هاك مفتاحك يا عثمان، اليوم يوم بر ووفاء، خذوها خالدة تالدة، لا ينزعها منكم إلا ظالم، يا عثمان، إن الله استأمنكم على بيته، فكلوا مما يصل إليكم من هذا البيت بالمعروف .
_Ini kuncimu Ya Utsman, hari ini hari kebaikan dan hari menepati janji, ambilah kunci ini untuk selamanya, hanya orang zhalim yang merampas kunci ini darimu, hai Utsman Allah ﷻ telah mengamanahkan kunci ini kepadamu, makanlah apa yang engkau peroleh dari mengurus Ka'bah ini dengan cara yang baik._
Kemenangan Fathu Mekkah tidak membuat Rasulullah ﷺ sombong, tidak membuat beliau gelap mata menyingkirikan siapa saja yang berkuasa dan memeganng amanah sebelumnya, beliau tidak mengenal politik balas dendam atau politik kebencian, tapi beliau telah menunjukan amanah kemenangannya dengan kemuliaan akhlaknya dengan memberikan maaf dan amnesti massal kepada rakyat Mekkah, yang sebelumnya pernah memusuhinya, mengusirnya dan memeranginya hingg terancam jiwa dan agamanya.
Beliau membuktikan bahwa risalah yang dibawanya benar benar _rahmatan lil aalamin,_ menebar kasih sayang dan kemaafan kepada semua orang, karena itu Rasulullah ﷺ bersabda di tengah kerumunan rakyat Mekkah setelah kemenangan fathu Mekkahnya :
يا معشر قريش، ما ترون أني فاعل بكم ؟ قالوا : خيراً، أخ كريم وابن أخ كريم، قال : فإني أقول لكم كما قال يوسف لإخوته : ( لا تثريب عليكم اليوم ) اذهبوا فأنتم الطلقاء .
_Wahai.masyarakat Quraisy, kira kira apa pendapat kalian tentang perlakuan aku kepada kalian? Rakyat Mekkah menjawab : perlakuan yang baik dari anak saudara kami yang baik, Rasul pun menanggapi seraya bersabda, sesunguhnya aku ingin mengatakan kepada kaian seperti perkataan Yusuf as kepada saudara saudaranya ( tidak ada lagi kesengsaraan pada kalian setelah hari ini ), pergilah kalian maka kalian adalah orang orang yang merdeka._
Amanah kekuasaan bagi Nabi ﷺ bukan untuk menghadirkan angkara murka atau dendam kesumat terhadap lawan lawan politiknya, melainkan merangkul dan mengajak semua nya untuk berkolaborasi membangun negeri. Mengubur dalam dalam dendam sejarah masa lalu, merobek lembaran lama dan fokus mengisi lembaran baru dengan torehan emas sejarah kemanusiaan dan peradaban di bawah naungan ridho ilahi berdasarkan tauhid, iman dan takwa kepada Allah ﷻ.
Oleh karena itu narasi yang dibangun adalah narasi yang humanis penuh dengan kehangatan persatuan dan persaudaran sebangsa dan setanah air, oleh karena ketika Saad bin Ubadah yang pernah dipersekusi oleh orang orang Mekkah dengan diseret menggunakan kuda dari Mina ke Masjidil Haram, dia dengan emosionalnya berkata :
اليوم يوم الملحمة اليوم تحرم الكعبة
_Hari ini hari pembalasan, hari ini diharamkan Ka'bah._
Rasulullah ﷺ
langsung menyanggahnya seraya bersabda :
اليوم يوم المرحمة اليوم تستحل الكعبة
_Hari ini adalah hari kasih sayang, hari ini dihalalkan Ka'bah_
Lalu Rasulullah ﷺ menegaskan sikapnya dalam orasi kemenangan yang disampaikan di depan khalayak kota Mekkah seraya bersabda :
أيها الناس، إن الله حرم مكة يوم خلق السموات الأرض، فهي حرام بحرمة الله إلى يوم القيامة، فلا يحل لامرىء يؤمن بالله واليوم الآخر أن يسفك فيها دماً، أو يعضد بها شجرة، فليبلغ الشاهد الغائب .
_Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah ﷻ telah memuliakan kota Mekkah pada saat dimana Allah ﷻ telah menciptakan langit dan bumi, maka Mekkah menjadi terhormat karena keAgungan Allah swt sampaj hari kiamat, maka tidak boleh bagi seseorang yang beriman kepada Allah ﷻ dan hari akherat untuk menumpahkan darah di kota Mekkah, atau menebang pohon pohonnya. Hendaknya yang hadir saat ini menyampaikan kepada yang tidak hadir._
Demikianlah keteladanan amanah memegang keluasaan yang dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ, semoga kota dapat meneladaninya. Amiin
0 komentar:
Posting Komentar