Kadang kita nanya, buat apa sih ikut tarbiyah? Rutin liqo, ngaji, mentoring, bahkan sampai harus dakwah segala? Tapi coba deh kita renungin pelan-pelan...
Prof. Dr. Abdullah Bin Ahmad Qadiri bilang, *_"Tujuan akhir tarbiyah itu adalah menyiapkan seseorang untuk memikul tanggung jawab dakwah dan menghadapi rintangan."_* Nah, ini bukan soal belajar buat tahu, tapi soal siap jadi pejuang kebaikan. Tarbiyah itu latihan jiwa, latihan tangguh. Karena dunia ini tempat ujian, dan dakwah itu medan tempur jiwa. Gak semua orang siap. Tapi lewat tarbiyah, kita dilatih untuk siap.
Kalau kata Ali Abdul Halim Mahmud, *_tarbiyah itu cara ideal berinteraksi dengan fitrah manusia,_* bikin kita berubah pelan-pelan ke arah yang lebih baik. Enggak langsung jadi sempurna, tapi ada proses. Dan proses itu yang bikin kita kuat, dewasa, dan tahan banting.
Lalu ada 8 tahap dakwah fardhiyah dari Syaikh Musthafa Masyhur yang keren banget. Intinya, dakwah itu bukan cuma ceramah atau khutbah. Tapi bangun hubungan dulu, kenali dulu siapa yang kita ajak. Naikin imannya, bantu perbaiki dirinya, baru kemudian diajak ke dalam pemahaman Islam yang syamil (komprehensif). Sampai akhirnya kita doakan agar Allah beri dia hidayah.
🌿 *_"Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik..."_*
(QS. An-Nahl: 125)
Kalau kita lihat, inilah yang dilakukan Nabi ﷺ. Lihat Abu Bakar radhiyallahu 'anhu. Saat dia masuk Islam, dia gak banyak debat. Tapi yang dia lakukan adalah... ngajak sahabat-sahabatnya. Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Thalhah, Sa'id bin Zaid — semuanya masuk Islam lewat dakwah pribadi, lembut dan personal.
Hasan Al-Banna pernah bilang, *_"Tarbiyah adalah batu pertama dalam membangun umat. Tanpa tarbiyah, bangunan Islam akan rapuh."_* Karena itu, ia mulai dakwah dari lingkaran kecil, dari obrolan warung kopi, dari halaqah kecil, tapi dampaknya mengguncang zaman.
Sayyid Qutb juga pernah menulis, *_"Tarbiyah bukan sekadar pendidikan. Ia adalah pembentukan karakter, pelurusan akidah, dan penyalaan ruh perjuangan."_* Makanya, dakwah itu bukan cuma ilmu, tapi ruh. Bukan sekadar tahu, tapi mau. Bukan cuma paham, tapi jalan.
Allah Yarham Ustadz Hilmi Aminuddin bilang, *_“Jalan ini panjang, tapi kita tak sendiri.”_* Dalam tarbiyah, kita diajari buat bareng-bareng, saling topang, saling jaga semangat. Karena jalan ini gak mudah, tapi indah kalau ditempuh bersama.
Dan Buya M. Natsir pernah mengingatkan, *_“Kalau engkau ingin melihat Islam tetap hidup di tengah masyarakat, maka hidupkan ruh dakwah itu dalam dirimu.”_* Sederhana, tapi dalam.
Jadi, yuk kita jaga niat, luruskan arah. Tarbiyah ini bukan buat eksis, tapi buat siap mikul beban. Bukan buat bangga, tapi buat jadi orang yang peka dan kuat menebar cahaya.
Kita mungkin gak sehebat sahabat, gak sekuat mujahid zaman dulu. Tapi kalau kita terus belajar, bertumbuh, dan berjalan, insyaAllah... Allah akan tuntun kita sampai tiba di ujung perjuangan.
🌟 *_“Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.”_*
(HR. Muslim)
Pelan-pelan aja. Yang penting jalan. Karena dakwah bukan tentang siapa yang paling cepat, tapi siapa yang paling istiqamah.
Kalau setuju, kita lanjutkan gerak ini bareng-bareng ya. Karena kamu, aku, dan kita semua... bagian dari generasi yang sedang Allah bentuk buat jadi penyangga Islam masa depan. 🌱
*_“Tarbiyah bukan sekadar proses. Tapi jalan. Jalan panjang yang membentuk ruh dan memperbaiki arah.”_*
0 komentar:
Posting Komentar